backup og meta

Mengenal Berbagai Jenis Produk Olahan Susu dan Nutrisinya

Mengenal Berbagai Jenis Produk Olahan Susu dan Nutrisinya

Anda mungkin akrab dengan olahan susu seperti keju dan yogurt. Bahan makanan tersebut menjadi makanan sehari-hari bagi sebagian masyarakat Indonesia. Namun, masih ada berbagai produk olahan susu lainnya yang juga tak kalah menyehatkan, lho!

Berbagai produk olahan susu dan kandungan nutrisinya

manfaat susu sapi

Susu sendiri dikenal sebagai bahan makanan berkualitas tinggi yang kaya akan nutrisi seperti kalsium, vitamin D, dan kalium. Berbagai kandungan ini erat kaitannya dengan peningkatan kesehatan tulang, terutama bila diberikan pada masa pertumbuhan.

Tak hanya itu, susu dapat membantu mengurangi risiko terhadap berbagai penyakit kronis seperti penyakit jantung dan diabetes. Mengonsumsi susu juga dapat membantu menurunkan tekanan darah tinggi pada orang dewasa.

Lantas, bagaimana dengan produk olahan susu lainnya? Apakah terdapat perbedaan nutrisi dan manfaatnya?

1. Susu fermentasi

Susu fermentasi termasuk jenis olahan susu yang banyak dibuat dan nantinya akan diolah lagi menjadi bentuk lainnya. Saat proses pembuatannya, produk ini ditambahkan mikroorganisme bakteri baik guna mencapai tingkat keasaman tertentu.

Produk yang paling dikenal dari olahan susu dari proses fermentasi yakni yogurt dan minuman fermentasi. Produk lainnya meliputi koumiss, ergo, tarag, dan kefir.

Bakteri baik (probiotik) yang kerap terdapat pada susu fermentasi Lactobacillus. Probiotik ini mampu menjaga kesehatan pencernaan dengan meningkatkan pertumbuhan bakteri baik dalam usus yang akan mencegah Anda dari gangguan pencernaan.

Selain itu, susu fermentasi juga mengandung mineral zinc (seng) dan vitamin B12 yang baik untuk menjaga sistem imun agar tubuh tetap sehat dan bugar.

2. Keju

Keju merupakan produk olahan susu yang dihasilkan melalui pemisahan antara protein susu (kasein) dengan whey atau cairannya. Dalam produksinya, keju terbuat dari empat bahan dasar, yaitu susu, garam, probiotik, dan enzim bernama rennet.

Terdapat berbagai macam jenis keju, terutama di Eropa, setiap daerah bahkan memiliki keju khasnya masing-masing. Namun, umumnya, selain mengandung protein dan fosfor, banyak keju juga difortifikasi (ditambah) dengan asam lemak omega-3.

Omega-3 yaitu komponen penting yang mengelilingi setiap sel di tubuh Anda. Omega-3 dapat menyediakan kalori sebagai energi tubuh serta dapat membantu menjaga kesehatan jantung, pembuluh darah, paru-paru, serta sistem kekebalan tubuh.

3. Mentega

Mentega merupakan salah satu jenis produk olahan susu yang paling berlemak. Untuk membuatnya, kandungan krim atau komponen yang padat dari susu melalui pemisahan dari airnya. Setelahnya, bagian padat ini dikocok menjadi mentega.

Meski konsumsinya kerap dikaitkan dengan risiko berbagai penyakit, mentega ternyata memiliki sejumlah kebaikan yang tentunya bermanfaat untuk kesehatan.

Siapa sangka, mentega sebenarnya merupakan makanan sumber vitamin A yang baik. Vitamin ini sangat penting untuk menjaga kesehatan mata, kulit, serta menjaga kekebalan tubuh.

Seperti produk olahan susu lainnya, mentega juga mengandung asam linoleat terkonjugasi (CLA) yang berpotensi untuk mencegah pertumbuhan beberapa jenis sel kanker, misalnya kanker payudara, usus besar, dan hati.

Namun, Anda juga tetap harus membatasi dan lebih bijak akan porsi konsumsinya.

4. Whey

Whey adalah bagian cair dari susu yang tersisa setelah pemisahan dadih dalam pembuatan keju. Bila dadihnya dibentuk menjadi keju atau mentega, maka wheynya biasanya dibuat menjadi minuman.

Produk olahan ini merupakan komponen yang kaya akan protein. Maka dari itu, banyak atlet atau pegiat binaraga yang mengonsumsi produk olahan susu yang satu ini.

Sebab, whey mengandung asam amino esensial yang dibutuhkan tubuh guna membangun dan memperbaiki sel-sel otot selama berolahraga. Protein ini juga dapat membantu mengurangi rasa lapar dan menjaga berat badan tetap ideal.

Produk whey seringnya dipasteurisasi dan dikeringkan menjadi bubuk protein yang nantinya harus diseduh terlebih dahulu ketika ingin diminum.

5. Kasein

Hampir serupa dengan whey, kasein juga merupakan protein utama dalam susu dan banyak digunakan sebagai bahan dalam produk olahan susu lainnya seperti keju atau produk roti.

Protein ini diekstrak dari susu skim (susu tanpa lemak) menggunakan rennet atau bakteri penghasil asam laktat lainnya.

Perbedaannya dengan whey, kasein diserap lebih lambat dalam tubuh. Perlu Anda ketahui, ketika tubuh memecah protein, asam amino akan bersirkulasi terlebih dahulu sebelum terserap sepenuhnya.

Bila asam amino bertahan dalam darah selama 90 menit setelah mengonsumsi whey, asam amino akan bertahan selama empat hingga lima jam setelah Anda mengonsumsi kasein.

Maka dari itu, kasein lebih cocok Anda konsumsi sebelum tidur atau saat hendak menjalani puasa.

6. Krim

Produk olahan susu yang satu ini tinggi akan kalori dan lemak. Hasilnya tersedia dalam banyak bentuk, baik krim kocok, krim asam, atau krim fermentasi.

Karena terbuat dari susu, krim mengandung nutrien seperti vitamin A, vitamin B2 (riboflavin), kalsium, dan fosfor. Bila dikonsumsi dengan bijak, krim dapat memberikan manfaat kesehatan seperti menjaga kondisi tulang atau membantu menjaga sistem imun.

Namun, karena krim tinggi akan kandungan lemak jenuh, konsumsinya yang berlebihan dapat berisiko meningkatkan kadar kolesterol dalam tubuh. Selain itu, terlalu banyak makan krim juga berkaitan erat dengan masalah kelebihan berat badan.

7. Susu kental manis

Susu kental manis dibuat dengan memanaskan susu sampai kadar airnya menyusut. Kemudian, susu yang telah mengental biasanya akan ditambahkan pemanis. Selain menambah rasa, hal ini dilakukan untuk memperpanjang daya tahannya.

Karena adanya pemanis, maka kalori dalam susu kental manis terbilang cukup tinggi. Dengan alasan ini, susu kental manis bisa menjadi produk olahan susu yang cocok bagi Anda yang ingin menaikkan berat badan.

Produk ini juga memiliki kandungan protein, lemak, serta beberapa mineral yang sehat untuk tulang seperti kalsium dan fosfor dari susu asalnya.

Namun, susu kental manis kurang direkomendasikan untuk Anda konsumsi setiap hari karena berpotensi meningkatkan kadar gula darah dalam tubuh.

Nah, kira-kira produk olahan susu mana yang menjadi favorit Anda?

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Dairy Production and Products: Types and Characteristics. (n.d.). Food and Agriculture Organization of United Nation. Retrieved 21 April 2021, from http://www.fao.org/dairy-production-products/products/types-and-characteristics/en/

Dairy. (n.d.). Dairy Council of California. Retrieved 21 April 2021, from https://www.healthyeating.org/nutrition-topics/general/food-groups/dairy

Dairy Products and Foods. (n.d.). U.S. Dairy. Retrieved 21 April 2021, from https://www.usdairy.com/dairy-nutrition/products

Omega-3 Fatty Acid. (2021). National Institute of Health. Retrieved 21 April 2021, from https://ods.od.nih.gov/factsheets/Omega3FattyAcids-Consumer/

 

Versi Terbaru

01/07/2021

Ditulis oleh Winona Katyusha

Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro

Diperbarui oleh: Abduraafi Andrian


Artikel Terkait

Alergi Susu, Bisakah Muncul Saat Dewasa dan Bagaimana Gejalanya?

4 Manfaat Kesehatan Minum Susu untuk Lansia


Ditinjau secara medis oleh

dr. Patricia Lukas Goentoro

General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Winona Katyusha · Tanggal diperbarui 01/07/2021

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan