Oleh karena itu, luka yang rentan terinfeksi tetanus harus ditangani langsung oleh dokter.
Daftar luka yang termasuk berisiko di antaranya sebagai berikut.
- Luka bakar yang memerlukan pembedahan tetapi tidak bisa dilakukan dalam 24 jam.
- Luka bakar yang menghilangkan banyak jaringan tubuh.
- Luka karena gigitan binatang.
- Luka tusukan seperti paku, jarum, dan lainnya yang telah terkontaminasi kotoran atau tanah.
- Patah tulang serius di mana tulang terkena infeksi.
- Luka bakar pada pasien dengan sepsis sistemik, yaitu penurunan tekanan darah akibat infeksi bakteri serius.
Setiap pasien dengan luka di atas harus menerima suntik tetanus sesegera mungkin, bahkan bila sudah divaksin sebelumnya.
Hal ini bertujuan untuk membunuh bakteri Clostridium tetani. Dokter akan langsung menyuntikkannya ke pembuluh darah.
Meskipun begitu, dokter juga akan meresepkan antibiotik, seperti penicillin atau metonidazole, sebagai obat tetanus karena suntikan ini hanya memberikan efek jangka pendek.
Antibiotik tersebut mencegah bakteri berkembang biak dan menghasilkan neurotoksin penyebab kejang otot dan kekakuan.
Siapa saja orang dewasa yang perlu vaksin ini?

Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), vaksin Tdap diperlukan untuk semua orang dewasa berusia 19 dan lebih tua yang tidak pernah menerima vaksin tersebut, terutama.
- Petugas kesehatan yang memiliki kontak langsung dengan pasien.
- Perawat bayi di bawah umur 1 tahun, termasuk orangtua, kakek-nenek, dan pengasuh bayi
- Wanita hamil di trimester ketiga (idealnya berusia 27 sampai 36 minggu), bahkan jika Anda sebelumnya pernah menerima vaksin Tdap. Hal ini dapat melindungi bayi yang baru lahir dari batuk rejan pada bulan-bulan pertama kelahiran.
- Ibu baru yang belum pernah menerima Tdap. Biasanya, tetanus neonatal biasanya berasal dari infeksi saat memutus tali pusat bayi baru lahir.
- Orang yang bepergian ke negara-negara yang terinfeksi pertusis.
Vaksin Tdap juga diberikan bila Anda mengalami luka parah atau luka bakar dan belum pernah menerima vaksin.
Itu karena luka parah dan luka bakar juga dapat meningkatkan risiko tetanus. Vaksin Tdap dapat diberikan setiap saat sepanjang tahun.
Pemberian vaksin Tdap hanya satu suntikan yang dibutuhkan dan bisa diberikan bersamaan vaksinasi lainnya.
Vaksin Tdap dapat diberikan tanpa memperhatikan kapan terakhir vaksin Td diberikan. Vaksin ini juga aman untuk usia 65 tahun ke atas.
Agar sistem imun Anda tetap prima dalam melawan tetanus, suntikan penguat vaksin Td diperlukan setiap 10 tahun.
Siapa saja orang dewasa yang tidak dianjurkan vaksin ini?

Anda mungkin tidak perlu menerima suntik tetanus jika Anda dalam kondisi berikut.
- Mengalami alergi yang serius terhadap salah satu bahan vaksin sebelumnya.
- Mengalami koma atau kejang dalam seminggu setelah menerima vaksinasi untuk batuk rejan (seperti DTaP), kecuali vaksin itu bukan penyebabnya maka Td bisa diberikan dalam kasus ini.
Jika Anda mengalami salah satu dari berikut kondisi ini, konsultasikan dengan dokter Anda apakah vaksin Tdap atau Td tepat untuk Anda:
- epilepsi atau masalah sistem saraf lainnya,
- guillain-Barré syndrome (GBS), dan
- memiliki riwayat pembengkakan parah atau nyeri setelah menerima vaksinasi pertusis, tetanus, atau difteri di masa lalu.
Jika Anda sakit cukup parah, biasanya dokter Anda akan merekomendasikan Anda untuk menunggu vaksinasi setelah Anda sembuh.
Menurut CDC, Anda masih bisa mendapatkan suntik tetanus (atau jenis vaksin lainnya) jika Anda memiliki penyakit umum, seperti demam ringan, masuk angin, atau batuk pilek biasa.
Apa efek samping suntik tetanus?

Sama seperti vaksin lainnya, suntik untuk pencegahan tetanus juga mungkin mengakibatkan beberapa efek samping.
Namun, efek samping yang muncul mungkin tergolong ringan dan akan hilang dalam beberapa hari. Efek samping itu termasuk:
- sakit, bengkak, atau kemerahan pada bagian tubuh yang disuntik,
- demam ringan,
- gemetar,
- merasa lelah,
- sakit kepala, dan
- nyeri otot.
Pingsan juga dapat terjadi pada prosedur medis apapun, termasuk vaksinasi.
Namun, perlu diingat bahwa efek samping yang umum merupakan tanda bahwa tubuh Anda mulai membangun sistem kekebalan tubuh untuk melawan penyakit.
Meskipun begitu, Anda disarankan segera menghubungi dokter jika mengalami gejala-gejala alergi parah berikut ini:
- gatal-gatal,
- pembengkakan pada wajah dan tenggorokan,
- kesulitan bernapas,
- detak jantung cepat,
- pusing, dan
- lemas.
Tetanus bisa dibilang sebagai kondisi yang kurang umum terjadi, tetapi bisa menjadi berbahaya. Oleh karena itu, vaksinasi penting dilakukan sebagai upaya pencegahan.
Segera hubungi dokter jika mengalami gejala tetanus yang mengkhawatirkan.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar