Jika membahas buah beri, Anda mungkin tidak asing dengan stroberi atau blueberry. Namun, pernahkah Anda mencoba mulberry atau murbei? Kabarnya, buah murbei kaya akan beraneka vitamin, mineral, dan fitonutrien yang memiliki manfaat bagi tubuh.
Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro · General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)
Jika membahas buah beri, Anda mungkin tidak asing dengan stroberi atau blueberry. Namun, pernahkah Anda mencoba mulberry atau murbei? Kabarnya, buah murbei kaya akan beraneka vitamin, mineral, dan fitonutrien yang memiliki manfaat bagi tubuh.
Murbei adalah buah beri beraneka warna yang umumnya tumbuh di Amerika Utara dan benua Asia. Selain dikonsumsi langsung, buah ini juga sering diolah menjadi jus, teh, minuman anggur, atau dikeringkan seperti kismis.
Satu genggam mulberry seberat 100 gram dapat memberikan tubuh Anda kandungan gizi sebagai berikut.
Kandungan vitamin, mineral, dan zat antioksidan dalam mulberry diyakini memberikan sejumlah manfaat bagi kesehatan. Berikut beberapa di antaranya.
Pada sebuah studi terhadap hewan, pemberian buah murbei ternyata dapat membantu menurunkan lemak yang berlebih. Antioksidan di dalamnya juga mengurangi lemak pada organ dan mencegah peradangan yang menjadi salah satu penyebab obesitas.
Penelitian yang sama turut menunjukkan bahwa pemberian bubuk murbei membantu menurunkan kadar trigliserida, kolesterol LDL, dan kolesterol total. Selain itu, ekstrak buah beri ini juga meningkatkan jumlah kolesterol HDL yang baik bagi tubuh.
Dengan menurunkan trigliserida dan kolesterol LDL, buah bercita rasa manis ini juga turut melindungi kesehatan jantung Anda. Ini karena kolesterol LDL yang menumpuk dapat membentuk plak pada pembuluh darah sehingga memicu penyakit jantung.
Selain memberikan manfaat untuk otak, zat C3G pada buah murbei juga memiliki efek antiradang yang kuat. Studi terdahulu pun menunjukkan bahwa pemberian mulberry secara rutin dapat meredakan gejala pada tikus yang mengalami peradangan sendi.
Manfaat lain dari buah mulberry adalah menurunkan risiko penyakit perlemakan hati. Pasalnya, senyawa antioksidan dalam buah yang berkerabat dengan sukun ini bisa menghambat penumpukan dan pembentukan lemak, terutama pada hati.
Mulberry memiliki potensi untuk menurunkan risiko kanker paru-paru, lambung, dan kulit. Pada uji coba laboratorium, senyawa polifenol di dalamnya mampu menghambat pertumbuhan dan bahkan perpindahan sel-sel kanker ke organ tubuh lain.
Salah satu antioksidan terbanyak dalam murbei adalah cyanidin 3-O-glucoside (C3G). Pada penelitian terhadap hewan, zat ini berpotensi mencegah kerusakan otak akibat kurangnya pasokan darah serta melindungi otak dari penurunan fungsi berpikir.
Buah beri liar seperti murbei dapat menjadi pilihan buah yang baik bagi diabetesi. Ini karena zat 1-deoxynojirimycin dalam buah ini bisa menghambat kerja enzim pengurai gula. Jadi, kadar gula darah Anda tidak akan naik dengan cepat.
Menurut sebuah penelitian pada 2016, buah murbei putih mempunyai efek antimikroba yang mungkin dapat mencegah gigi berlubang, radang gusi, dan periodontitis. Ekstrak akar buah ini bahkan dapat menghambat pertumbuhan bakteri dan jamur.
Sejauh ini, tidak ada laporan yang menyebutkan efek samping buah mulberry terhadap kesehatan. Kasus alergi buah ini juga sangat langka, tetapi serbuk sari pohon murbei diketahui dapat memicu reaksi alergi pada beberapa orang.
Jika Anda alergi terhadap serbuk sari tanaman beri atau betula, Anda mungkin akan mengalami reaksi serupa saat menghirup serbuk sari pohon murbei. Alergi serbuk sari biasanya menyebabkan bersin, mata berair, serta hidung gatal atau mampet.
Meskipun belum ada laporan pasti mengenai efek samping buah murbei, konsumsilah buah ini dalam jumlah sewajarnya. Anda bisa memakannya dalam kondisi segar atau mencampurkannya dengan bahan lain sebagai camilan yang menyehatkan.
Catatan
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Ditinjau secara medis oleh
dr. Patricia Lukas Goentoro
General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar