Penuaan tidak hanya mengubah warna rambut dan kondisi kulit Anda, tapi juga menurunkan gairah seks pada sebagian orang. Padahal, kualitas kehidupan seks Anda dan pasangan memberi pengaruh pada langgengnya suatu hubungan. Bagaimana menuanya usia bisa mempengaruhi gairah seks pria dan wanita? Kemudian, bagaimana caranya supaya lansia tetap bisa memiliki kehidupan seks yang sehat? Yuk, cari tahu jawabannya pada ulasan berikut ini.
Mengapa gairah seks pada lansia menurun?
Usia yang bertambah tua, bisa menimbulkan perubahan fisik pada pria dan wanita, Perubahan ini terkadang bisa mempengaruhi kemampuan lansia untuk melakukan atau menikmati seks.
Pada wanita, penuaan bisa menyebabkan dinding vagina menjadi lebih tipis dan kaku. Di samping itu, kemampuan tubuh untuk melubrikasi vagina (melumasi vagina dengan cairan) secara alami juga menurun. Kondisi ini membuat wanita yang sudah berumur sering kali mengeluh kesakitan melakukan penetrasi vagina.
Kekeringan pada vagina tersebut dipengaruhi oleh kadar estrogen yang mulai menurun menjelang menopause. Menopause sendiri menandakan berakhirnya siklus menstruasi, sehingga wanita tidak lagi mengalami haid maupun hamil. Kesemua keluhan tersebut membuat minat wanita untuk melakukan hubungan intim jadi menurun dan orgasme sulit didapatkan.
Sementara pada pria, menuanya usia menyebabkan kadar testosteron menjadi menurun. Menurut situs Mayo Clinic, kondisi tersebut menyebabkan beberapa perubahan, seperti:
- Butuh lebih banyak stimulasi untuk mencapai atau mempertahankan orgasme.
- Sperma yang dikeluarkan saat ejakulasi menjadi lebih sedikit.
- Lebih lama untuk mencapai ereksi lagi setelah ejakulasi.
Masalah kesehatan yang memengaruhi kehidupan seks lansia
Tidak hanya faktor usia, menurunnya fungsi seksual pada lansia juga dipengaruhi oleh penyakit pada lansia, penggunaan obat, dan pengobatan, seperti:
1. Radang sendi dan sakit kronis
Arthritis (peradangan pada sendi) menyebabkan hubungan seks menjadi tidak nyaman, akibat timbulnya rasa nyeri. Munculmnya rasa nyeri juga bisa terjadi pada penyakit kronis lainnya, contohnya osteoporosis.
2. Demensia
Penyakit demensia bisa menurunkan kehidupan seks pada lansia karena gejala pikun yang dialami, yakni tidak mengenali pasangannya. Meskipun begitu, penderita demensia masih menunjukkan minat pada seks, namun kesulitan untuk menyalurkan keinginannya ini karena penyakit yang dimiliki.
3. Diabetes
Penyakit diabetes dapat menyebabkan disfungsi ereksi pada pria. Sementara pada wanita, penyakit ini bisa menyebabkan mereka rentan mengalami infeksi jamur vagina. Akibatnya, vagina akan terasa gatal dan iritasi sehingga tidak nyaman untuk melakukan hubungan seksual.
4. Penyakit jantung dan stroke
Penyempitan dan pengerasan pada pembuluh darah jantung menyebabkan sirkulasi darah terganggu. Akibatnya, pria dan wanita lansia akan mengalami masalah orgasme saat berhubungan seks.
Mereka mungkin membutuhkan waktu lebih lama untuk terangsang dan ereksi tidak bisa bertahan lama. Sementara pada penderita stroke, kelumpuhan pada tubuh membuat mereka sulit untuk melakukan hubungan intim.