Kebanyakan orang mungkin sudah tidak asing dengan istilah “glukosa” yang pada dasarnya merupakan salah satu bentuk gula. Namun, tidak sedikit pula yang masih bingung akan manfaat glukosa serta kaitannya dengan makanan dan gula dalam darah.
Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro · General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)
Kebanyakan orang mungkin sudah tidak asing dengan istilah “glukosa” yang pada dasarnya merupakan salah satu bentuk gula. Namun, tidak sedikit pula yang masih bingung akan manfaat glukosa serta kaitannya dengan makanan dan gula dalam darah.
Apa sebenarnya fungsi glukosa dalam tubuh manusia? Seperti apa pula struktur dan proses pembentukannya? Simak jawabannya dalam ulasan berikut ini.
Agar lebih mudah memahami glukosa (glucose), sebaiknya Anda lebih dulu mengenal karbohidrat.
Karbohidrat merupakan senyawa (zat) organik seperti lemak, protein, dan vitamin. Senyawa organik ini terdiri dari atom karbon (C), hidrogen (H), dan oksigen (O).
Berdasarkan struktur kimianya, karbohidrat terbagi menjadi monosakarida, disakarida, oligosakarida, dan polisakarida.
Monosakarida merupakan gula yang paling sederhana, sedangkan polisakarida adalah yang bentuk kimianya paling kompleks.
Glukosa termasuk dalam golongan monosakarida, yakni jenis karbohidrat yang paling sederhana dan tidak bisa diuraikan atau dipecah lagi menjadi bagian yang lebih kecil.
Itulah sebabnya glukosa sering disebut sebagai gula sederhana.
Glukosa adalah hasil utama dari fotosintesis, yakni pembuatan makanan yang terjadi pada tumbuhan.
Dengan bantuan sinar matahari, proses ini mengubah air, klorofil (zat hijau pada daun), dan karbon dioksida menjadi oksigen dan gula.
Oksigen akan dihembuskan ke udara bebas, sedangkan glukosa diedarkan ke seluruh jaringan tumbuhan.
Glukosa inilah yang ada pada buah dan sayuran yang Anda makan setiap hari. Gula pada buah dan sayur ini disebut juga dengan gula alami.
Berikut beberapa kegunaan glukosa bagi manusia.
Manusia membutuhkan glukosa sebagai sumber energi utama. Zat inilah yang Anda dapatkan dari makanan sehari-hari seperti nasi, roti, buah, dan sayuran.
Tubuh Anda memecah gula ini menjadi zat pembawa energi yang disebut adenosin trifosfat (ATP).
Hampir semua sel dalam tubuh mengandalkan glukosa sebagai bahan bakar utamanya. Mulai dari sel otak dan saraf, sel darah merah, sel dalam ginjal, otot, hingga beberapa sel retina dan lensa mata.
Selain menjadi sumber energi, glukosa memiliki manfaat untuk membentuk zat penting lainnya, termasuk protein dan lemak.
Glukosa bekerja dengan membentuk komponen genetik seperti asam ribonukleat (RNA) dan asam deoksiribonukleat (DNA). Keduanya merupakan bahan penting dalam pembentukan protein.
Di samping itu, glukosa membantu membentuk nikotinamida adenin dinukleotida fosfat (NADPH) yang berperan dalam proses pembentukan asam lemak.
Glukosa merupakan sumber energi utama bagi jaringan otak, salah satu kegunaannya yakni membantu pembentukan alfa ketoglutarat.
Tubuh memerlukan alfa ketoglutarat untuk menghilangkan racun amonia yang sangat berbahaya bagi sel saraf.
Selain itu, glukosa juga merupakan zat penting dalam pembentukan neurotransmiter. Neurotransmiter merupakan zat kimia yang berperan penting dalam pengiriman pesan antarsel saraf.
Manfaat glukosa tidak berhenti di situ saja. Bagi sel darah merah, gula alami ini juga diperlukan untuk pembentukan bifosfogliserat.
Bifosfogliserat adalah zat yang berperan dalam proses pelepasan oksigen dari hemoglobin dalam sel darah merah ke jaringan tubuh.
Sel darah merah juga memerlukan glukosa untuk melindungi diri dari serangan radikal bebas.
Radikal bebas diketahui dapat menyebabkan kerusakan sel dan meningkatkan risiko sejumlah gangguan kesehatan, seperti obesitas, diabetes, dan penyakit jantung.
Proses metabolisme glukosa dan berbagai karbohidrat lainnya dalam tubuh terbilang cukup rumit.
Awalnya, karbohidrat akan dipecah oleh enzim pencernaan yang ada di mulut menjadi bentuk sederhana yang tidak lain yaitu glukosa.
Setelah itu, gula sederhana ini akan diserap oleh usus dan masuk ke dalam darah.
Ketika gula alami dari makanan ini sudah berada dalam aliran darah, inilah yang dikenal dengan sebutan gula darah.
Selanjutnya, gula ini akan didistribusikan ke seluruh tubuh, terutama otak, hati, otot, sel darah merah, ginjal, dan jaringan lemak.
Banyaknya jaringan tubuh yang memerlukan glukosa membuat karbohidrat menjadi zat gizi makro (makronutrien), yaitu zat gizi yang dibutuhkan dalam jumlah besar.
Pankreas lalu melepaskan insulin untuk merespons gula darah yang naik. Hormon ini membantu penyerapan gula darah pada sel sekaligus mengubah glukosa menjadi glikogen.
Glikogen sendiri adalah cadangan energi yang bisa Anda gunakan ketika tidak ada asupan makanan.
Ketika kekurangan glukosa, tubuh Anda akan mengubah glikogen kembali menjadi gula sederhana sebagai sumber energi.
Namun, jika glikogen habis, tubuh harus mengubah senyawa lain menjadi glukosa melalui proses glukoneogenesis.
Walaupun tubuh membutuhkan karbohidrat dalam jumlah besar, tidak berarti Anda bisa mengonsumsi makanan yang mengandung gula sesuka hati. Bahkan sekalipun buah atau sayur yang mengandung gula alami, bukan pemanis buatan.
Metabolisme karbohidrat diatur oleh hormon insulin yang diproduksi oleh sel pankreas.
Pada kondisi tertentu, fungsi pankreas atau hormon insulin mungkin dapat terganggu. Salah satu masalah kesehatan yang menyerang kerja insulin ialah diabetes.
Diabetes bisa mengganggu proses metabolisme glukosa dan menimbulkan berbagai gejala, seperti kelelahan, mudah lapar, sering buang air kecil, dan luka sulit sembuh.
Jika kadar gula darah tidak terkontrol, diabetes bisa semakin parah dan menyebabkan komplikasi seperti gagal ginjal, kerusakan jaringan akibat luka, penyakit jantung, dan retinopati (kerusakan mata).
Glukosa adalah salah satu jenis karbohidrat yang sangat penting bagi tubuh. Anda memerlukannya sebagai sumber energi dan untuk menjalankan fungsi normal berbagai jaringan.
Agar terhindar dari penyakit gula darah, pastikan Anda memenuhi kebutuhan karbohidrat yang sesuai dengan angka kebutuhan gizi harian (AKG).
Catatan
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Ditinjau secara medis oleh
dr. Patricia Lukas Goentoro
General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar