Data dari Kemenkes RI menunjukkan bahwa sekitar 8 dari 1000 orang penduduk Indonesia terserang stroke. Bahkan, setiap tujuh orang yang meninggal, maka satu diantaranya dikarenakan oleh penyakit kronis ini. Umumnya, faktor risiko stroke tidak berbeda antara wanita dengan pria.
Hanya saja, ada segelintir faktor yang terjadi pada wanita, tapi tidak dialami oleh pria. Misalnya seperti konsumsi pil KB, kehamilan, penggunaan terapi penggantian hormon, hingga penumpukan lemak di pinggang. Alasan-alasan tersebut yang memperkuat mengapa kebanyakan kasus stroke menimpa wanita dibandingkan dengan pria.
2. Penyakit jantung

Menurut data survei sample registration system (SIRS), penyakit jantung menduduki peringkat teratas sebagai salah satu penyebab kematian terbanyak di Indonesia setelah stroke. Namun, pria punya risiko lebih tinggi untuk mengalami penyakit jantung di usia muda ketimbang wanita.
Penyakit jantung pada wanita biasanya muncul lebih lambat karena pengaruh proteksi dari hormon estrogen. Hormon ini dapat menjaga kadar kolesterol wanita sehingga menurunkan faktor risiko utama penyakit jantung. Perbedaan bentuk tubuh juga menjadi faktor penentu selanjutnya.
Wanita umumnya memiliki tubuh berbentuk buah pir, dengan penumpukan lemak yang banyak terjadi di area pinggul dan paha. Sementara pria seringnya memiliki bentuk tubuh seperti apel, sehingga lemak banyak menumpuk di bagian tengah tubuh. Inilah mengapa risiko penyakit jantung pada pria lebih besar.