Dengan kondisi tangan yang tertutup, Anda bisa semakin mencegah masuknya bakteri atau kotoran ke dalam luka.
3. Cuci luka dengan air mengalir

Setelah itu, cucilah luka terbuka dengan air mengalir dan sabun untuk menghilangkan secara efektif setiap kotoran dan kuman yang berpotensi menyebabkan infeksi.
Akan tetapi, gunakan sabun hanya untuk mencuci bagian kulit di sekitar luka. Hindari membiarkan sabun masuk ke dalam luka.
Apabila luka terdapat di area mata, usahakan untuk tidak memakai sabun atau cairan pembersih yang mengandung alkohol tinggi.
Bersihkan luka dalam air dengan tekanan sedang, misalnya air keran dalam temperatur sedang hingga dingin. Jika tadinya perdarahan cukup deras, bersihkan luka dalam air mengalir lebih lama (5-10 menit)
Saat membersihkan luka, cucilah luka dengan cara perlahan tanpa memberikan gesekan yang terlalu keras.
Menggosok luka dengan keras dapat menyebabkan kerusakan jaringan, membuat luka terbuka melebar, dan meningkatkan risiko perdarahan yang lebih besar.
Melansir Mayo Clinic, penting bagi Anda untuk menghindari membersihkan luka dengan alkohol atau cairan pembersih yang mengandung hidrogen peroksida yang terdapat pada antiseptik.
Meskipun efektif mencegah pertumbuhan bakteri, penggunaan cairan ini bisa menimbulkan sensasi terbakar, iritasi kulit, dan berisiko merusak jaringan kulit lebih dalam.
4. Lindungi luka dengan plester

Setelah luka dibersihkan, Anda perlu menjaga luka tetap bersih dan steril dengan cara membalut luka dengan plester atau perban.
Pembalut luka atau perban tersebut harus dipasang dengan berhati-hati.
Sebelum melakukan cara membalut luka yang tepat, oleskan cairan, salep antiseptik, atau petroleum jelly pada luka yang telah dibersihkan dengan kapas atau kain kasa steril.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar