backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

Sebenarnya, Seberapa Sehat Whipping Cream (Krim Kocok) Dalam Makanan?

Ditinjau secara medis oleh dr. Yusra Firdaus


Ditulis oleh Yuliati Iswandiari · Tanggal diperbarui 18/12/2020

    Sebenarnya, Seberapa Sehat Whipping Cream (Krim Kocok) Dalam Makanan?

    Menghias kue adalah hal yang paling menyenangkan dari semua proses pembuatan kue. Bahan yang biasanya paling sering digunakan untuk mempercantik kue adalah whipping cream atau lebih sering dikenal dengan krim kocok. Sering dianggap lebih sehat dari buttercream, whipping cream dinilai lebih aman untuk dikonsumsi. Lantas, benarkah whipping cream lebih sehat? Berapa kandungan lemak atau kalori di dalam krim kocok ini? Cari tahu di artikel ini.

    Apa itu whipping cream?

    Bagi Anda yang hobi membuat kue mungkin tidak asing lagi dengan krim di atas kue ulang tahun yang bisa dibentuk berbagai macam. Namun, terkadang Anda tidak tahu krim kocok apa yang sedang Anda gunakan karena memang ada berbagai macam jenis krim. Salah satunya adalah whipping cream.

    Whipping cream atau yang disebut juga dengan krim kocok adalah krim kental yang dibuat dari 30 persen lemak susu. Krim ini biasanya dikocok dengan menggunakan alat pengocok (mixer) hingga berwarna putih cerah dan kaku. Whipping cream biasanya dijual dalam bentuk cair dan bubuk yang kemudian dicampur dengan air es sebelum dikocok.

    Whipping cream yang cair biasanya memiliki rasa yang cenderung gurih dan tidak begitu manis, sedangkan whipping cream bubuk rasanya cenderung manis. Dari segi ketahanannya, whipping cream bubuk jauh lebih tahan lama teksturnya dalam suhu ruangan. Dalam artian, krimnya tidak gampang meleleh kembali. Sedangkan whipping cream cair cenderung mudah leleh dalam suhu ruangan.

    Sumber: myfoodmixer.com

    Apakah krim kocok adalah pilihan yang sehat? 

    Krim kocok memang lebih baik dibandingkan buttercream dalam hal kandungan lemaknya. Namun, dalam 100 gram krim kocok mengandung 257 kalori dengan lemak total sebesar 22 gram. Lemak jenuhnya sendiri menyumbang sebesar 14 gram dari lemak total yang ada di dalam krim kocok. Angka ini melampui batas asupan harian lemak jenuh yang direkomendasikan oleh American Heart Association, yaitu sebesar 13 gram per hari.

    Seperti yang dilansir dari Live Strong, satu sendok makan krim ini mengandung 52 kalori, 5,5 gram lemak total dengan kandungan lemak jenuh sebesar 3,4 gram. Saat menghias kue, berapa sendok krim yang Anda gunakan? Pasti lebih dari tiga atau empat sendok bukan? Bayangkan berapa banyak lemak yang dimakan ketika kue ini dipotong-potong dan dihidangkan. Mengonsumsi makanan yang terlalu banyak mengandung lemak jenuh bisa meningkatkan kolesterol jahat dalam darah yang bisa menyebabkan penyakit jantung dan stroke.

    Ganti krim kocok Anda dengan krim yang lebih sehat

    Jangan takut kue Anda tidak akan secantik kue yang lain, Anda masih tetap bisa menghias kue dengan cara yang lebih sehat meskipun tidak pakai krim kocok.

    Bagaimana caranya? Buatlah krim kue Anda dengan campuran susu skim dan es batu secukupnya ke dalam mesin blender. Kristal di dalam es mampu membuat tekstur susu skim menjadi lebih padat. Tambahkan perasa vanili atau rasa lainnya dengan jumlah yang tidak berlebihan untuk memberikan cita rasa yang lebih nikmat pada krim sehat Anda.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Yusra Firdaus


    Ditulis oleh Yuliati Iswandiari · Tanggal diperbarui 18/12/2020

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan