Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro · General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)
Sunburn (kulit terbakar matahari) adalah masalah pada kulit yang muncul akibat reaksi pada cahaya matahari dalam dosis yang berlebih.
Kondisi ini ditandai dengan kulit memerah yang sakit dan panas jika disentuh. Namun ingat, tidak semua gejala kulit merah adalah pertanda sunburn. Bisa jadi, itu menandakan alergi panas matahari.
Kulit terbakar matahari biasanya muncul, beberapa jam setelah terlalu banyak terkena sinar ultraviolet (UV) dari matahari atau sumber lain, seperti lampu.
Terkena sinar matahari yang terus-menerus dan berulang dapat meningkatkan risiko kerusakan kulit lainnya dan penyakit tertentu, seperti kulit kering, keriput, muncul bintik-bintik gelap, hingga kanker kulit.
Efek terbakar matahari biasanya akan bertahan selama beberapa hari, tapi juga dapat lebih dari itu. Untungnya, kondisi ini bisa dicegah dengan memberikan perlindungan kulit ketika hendak pergi ke luar rumah.
Dikutip dari Mayo Clinic, cara mengatasi sunburn biasanya adalah perawatan rumahan. Sunburn merupakan kondisi yang dapat bertahan selama beberapa hari atau lebih lama lagi.
Eritema atau bercak kemerahan UV-B terjadi sekitar 6 jam setelah paparan dan memuncak selama durasi 12 – 24 jam. Ini merupakan pertanda kulit Anda terbakar matahari.
Namun, serangan eritema dapat muncul lebih awal dan lebih parah dengan peningkatan paparan. Eritema disertai rasa nyeri dan pada kasus yang parah, memunculkan:
Gejala sunburn dapat berlangsung selama 1 – 2 minggu pada kasus yang parah.
Setiap bagian tubuh yang terbuka, termasuk kulit kepala dan bibir, dapat terbakar. Bahkan, area yang tertutup juga bisa terbakar. Pakaian yang digunakan memungkinkan sinar UV masuk dan mengenai kulit secara langsung.
Kemungkinan ada tanda dan gejala yang tidak disebutkan di atas. Bila Anda memiliki kekhawatiran akan sebuah gejala tertentu, konsultasikanlah dengan dokter Anda.
Anda harus menghubungi dokter bila Anda mengalami gejala-gejala akibat terbakar matahari berikut ini.
Tampak dengan jelas konsekuensi jangka panjang dari paparan matahari berlebih atau sumber radiasi UV lainnya. Sunburn yang berupa lenting dipercaya meningkatkan kemungkinan kanker kulit sebanyak 2 kali lipat.
Ada beberapa jenis kanker kulit. Kebanyakan kanker kulit dapat diatasi. Namun, sunburn meningkatkan risiko terkena jenis kanker kulit serius yaitu melanoma.
Segera hubungi dokter atau perawat jika Anda mengalami sunburn parah.
Kulit membutuhkan sinar matahari untuk membantu memproduksi vitamin D yang penting dalam menjaga kesehatan tulang. Namun, terlalu banyak paparan sinar UV malah akan membahayakan kulit Anda.
Saat Anda terkena sinar UV, tubuh melindungi diri dengan lebih banyak memproduksi melanin. Melanin merupakan pigmen yang memberikan warna pada kulit. Pencoklatan kulit ini bertujuan untuk mencegah kulit agar tidak terbakar.
Ketika Anda terlalu banyak terkena paparannya, sinar UV dapat menembus lapisan kulit luar dan masuk ke lapisan kulit yang lebih dalam, merusak atau membunuh sel-sel yang ada.
Akibat dari proses tersebut, kulit pun mengeluarkan reaksi berupa kemerahan dan mengalami pembengkakan.
Faktor yang dapat meningkatkan risiko kulit Anda terbakar matahari atau sunburn adalah sebagai berikut.
Selama pukul 4 – 6 sore, intensitas UV-B 2 – 4 kali lebih besar dari pada pagi hari dan sore menuju malam. Pakaian pelindung dari matahari direkomendasikan pada periode tersebut.
Walau penelitian juga telah menunjukkan bahwa paparan pada pukul 10 pagi dapat mencapai 65% radiasi UV sama dengan pada pukul 2 siang.
Seringnya sunburn tidak membutuhkan penanganan khusus dan dapat menghilang dengan sendirinya. Namun, bila sengatan sinarnya menimbulkan rasa tak nyaman, Anda bisa mengatasinya dengan cara berikut.
Cara mencegah sunburn adalah dengan melindungi kulit Anda dari sinar matahari. Berikut adalah hal-hal yang bisa Anda lakukan.
Bila ada pertanyaan, konsultasikanlah dengan dokter untuk solusi terbaik masalah Anda.
Catatan
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Ditinjau secara medis oleh
dr. Patricia Lukas Goentoro
General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar