Sebaliknya, susu jenis ini lebih cocok dikonsumsi sebagai pelengkap makanan atau minuman saja. Misalnya sebagai pemanis kopi, seperti yang diutarakan oleh Kirana Pritasari, Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI, dikutip dari laman Kementerian Kesehatan RI.
4. Berisiko buat kesehatan
Tahukah Anda bahwa di balik manisnya rasa susu kental manis, terdapat bahaya kesehatan yang tidak boleh dianggap sepele? Ya, selain kandungan gizi yang jauh lebih sedikit ketimbang susu sapi biasa, ternyata terlalu banyak mengonsumsi susu kental manis juga berisiko bagi kesehatan Anda. Hal ini disebabkan karena susu kental manis mengandung gula dalam jumlah sangat tinggi.
Terlalu banyak mengonsumsi makanan yang tinggi gula bisa menyebabkan Anda terkena penyakit diabetes (kencing manis), obesitas atau kelebihan berat badan, dan kerusakan gigi. Tak hanya itu, terlalu banyak makan makanan manis juga bisa memicu berbagai penyakit kronis seperti penyakit jantung atau stroke.
Oleh sebab itu, susu kental manis tidak dianjurkan untuk dikonsumsi setiap hari. Apalagi untuk memenuhi kebutuhan nutrisi anak dalam masa pertumbuhan.
5. Boleh dikonsumsi, asal jangan berlebihan
Dari penjelasan di atas, Anda pasti bertanya-tanya, jadi apakah susu kental manis boleh dikonsumsi? Jawabannya, tentu saja boleh dikonsumsi. Namun, pastikan Anda tidak mengonsumsinya secara berlebihan.
Selalu ingat, bahwa SKM berfungsi sebagai pelengkap makanan saja dan bukan merupakan susu yang baik untuk dikonsumsi secara rutin setiap harinya. Jika Anda minum es atau makan kue, susu kental manis tetap boleh digunakan. Akan tetapi, jangan minum susu kental manis untuk diseduh atau dilarutkan di dalam air setiap harin ya!
Selain itu, jangan jadikan susu yang punya rasa manis yang pekat ini sebagai pengganti ASI ataupun susu yang rutin dikonsumsi anak setiap hari. Yang tak kalah penting, hindari mengonsumsi susu kental manis jika Anda memiliki riwayat penyakit diabetes. Kandungan gula SKM yang tinggi bisa menyebabkan kadar gula darah jadi tidak terkendali, apalagi pada diabetesi.