backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

1

Tanya Dokter
Simpan

Ini Alasan Anda Tak Boleh Lagi Pakai Odol untuk Luka Bakar

Ditinjau secara medis oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H. · General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


Ditulis oleh Diah Ayu Lestari · Tanggal diperbarui 10/06/2021

    Ini Alasan Anda Tak Boleh Lagi Pakai Odol untuk Luka Bakar

    Apa yang Anda lakukan jika terkena wajan panas atau percikan minyak? Sebagian besar orang akan mengandalkan odol atau pasta gigi sebagai pertolongan pertama. Namun sayangnya, mengoleskan odol untuk luka bakar justru dapat memperparah kondisi. Cari tahu apa alasannya serta obat alternatif yang aman untuk pengobatan luka bakar dalam ulasan ini.

    Bahaya penggunaan odol untuk luka bakar

    Odol atau pasta gigi disebut-sebut dapat meringankan nyeri akibat luka bakar. Padahal, kandungan zat dalam odol bisa membuat luka bakar semakin parah.

    Pasalnya, pasta gigi mengandung berbagai bahan kimia yang digunakan sebagai pemutih dan pengharum napas.

    Kandungan ini dapat menyebabkan iritasi serius jika digunakan secara langsung pada jenis luka ini. Alhasil, jaringan di sekitar luka bakar malah semakin rusak.

    Selain itu, odol punya kandungan kalsium dan peppermint yang dapat meningkatkan risiko infeksi pada luka bakar dan merusak jaringan kulit.

    Meskipun dapat mendinginkan luka, penggunaan odol untuk luka bakar justru menutup permukaan luka sehingga memerangkap panas di dalamnya.

    Pada akhirnya, kondisi ini akan menghambat penyembuhan luka bakar.

    Kerusakan jaringan akibat penggunaan odol akan lebih parah jika pasta gigi dioleskan pada derajat luka bakar yang lebih tinggi. 

    Bahan lain yang juga tidak boleh digunakan untuk luka bakar

    mengatasi gatal luka bakar

    Bukan hanya odol saja yang dianggap bisa menyembuhkan luka bakar, ada beberapa bahan rumahan lain yang kerap kali digunakan.

    Padahal, bahan tersebut tidak mampu menyembuhkan luka bakar dan malah memperparah. 

    1. Es batu

    Es batu memang dapat mendinginkan suhu kulit. Namun, menggunakan es batu ataupun air dingin dengan cara yang salah justru dapat memperparah kondisi luka bakar

    Kedua bahan ini dapat mengiritasi area luka, bahkan menyebabkan sejenis luka bakar yang disebut cold burn.

    2. Minyak esensial

    Minyak esensial memiliki kegunaan untuk kulit. Akan tetapi, penggunaannya pada kulit yang terbakar justru dapat menahan panas dan mencegah pemulihan luka.

    Jadi, hindari penggunaan berbagai jenis minyak untuk pengobatan luka bakar, begitu pula dengan minyak kelapa dan minyak zaitun.

    3. Putih telur

    Seperti mitos penggunaan odol untuk luka bakar, putih telur juga tidak terbukti dapat mengatasi kondisi ini. Putih telur mentah justru dapat meningkatkan risiko infeksi pada luka.

    Bahan ini juga dapat memicu reaksi alergi pada sebagian orang. Oleh karena itu, hindarilah penggunaannya saat Anda mengalami luka bakar.

    4. Mentega

    Belum ada penelitian yang menunjukkan bahwa mentega dapat menjadi bahan alami yang efektif mengatasi luka bakar.

    Seperti halnya minyak, mentega juga dapat memerangkap panas pada area kulit dan memperlambat proses pemulihan.

    Selain itu, mentega tidak steril sehingga dapat memicu infeksi pada area kulit yang terluka.

    Bukan odol, ini obat rumahan untuk luka bakar yang aman

    Losion lidah buaya untuk obat alami herpes

    Cara penanganan luka bakar yang tepat sebenarnya tergantung dengan derajatnya. Pengobatan di rumah hanya efektif mengatasi luka bakar derajat pertama, termasuk akibat percikan minyak.

    Jika menggunakan odol malah berbahaya untuk luka bakar, Anda bisa beralih memanfaatkan bahan di rumah yang lebih aman, tetapi juga efektif.

    Berikut ini adalah pilihan obat alami untuk pengobatan luka bakar ringan yang bisa diperoleh di rumah.

    1. Air dingin

    Sama halnya dengan odol, penggunaan es batu untuk luka bakar memang perlu Anda hindari. Namun, membasahi luka bakar dengan air tidak berbahaya.

    American Academy of Dermatology Association justru menyarankan menyiram luka bakar dengan air dingin selama 10 menit. Hal ini dapat membantu mengeluarkan panas dari kulit Anda.

    2. Kompres dingin

    Kompres dingin dari handuk basah, kantung berisi air dingin, atau air dingin dalam botol juga bisa membantu mengangkat panas dari dalam kulit.

    Namun, luka bakar yang baru bisa sangat lengket dan mudah menempel di permukaan benda lain.

    Maka dari itu, dalam pengobatan luka bakar pastikan Anda membasahi permukaan kompres dengan air terlebih dulu.

    3. Gel lidah buaya

    Dibandingkan memakai odol untuk memberikan efek dingin pada luka bakar, sebaiknya gunakanlah bahan alami yang lebih aman seperti lidah buaya.

    Lidah buaya atau aloe vera memiliki kemampuan untuk mengurangi peradanya dan rasa nyeri pada luka di kulit.

    Manfaat lidah buaya untuk luka ini juga dapat membantu pengobatan luka bakar.

    Untuk mencegah iritasi, pilihlah produk gel lidah buaya yang berasal dari lidah buaya murni tanpa tambahan alkohol dan pewangi.

    Selain itu, Anda juga bisa mengoleskan cairan dari tanaman lidah buaya langsung pada luka bakar.

    4. Madu

    Madu dapat mengobati luka karena juga memiliki komponen antiperadangan dan antibakteri yang dapat membantu penyembuhan luka. Namun, madu akan lebih tepat digunakan untuk pemulihan luka bakar.

    Penggunaan odol untuk pengobatan luka bakar tidak terbukti dapat meredakan nyeri, lebih-lebih menyembuhkan luka.

    Agar menghindari luka bakar lama pulih atau bahkan bertambah parah, ada baiknya Anda menghindari penggunaan bahan-bahan yang belum terbukti manfaatnya.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

    General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


    Ditulis oleh Diah Ayu Lestari · Tanggal diperbarui 10/06/2021

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan