Definisi luka bakar
Luka bakar adalah jenis luka terbuka yang terjadi pada jaringan tubuh manusia. Kerusakan pada jaringan tubuh tersebut diakibatkan oleh panas, zat kimia, listrik, sinar matahari, atau radiasi.
Kondisi luka bakar ini adalah masalah medis yang bisa tergolong ringan hingga mengancam nyawa.
Luka bakar memiliki ciri khas kerusakan parah pada kulit sehingga menyebabkan sel-sel kulit yang terdampak jadi mati.
Penyebab luka bakar yang paling umum adalah terkena cairan panas, terbakar api, dan paparan zat atau cairan kimia yang mudah terbakar.
Jenis luka yang satu ini juga dapat menyebabkan pembengkakan, kulit melepuh, terbentuk luka, dan pada beberapa kasus yang parah mengakibatkan syok serta kematian.
Infeksi luka juga berisiko terjadi karena lapisan pelindung kulit mengalami kerusakan.
Pengobatan pada luka bakar tergantung pada penyebabnya, seberapa parah, dan berapa banyak bagian tubuh yang terdampak.
Krim antibiotik biasanya digunakan untuk mencegah atau mengobati infeksi.
Pada kondisi yang lebih serius, kulit yang terkena luka bakar dapat diganti dengan prosedur operasi.
Seberapa umumkah luka bakar?
Kondisi ini sangat umum terjadi dan dapat menimpa siapa saja dari berbagai golongan usia.
Menurut World Health Organization, sekitar 265.000 kasus kematian setiap tahunnya disebabkan oleh luka karena terbakar.
Sebanyak 96% luka akibat kebakaran yang fatal terjadi di negara-negara berpendapatan sedang dan rendah.
Pada umumnya, wanita lebih rentan mengalami luka terbakar karena sering melakukan kegiatan rumah tangga, terutama memasak.
Anak-anak juga berisiko terkena luka bakar karena cenderung ceroboh dan memiliki rasa ingin tahu pada objek yang mudah terbakar.
Derajat luka bakar
Berdasarkan tingkat keparahannya, luka bakar terbagi menjadi beberapa klasifikasi yang berbeda.
Berikut adalah derajat luka bakar yang dijabarkan ringkas:
1. Derajat pertama
Kategori derajat pertama ini disebut juga sebagai luka bakar superfisial. Luka pada derajat pertama hanya memengaruhi bagian terluar lapisan kulit atau epidermis.
Jenis luka ini biasanya bisa sembuh lebih cepat dan tidak meninggalkan kerusakan jangka panjang.
Luka derajat pertama ditandai dengan kulit yang kemerahan dan sedikit rasa nyeri.
Contoh luka bakar derajat pertama yang paling umum ditemukan adalah sunburn atau terbakar matahari.
2. Derajat kedua
Berbeda dengan derajat pertama, luka bakar derajat kedua dibedakan menjadi superfisial dan dalam. Kulit akan menunjukkan warna merah terang, melepuh, bengkak, dan mengkilap atau basah.
Luka derajat kedua ini umumnya terasa sakit ketika disentuh. Ini karena luka sudah mengenai lapisan epidermis dan lapisan dermis atas, yaitu lapisan kulit di bawah epidermis.
Sementara luka derajat dua dalam punya ciri yakni kulit kering, pucat, dan memutih saat ditekan. Pada derajat ini, luka telah menjalar ke lapisan epidermis dan sebagian lapisan dermis.
Dalam beberapa kasus yang lebih parah, luka bakar derajat dua akan meninggalkan bekas dan perubahan warna kulit yang bersifat permanen.
3. Derajat ketiga
Luka derajat ketiga merusak lapisan epidermis dan dermis sepenuhnya. Jenis luka ini juga dapat mengenai jaringan subkutan, yakni lapisan kulit yang paling dalam.
Tampilan luka tidak lagi berwarna merah, tetapi akan tampak cokelat, putih, kuning, atau terlihat hangus.
Luka pada derajat ini pun tidak terasa sakit saat disentuh karena telah merusak saraf bagian kulit yang terdampak.
4. Derajat keempat
Ini adalah derajat yang paling parah dan berpotensi membahayakan nyawa sehingga membutuhkan pertolongan pertama yang tepat.
Pada tingkatan ini, seluruh lapisan kulit telah rusak dan mencapai tulang serta otot Anda.
Derajat luka terkadang dapat berubah apabila luka menyebar hingga ke bagian terdalam kulit.
Luka yang serius dapat mengakibatkan komplikasi, seperti infeksi tulang dan masalah pada sendi.
Tanda dan gejala luka bakar
Anda mungkin pernah melihat atau mengalami luka karena terbakar sebelumnya, misalnya akibat kegiatan memasak atau memperbaiki mobil.
Tergantung pada tingkatan luka, gejala yang muncul mungkin berbeda. Umumnya, tanda-tanda dan gejala luka bakar adalah sebagai berikut:
- kulit kemerahan,
- rasa sakit di area luka,
- lecet,
- luka membengkak,
- kulit mengelupas,
- luka melepuh, serta
- perubahan warna kulit menjadi putih, coklat, kuning, atau hitam.
Kemungkinan ada tanda dan gejala yang tidak disebutkan di atas.
Jika luka Anda lebih parah dan menyebabkan rasa sakit yang tidak wajar, segeralah pergi ke dokter untuk diobati.
Kapan harus periksa ke dokter karena luka bakar?
Untuk luka bakar derajat pertama, biasanya Anda dapat menanganinya sendiri dengan pengobatan rumahan.
Namun, apabila Anda telah mengalami gejala-gejala yang serius seperti di bawah ini, Anda harus segera pergi ke dokter:
- Luka di tangan, kaki, wajah, pangkal paha, pantat, dan hampir di seluruh tubuh.
- Luka yang dalam atau derajat tinggi.
- Pelepuhan tidak sembuh dalam 2 minggu.
- Luka menyebabkan kulit terlihat mengelupas.
- Sakit tidak kunjung hilang.
- Luka terlihat seperti noda hitam, coklat, atau putih.
- Kesulitan berpanas.
- Luka akibat zat kimia atau setrum listrik.
Tubuh masing-masing orang menunjukkan tanda-tanda dan gejala yang bervariasi.
Untuk mendapatkan penanganan yang paling tepat dan sesuai dengan derajat luka Anda, selalu konsultasikan dengan dokter.
Penyebab luka bakar
Kondisi rusaknya jaringan lapisan kulit dapat disebabkan oleh beberapa hal, seperti panas, paparan radiasi, zat kimia, atau kontak dengan aliran listrik.
Penyebab luka bakar yang paling umum adalah kontak langsung dengan api, yang biasanya terjadi pada peristiwa kebakaran.
Berikut adalah penjelasan mengenai beberapa penyebab luka bakar:
1. Gesekan
Apabila benda yang kasar, panas, dan keras menggesek kulit Anda, Anda akan mengalami luka bakar friction atau gesekan.
Biasanya, luka ini dialami oleh orang yang mengalami kecelakaan, seperti terjatuh dari motor atau sepeda.
2. Frostbite
Frostbite terjadi ketika kulit terkena kontak langsung dengan benda atau berada pada tempat yang bersuhu sangat dingin dalam jangka waktu yang lama.
3. Menyentuh langsung objek yang panas
Kulit yang terkena air panas, api, atau metal dapat menimbulkan luka. Udara atau asap yang terlalu panas juga dapat menyebabkan luka pada kulit muncul.
4. Paparan radiasi
Luka ini terjadi akibat paparan radiasi atau sinar ultraviolet matahari yang terlalu lama. Penyebab utamanya adalah sinar matahari dan sinar X-ray.
5. Zat kimia yang memicu luka bakar
Seringnya, zat kimia yang dapat menyebabkan luka bakar adalah cairan dengan asam atau basa yang kuat seperti asam hydrochloric atau natrium hidroksida.
Paparan dengan zat ini bisa terjadi di rumah, sekolah, atau tempat bekerja.
Bahan kimia lain yang juga dapat menimbulkan luka karena terbakar di antaranya adalah asam baterai mobil, zat pemutih dan pembersih, serta amonia.
Mengobati luka bakar dari zat kimia memang harus segera dilakukan.
6. Sengatan arus listrik
Apabila Anda menyentuh aliran listrik atau kesetrum, lapisan kulit Anda akan mengalami kerusakan dan terluka.
Faktor risiko luka bakar
Luka bakar adalah kondisi yang dapat terjadi pada setiap orang dari berbagai golongan usia.
Namun, terdapat beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko Anda mengalami kondisi ini.
Memiliki satu atau beberapa faktor risiko bukan berarti Anda dipastikan akan mengalami luka ini.
Dalam beberapa kasus, orang-orang yang menderita kondisi ini tidak memiliki faktor risiko apapun.
Di bawah ini adalah berbagai faktor risiko yang dapat memicu terjadinya kondisi luka bakar:
1. Usia
Anak-anak memiliki rasa ingin tahu yang besar dengan benda-benda di sekitarnya, termasuk yang mudah terbakar.
Atas dasar alasan ini, anak-anak membutuhkan perhatian khusus agar tidak terjadi kecelakaan.
2. Tinggal di rumah tanpa detektor asap
Kebakaran lebih sulit dicegah pada tempat-tempat yang tidak memiliki detektor asap.
3. Merokok
Bila tidak berhati-hati, luka ini bisa timbul akibat tersundut putung rokok atau saat menyalakan korek.
Hal ini juga sangat berbahaya bila dilakukan di tempat yang mudah terbakar.
4. Menggunakan microwave
Penggunaan microwave yang tidak mengikuti anjuran atau aturan masak pada label makanan berpotensi menyebabkan kebakaran.
5. Bekerja dengan benda sumber panas atau kabel listrik
Berkutat dengan besi, metal, dan kabel listrik meningkatkan risiko Anda mengalami luka akibat terbakar.
6. Penyimpanan benda mudah terbakar yang tidak tepat
Benda seperti korek gas, hairspray, atau deodoran harus disimpan di tempat yang jauh dari jangkauan api. Bila tidak, hal ini berisiko memicu timbulnya percikan api.
7. Menggunakan kompor
Sering melakukan kegiatan di dapur seperti memasak dengan kompor atau memasang gas meningkatkan peluang Anda terluka.