backup og meta

Pentingnya Diet Luka Bakar untuk Menyembuhkan Luka Bakar

Pentingnya Diet Luka Bakar untuk Menyembuhkan Luka Bakar

Luka bakar adalah luka pada kulit yang disebabkan oleh sesuatu yang panas, sehingga membakar kulit dan meninggalkan luka. Di dunia, luka bakar termasuk masalah kesehatan masyarakat, karena diperkirakan sebanyak 265 ribu orang meninggal dunia karena luka bakar yang dideritanya. Menurut World Health Organization, kelompok yang paling sering mengalami kejadian luka bakar adalah anak-anak. Luka bakar adalah penyebab ke-11 dari tingginya tingkat kematian anak-anak yang berusia 1 hingga 9 tahun dan juga menjadi penyebab ke-5 dari kecacatan atau kekurangan fisik pada anak-anak.

Luka bakar berdasarkan keparahannya

Luka bakar dikelompokkan berdasarkan kedalaman pengaruh panas terhadap tubuh, yang disebut sebagai derajat luka bakar, yaitu:

Derajat I, yaitu derajat luka bakar yang terjadi pada permukaan luar kulit atau bagian epidermis kulit dan disertai pelebaran pembuluh darah sehingga luka bakar terlihat kemerahan, kering, dan timbul rasa sakit atau perih. Contohnya adalah terbakar akibat terlalu lama terpapar sinar matahari.

Derajat II, yaitu luka bakar yang terjadi pada bagian epidermis dan dermis kulit dan membuat pembuluh darah di bawah kulit menjadi menumpuk dan mengeras. Pada derajat II, luka bakar terlihat kemerahan, timbul rasa sakit, bengkak yang di dalamnya berisi cairan.

Derajat III, pada luka bakar derajat III ini panas membakar hingga permukaan yang lebih dalam dari dermis, yaitu jaringan subkutan. Dapat dikatakan jika menderita luka bakar derajat III maka orang tersebut mengalami kerusakan seluruh sel kulit dan otot, serta pembuluh darah mengalami penggumpalan.

Derajat IV, luka bakar semakin parah dan merusak jaringan tubuh yang semakin banyak, seperti otot, tendon, bahkan tulang. Pasien tidak akan merasakan rasa apapun karena pada tahap ini kerusakan sudah mencapai sel saraf.

Apa itu diet luka bakar?

Makanan dan minuman adalah obat yang secara tidak langsung akan menunjang pengobatan dari suatu penyakit, sama seperti luka bakar. Pemilihan sumber makanan dan pengaturan makanan yang tepat dibutuhkan para pasien luka bakar untuk membantu penyembuhan serta pemulihannya. Bahkan, dapat dikatakan bahwa makanan adalah obat utama dalam proses pengobatannya. Pada dasarnya orang yang mengalami luka bakar telah banyak kehilangan energi, oleh karena itu makanan yang diberikan pada mereka haruslah yang tinggi akan energi dan kalori. Sehingaa, tidak heran jika pasien luka bakar minimal harus mengonsumsi makanan sebanyak 2500 kalori dalam sehari.

Kenapa orang yang memiliki luka bakar harus menjalani diet luka bakar?

Pemilihan makanan yang tepat tidak hanya mengembalikan energi yang hilang dari pasien luka bakar, tetapi juga membantu memperbaiki kerusakan jaringan yang terjadi. Tanpa diet yang baik, maka pasien luka bakar justru akan semakin kritis, kekurangan energi, dan kerusakan jaringan yang terjadi akan bertambah parah. Pemberian dan komposisi dari makanan juga tergantung dengan derajat luka bakar yang diderita, semakin tinggi derajat luka bakarnya maka semakin tinggi kebutuhan akan zat gizinya.

Apa saja makanan wajib dalam diet luka bakar?

Kerikut adalah kebutuhan zat gizi secara umum untuk pasien luka bakar:

Protein

Pasien dengan luka bakar sangat membutuhkan jumlah protein untuk membantu memperbaiki jaringan yang rusak. Kerusakan jaringan membuat banyak protein hilang dalam tubuh. Selain itu, pasien luka bakar juga kehilangan banyak energi dan hal ini menyebabkan tubuh menjadikan protein sebagai sumber energi utama, sehingga protein di dalam tubuh pasien luka bakar sangat rendah. Menurut Asosiasi Dietisien Indonesia, protein yang dibutuhkan pasien luka bakar dalam sehari yaitu sekitar 20-25% dari kebutuhan kalori total. Jika kebutuhan protein tidak dipenuhi akan menyebabkan penurunan sistem kekebalan tubuh, kehilangan massa otot yang cukup banyak, serta memperlambat proses penyembuhan.

Karbohidrat

Karbohidrat adalah sumber gula yang digunakan tubuh sebagai sumber energi utama. Proses penyembuhan luka bakar membutuhkan energi yang cukup besar, oleh karena itu dibutuhkan sumber energi tubuh yang juga cukup banyak untuk menunjang hal tersebut. Sumber energi didapatkan dari karbohidrat, sehingga pasien dengan luka bakar memerlukan sebanyak 50 hingga 60 persen karbohidrat dari total kalori dalam sehari. Bila kebutuhan dari pasien luka bakar tersebut adalah 2500 kalori, maka jumlah karbohidrat yang harus dikonsumsi dalam sehari adalah 312 sampai 375 gram. Jika karbohidrat tidak terpenuhi, maka energi yang dihasilkan akan berkurang, atau malah tubuh akan mengambil sumber protein – yang seharusnya melakukan perbaikan jaringan, sebagai sumber energi, pengganti karbohidrat.

Lemak

Kebutuhan lemak untuk pasien luka bakar tidak terlalu tinggi seperti protein dan karbohidrat. Lemak memang dibutuhkan tubuh untuk proses penyembuhan dan sebagai ekstra cadangan energi untuk meningkatkan proses metabolisme. Tetapi terlalu banyak lemak yang dimakan malah akan berdampak buruk bagi kesehatan. Lemak yang terlalu tinggi mengakibatkan peradangan di dalam tubuh dan menurunkan sistem imun, sehingga penyembuhan akan semakin sulit dilakukan. Jumlah lemak yang dibutuhkan dalam sehari adalah 15-20% dari total kalori. Lebih baik mengonsumsi sumber lemak yang baik, yaitu makanan dengan lemak tidak jenuh tinggi seperti kacang, alpukat, minyak zaitun, dan ikan.

Vitamin dan mineral

Tidak hanya zat gizi makro yang diperlukan, tetapi berbagai zat gizi mikro juga diperlukan untuk mempercepat proses penyembuhan. Pemberian vitamin A, B, C, dan D dalam jumlah tinggi sangat dianjurkan bagi pasien luka bakar. Selain itu, mineral yang juga dibutuhkan dalam jumlah yang cukup banyak adalah zat besi, seng, natrium, kalium, fosfor, dan magnesium. Makanan seperti daging sapi, hati sapi, daging ayam tanpa kulit, merupakan sumber yang baik untuk vitamin A, zat besi dan seng. Sedangkan vitamin C bisa didapatkan dari berbagai buah-buahan.

BACA JUGA

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Healthcare.utah.edu. (2016). Nutrition for Burn Patients – Burn Center – University of Utah Health Care. [online] Available at: http://healthcare.utah.edu/burncenter/education/nutrition.php  [Accessed 16 Nov. 2016].

Paula, E. and Paula, E. (2016). Diet for a Burn Patient. [online] LIVESTRONG.COM. Available at: http://www.livestrong.com/article/153833-diet-for-a-burn-patient/  [Accessed 16 Nov. 2016].

Urmc.rochester.edu. (2016). Nutrition: Burn Recovery Diet – Kessler Burn Center – Kessler Burn & Trauma Center – University of Rochester Medical Center. [online] Available at: https://www.urmc.rochester.edu/burn-trauma/burn-center/nutrition.aspx  [Accessed 16 Nov. 2016].

Williams, F., Branski, L., Jeschke, M. and Herndon, D. (2011). What, How, and How Much Should Patients with Burns be Fed?. Surgical Clinics of North America, 91(3), pp.609-629.

World Health Organization. (2016). Burns. [online] Available at: http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs365/en/  [Accessed 16 Nov. 2016].

Versi Terbaru

10/04/2020

Ditulis oleh Nimas Mita Etika M

Ditinjau secara medis oleh dr. Andreas Wilson Setiawan, M.Kes.

Diperbarui oleh: dr. Andreas Wilson Setiawan, M.Kes.


Artikel Terkait

Mengenal Diet Food Combining dan Aturan Makannya

10 Manfaat Sehat Tempe, Sumber Protein Nabati yang Bergizi


Ditinjau secara medis oleh

dr. Andreas Wilson Setiawan, M.Kes.

Magister Kesehatan · None


Ditulis oleh Nimas Mita Etika M · Tanggal diperbarui 10/04/2020

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan