Selain itu, anak yang mengalami obesitas berisiko mengalami patah tulang akibat berat badan berlebih karena tulang yang tidak terlalu kuat akibat jarang beraktivitas fisik.
Flat feet
Anak yang mengalami obesitas atau kelebihan pada berat badannya, sering mengalami sakit saat berjalan.
Tidak hanya itu, flat feet atau telapak kaki rata juga termasuk kondisi yang menyebabkan kaki anak sakit dan membuatnya mudah lelah ketika berjalan.
Gangguan koordinasi
Anak yang mengalami obesitas cenderung sulit untuk menggerakan anggota tubuh dan memiliki kemampuan keseimbangan tubuh yang buruk.
Masalah koordinasi motorik kasar pun bisa terjadi, seperti sulit untuk berdiri dengan satu kaki, melompat.
Selain itu, obesitas pada anak bisa sebabkan masalah koordinasi motorik halus, seperti menulis, menggunting, mengikat tali sepatu, atau mengetuk dengan satu jari.
3. Masalah dalam interaksi sosial
Anak yang mengalami obesitas cenderung mendapat stigma dan kurang diterima di lingkungan sosial seusianya.
Mereka juga cenderung mengalami pandangan negatif, diskriminasi, hingga perilaku bully oleh teman-temannya karena kondisi badan mereka.
Dampak bullying berpotensi mendorong mereka untuk menarik diri dari lingkungan sehingga enggan berinteraksi dengan orang lain.
4. Gangguan psikologis pada anak obesitas
Dampak obesitas pada kesehatan mental anak sebagai berikut.
- Minder (kurang percaya diri).
- Masalah perilaku dan gangguan belajar.
- Kehilangan semangat dalam beraktivitas.
Selain itu, depresi pada anak bisa terjadi karena akumulasi dari masalah psikologis di atas sekaligus masalah interaksi sosial.
Cara mengatasi obesitas pada anak

Obesitas terjadi ketika energi yang dikonsumsi jauh lebih banyak dibanding energi atau kalori yang dikeluarkan oleh tubuh.
Berikut beberapa cara untuk mencegah dan mengatasi obesitas pada anak.
1. Mengembalikan kebiasaan makan sesuai usia
Jika saat ini Anda memiliki balita atau anak usia sekolah yang mengalami obesitas, penting untuk segera mengatasi kondisi obesitas ini.
Terlebih balita dan anak usia sekolah masih dalam masa pertumbuhan sehingga status gizinya perlu diperhatikan.
Ini karena status gizi anak di masa depan atau saat ia dewasa akan sangat ditentukan oleh kondisinya saat ini.
Jadi, yang bisa Anda lakukan saat ini untuk mengatasi obesitas pada anak yakni dengan cara mengembalikan kebiasaan makannya setiap hari sesuai dengan usianya saat ini.
Berikan frekuensi serta porsi makan anak yang tepat sesuai dengan usianya. Jika nantinya asupan kalori harian anak perlu dikurangi, biasanya dokter atau ahli gizi akan membantu merencanakannya dengan baik.
Hal ini bertujuan agar si Kecil tidak mengalami kekurangan zat gizi yang dapat menghambat tumbuh kembangnya.
Namun, pastikan perubahan pola makan tersebut tidak membuat anak susah makan.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar