Gesekan yang terus menerus hanya akan membuat kondisi menjadi lebih buruk sehingga dapat menyebabkan infeksi luka.
Perlu diketahui, terkikisnya lapisan epidermis pada luka lecet membuat Anda jadi lebih rentan terhadap bakteri seperti Clostridium tetani yang dapat menyebabkan tetanus.
Oleh karena itu, bila lecetnya cukup parah, Anda sebaiknya juga berkonsultasi dengan dokter mengenai perlu atau tidaknya penyuntikan tetanus.
Apa yang harus dilakukan ketika luka mulai membaik?

Setelah beberapa hari atau minggu, luka lecet akan membentuk keropeng. Keropeng ini berfungsi sebagai pelindung luka dari kotoran dan kuman saat kulit baru tumbuh.
Setelah tahapan ini, perban mungkin tidak akan diperlukan.
Namun, proses penyembuhan terkadang juga dapat menimbulkan rasa gatal sehingga Anda mungkin secara tak sadar akan langsung menggaruknya.
Sayangnya hal ini tidak boleh dilakukan, apalagi bila Anda berniat untuk mengelupas keropeng. Sebab tindakan tersebut malah akan mengganggu proses penyembuhan luka.
Maka dari itu, baiknya Anda mengabaikan rasa gatal pada luka sebisa mungkin.
Setelah luka sembuh, jangan lupa untuk menggunakan tabir surya ketika bepergian. Pemakaian tabir surya dengan SPF 30 akan membantu memudarkan bekas luka kecoklatan lebih cepat.
Umumnya lecet yang ringan memang bisa sembuh tanpa penanganan khusus. Meski begitu, lecet bisa meninggalkan rasa tidak nyaman dan perih.
Tidak ada salahnya untuk merawat luka karena bisa membantu penyembuhan luka dan menghindari timbulnya bekas luka dan infeksi.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar