Pembedahan atau operasi adalah pilihan utama pengobatan untuk kanker payudara. Dari berbagai pilihan operasi, mastektomi adalah yang paling umum direkomendasikan dokter.
Ditinjau secara medis oleh dr. Bob Andinata Sp.B (K) Onk · Pembedahan Payudara · Rumah Sakit Kanker Dharmais
Pembedahan atau operasi adalah pilihan utama pengobatan untuk kanker payudara. Dari berbagai pilihan operasi, mastektomi adalah yang paling umum direkomendasikan dokter.
Lalu, apa itu mastektomi dan bagaimana prosedur pengobatan ini? Berikut ulasan lengkapnya.
Mastektomi adalah istilah untuk operasi pengangkatan seluruh jaringan payudara dan areola untuk menghilangkan sel kanker. Mastektomi dapat dilakukan pada salah satu atau kedua payudara.
Prosedur pengobatan ini bisa dilakukan sendiri atau bersamaan dengan pengobatan kanker payudara lainnya, seperti radioterapi dan kemoterapi. Adapun penentuan pengobatan tersebut tergantung pada stadium kanker payudara yang Anda alami.
Selain untuk mengobati, operasi mastektomi juga bisa dilakukan untuk mencegah kanker payudara, terutama pada wanita yang berisiko tinggi terkena kanker payudara. Hal ini yang kemudian disebut dengan mastektomi profilaksis.
Mastektomi merupakan prosedur operasi yang terbagi ke dalam beberapa tipe. Dokter akan merekomendasikan tipe mana yang perlu dilakukan, tergantung usia, kondisi kesehatan secara umum, ukuran tumor payudara, serta penyebaran sel kanker.
Dokter juga akan mempertimbangkan alasan pribadi Anda dalam memilih prosedur pengobatan yang tepat. Maka, jangan ragu untuk selalu mendiskusikan pertimbangan dan pilhan Anda bersama dokter.
Secara umum, berikut merupakan beberapa jenis mastektomi.
Dalam prosedur ini, dokter akan mengangkat seluruh bagian payudara, termasuk jaringan payudara, areola, dan puting. Sementara itu, otot dinding dada di bawah payudara dan kelenjar getah bening di ketiak biasanya tidak diangkat.
Operasi pengangkatan payudara ini biasanya dilakukan untuk wanita dengan jenis kanker payudara karsinoma duktal in situ (DCIS). Selain itu, operasi jenis ini juga dapat dilakukan pada wanita yang berisiko tinggi terkena kanker payudara sebagai tindak pencegahan.
Mastektomi radikal adalah jenis operasi kanker payudara yang paling luas. Pada tipe ini, dokter bedah akan mengangkat seluruh bagian payudara, termasuk kelenjar getah bening aksila (ketiak) dan otot dinding dada di bawah payudara.
Mastektomi tipe ini dapat mengubah bentuk tubuh sehingga sangat jarang direkomendasikan. Saat ini, mastektomi radikal telah digantikan dengan modifikasi radikal sebagai alternatif karena manfaatnya sama, tetapi efek sampingnya lebih sedikit.
Meski demikian, operasi radikal masih mungkin dilakukan untuk tumor besar yang tumbuh ke otot dada.
Prosedur ini menggabungkan simple mastectomy yang dilanjutkan dengan pengangkatan kelenjar getah bening di bawah lengan. Namun, otot dada tidak ikut diangkat dan dibiarkan utuh tanpa disentuh.
Sebagian besar pasien dengan kanker payudara invasif yang memutuskan melakukan mastektomi akan menerima mastektomi jenis ini. Kelenjar getah bening aksila memang cenderung tidak diangkat untuk mengidentifikasi apakah sel kanker sudah menyebar ke luar payudara.
Nipple-sparing mastectomy merupakan operasi pengangkatan jaringan payudara yang menyisakan puting dan kulit di sekitarnya (areola). Prosedur ini biasanya diikuti dengan operasi rekonstruksi payudara.
Perlu dipahami, sel kanker biasanya cenderung tidak terlihat jika berada dekat dengan puting. Jika saat operasi berlangsung dokter menemukan sel kanker dalam jaringan tersebut, puting juga harus diangkat untuk mengurangi risiko penyebarannya.
Nipple-sparing mastectomy biasanya menjadi pilihan bagi wanita yang memiliki kanker payudara stadium awal pada jaringan terluar. Namun, jenis mastektomi ini dapat membuat jaringan puting yang tersisa jadi menyusut atau cacat bentuk karena tidak mendapat suplai darah yang baik.
Skin-sparing mastectomy merupakan operasi pengangkatan semua jaringan payudara, termasuk puting dan areola, tetapi sebagian besar kulit di atas payudara tetap dibiarkan. Umumnya, kulit tersebut akan diisi kembali dengan jaringan dari bagian tubuh lain dalam operasi rekonstruksi payudara.
Wanita umumnya lebih menyukai jenis operasi ini karena payudara yang direkonstruksi tampak lebih alami. Namun, umumnya operasi ini tidak cocok bagi pasien dengan tumor yang lebih besar atau yang dekat dengan permukaan kulit.
Mastektomi bilateral merupakan operasi pengangkatan kanker pada kedua sisi payudara. Prosedur mastektomi ini adalah yang paling umum dilakukan untuk wanita yang berisiko sangat tinggi terkena kanker payudara, terutama wanita yang mengalami mutasi gen BRCA.
Biasanya, kombinasi prosedur yang dilakukan yaitu dengan simple mastectomy atau nipple-sparing.
Mastektomi profilaksis merupakan operasi pengangkatan jaringan payudara untuk mencegah munculnya kanker payudara, terutama pada orang yang berisiko tinggi terhadap penyakit ini.
Adapun beberapa faktor risiko kanker payudara yakni wanita dengan riwayat keluarga yang memiliki kanker payudara serta wanita yang positif memiliki mutasi gen BRCA1 dan BRCA2.
Umumnya, mastektomi profilaksis dilakukan dengan prosedur simple mastectomy, skin-sparing mastectomy, atau nipple-sparing mastectomy.
Wanita yang didiagnosis kanker payudara stadium awal bisa memilih antara pengobatan lumpektomi dan mastektomi. Namun, lumpektomi umumnya selalu dilakukan dengan radioterapi, yang juga sering disebut dengan terapi atau operasi konservasi payudara.
Keduanya dinilai sama-sama efektif untuk mencegah kanker payudara muncul kembali. Namun, terkadang efektivitas dan hasil dari mastektomi jauh lebih baik.
Berikut beberapa kondisi yang kerap menjadi alasan dipilihnya mastektomi.
Efek samping dari operasi ini tergantung pada jenis mastektomi yang Anda jalani. Inilah beberapa efek samping mastektomi yang mungkin terjadi.
Konsultasikan kembali ke dokter jika efek samping yang Anda rasakan semakin hari semakin parah dan tak kunjung membaik.
Sebelum melakukan operasi pengangkatan payudara, berikut beberapa hal yang perlu Anda lakukan.
Jangan lupa untuk mengemasi pakaian, alat mandi, dan perlengkapan pribadi lainnya sebagai persiapan untuk rawat inap.
Setelah operasi pengangkatan payudara, umumnya dokter akan meminta Anda tetap di rumah sakit selama tiga hari untuk pemulihan. Pada masa ini, dokter dan tim medis akan memantau perkembangan kondisi Anda.
Selama waktu ini juga, dokter dan perawat akan mengajarkan olahraga ringan untuk membantu merilekskan lengan dan bahu pada sisi payudara yang diangkat. Selain itu, olahraga juga mengurangi risiko pembentukan bekas luka atau jaringan parut yang signifikan.
Selama menginap di rumah sakit, Anda juga akan dipasangkan saluran atau drain khusus untuk menampung darah dan cairan dari area operasi. Tanyakan pada dokter dan perawat bagaimana merawat saluran pembuangan ini bila Anda masih perlu memakainya ketika sudah di rumah.
Saat di rumah sakit, Anda pun akan mendapat informasi mengenai pemulihan operasi saat di rumah, termasuk bagaimana merawat bekas operasi agar terhindar dari infeksi dan komplikasi lain, seperti limfedema.
Oleh karena itu, sebaiknya Anda mengenali tanda-tanda infeksi atau limfedema sehingga Anda bisa segera ke rumah sakit bila hal ini terjadi.
Selain informasi di atas, Anda pun mungkin perlu menanyakan beberapa hal kepada dokter, seperti:
Anda pun sebaiknya tetap rutin berkonsultasi ke dokter setelah operasi pengangkatan payudara ini. Hal ini bertujuan agar dokter bisa terus memantau kondisi Anda.
Pemulihan pascaoperasi bisa memakan waktu hingga beberapa minggu. Namun, pemulihan akan lebih lama jika Anda melakukan rekonstruksi payudara sekaligus.
Cara pemulihan diri setelah operasi pengangkatan payudara bisa berbeda untuk tiap orang. Umumnya, dokter akan menyarankan Anda untuk beristirahat yang cukup, minum obat sesuai anjuran, berhati-hati ketika membersihkan diri, dan rutin berolahraga atau menggerakkan tubuh.
Anda bisa mendapatkan layanan mastektomi di rumah sakit atau fasilitas kesehatan lainnya, termasuk rumah sakit khusus kanker. Cari fasilitas kesehatan terdekat dari lokasi Anda dan booking layanannya melalui Hello Sehat.
Catatan
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Ditinjau secara medis oleh
dr. Bob Andinata Sp.B (K) Onk
Pembedahan Payudara · Rumah Sakit Kanker Dharmais
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar