backup og meta
Kategori

2

Tanya Dokter
Simpan
Cek Kondisi
Konten

Hamil Anggur

Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri · General Practitioner · Integrated Therapeutic


Ditulis oleh Novita Joseph · Tanggal diperbarui 31/01/2023

Hamil Anggur

Beberapa kehamilan terkadang perlu digugurkan karena masalah kehamilan tertentu, salah satunya hamil anggur. Kondisi ini perlu dideteksi dan ditangani sedini mungkin.

Apa itu hamil anggur dan bagaimana cara mengenali tanda-tandanya? Simak penjelasannya dalam uraian berikut.

Apa itu hamil anggur?

Hamil anggur (molar pregnancy) adalah komplikasi kehamilan yang ditandai dengan perkembangan tumor jinak (nonkanker) atau kista di dalam rahim. 

Dalam istilah medis, kondisi ini disebut dengan mola hidatidosa atau penyakit trofoblas. “Hidatidosa” berarti kantong atau kista berisi cairan, sedangkan “mola” artinya massa sel.

Perempuan yang mengalami molar pregnancy menunjukkan hasil positif pada test pack dan tetap mengalami gejala hamil pada umumnya.

Namun, yang berkembang dalam rahim adalah pertumbuhan jaringan abnormal khas tumor atau kista, bukan janin. Itu kenapa kondisi ini juga akrab disebut sebagai “kehamilan palsu”.

Mola hidatidosa termasuk dalam komplikasi kehamilan yang dapat mengancam nyawa. Maka, Anda perlu perawatan dan pengobatan medis yang tepat agar bisa hamil lagi.

Seberapa umumkah hamil anggur?

Di Asia Tenggara dan Indonesia sendiri, kondisi kehamilan ini cukup sering terjadi. Statistik secara umum memperkirakan 1 dari 500 kehamilan adalah mola hidatidosa.

Risiko akan meningkat pada awal dan akhir usia subur wanita. Risikonya paling tinggi jika Anda hamil di bawah 16 tahun atau hamil menjelang menopause (lebih dari 4o tahun).

Mola hidatidosa tidak bisa diselamatkan karena sel telur yang dibuahi tidak berhasil menjadi embrio. Dokter akan melakukan penanganan khusus untuk mengambil jaringan abnormal tersebut.

Tanda dan gejala hamil anggur

sakit pinggang sebelah kiri saat hamil

Pada awalnya, molar pregnancy sama seperti gejala kehamilan umum. Seiring waktu, ada beberapa ciri lain yang dapat muncul.

  • Nyeri panggul.
  • Mual dan muntah yang lebih parah dari hamil biasa.
  • Perdarahan yang disertai kumpulan benjolan seperti buah anggur yang keluar dari vagina.
  • Preeklampsia dini di minggu-minggu awal kehamilan.
  • Peningkatan kadar hormon hCG.
  • Tidak ada tanda kehidupan pada janin.
  • Ukuran rahim tidak normal dan tidak sesuai dengan usia kehamilan.
  • Hipertiroidisme (kelenjar tiroid terlalu aktif dan menghasilkan hormon tiroksin secara berlebihan).
  • Munculnya kista ovarium.
  • Timbulnya gejala-gejala penyakit hipertiroid, seperti kelelahan, gugup, detak jantung tidak teratur, dan keluarnya keringat berlebihan.
  • Keluarnya cairan dari vagina.
  • Anemia pada ibu hamil.

Setelah terdeteksi positif hamil anggur, jaringan-jaringan tersebut akan diangkat dengan tindakan medis operasi hingga tak ada yang tertinggal pada rahim. Hal ini dilakukan guna mencegah komplikasi berkelanjutan.

Kalaupun gejala-gejala yang Anda alami tidak terdeteksi sebagai hamil palsu, tapi Anda mengalami keguguran pada 20 minggu pertama dengan penyebab yang tidak diketahui, hal ini sering kali akan diindikasikan sebagai molar hidatilosa.

Keguguran dalam kurun waktu 20 minggu ini biasa terjadi sebagai respons dari tubuh untuk mengakhiri kehamilan yang bermasalah.

Kapan saya harus periksa ke dokter?

Saat mengalami tanda hamil apa pun, Anda harus menghubungi dokter. Terlebih jika Anda mengalami gejala hamil mola lebih lanjut, seperti:

  • pertumbuhan rahim yang cepat (bisa dilihat dari perut ibu yang membesar dalam jangka waktu pendek),
  • tekanan darah tinggi tidak normal,
  • munculnya protein di urin setelah 20 minggu kehamilan,
  • mengalami anemia, serta
  • mengalami hipertiroidisme, termasuk rasa cemas/gugup, keringat berlebih, atau metabolisme tubuh yang terlalu cepat.

Kondisi hamil yang satu ini bisa dibilang fatal dan memerlukan penanganan segera.

Penyebab hamil anggur

Berikut beberapa kondisi yang menyebabkan mola hidatidosa.

1. Sperma tidak membuahi sel telur dengan benar

Kehamilan awalnya terjadi melalui proses pembuahan antara sel telur wanita dan sel sperma pria. Namun, sel telur abnormal yang dibuahi malah berkembang menjadi tumor, bukan janin.

Hamil anggur juga bisa terjadi ketika sperma tidak membuahi sel telur dengan benar. Akhirnya, sekumpulan sel yang seharusnya bisa membentuk plasenta berubah membentuk jaringan abnormal.

Pada kondisi ini, jaringan berisi cairan akan tumbuh memenuhi ruang di dalam rahim, bukannya janin. Sel-sel berisi cairan ini disebut trofoblas.

2. Kelainan kromosom

Kemungkinan penyebab lainnya adalah kelainan kromosom. Kondisi ini dapat terjadi apabila jumlah materi genetik dalam sel telur yang dibuahi tidak tepat.

Sel manusia normalnya mengandung 23 pasang kromosom, satu set dari ibu dan yang lainnya dari ayah.

Struktur genetik kromosom ini membawa informasi untuk memberitahu sel-sel tubuh apa yang harus dilakukan.

Pada hamil mola, ada satu set kromosom tambahan yang berasal dari ayah. Ketika ini terjadi, sel telur yang telah dibuahi tidak dapat bertahan hidup dan akhirnya mati beberapa minggu setelah kehamilan.

Jenis hamil anggur

ibu hamil membungkuk

Berdasarkan penyebabnya, terdapat dua jenis hamil anggur.

1. Complete molar pregnancy

Untuk membentuk janin, normalnya dibutuhkan 46 kromosom lengkap, yaitu 23 pasang kromosom dari sperma dan 23 pasang kromosom dari sel telur.

Sementara itu, complete molar pregnancy lengkap terjadi ketika telur tanpa kandungan genetik dibuahi oleh sperma. Kondisi ini mengakibatkan janin tidak berkembang.

Namun, pada wanita dengan complete molar pregnancy, ada kesalahan yang terjadi pada proses pembuahan dari kromosom.

Kromosom dari sel telur dan sperma gagal bersatu. Akibatnya, hanya ada 23 pasang kromosom dari sel telur sehingga sel telur tidak dapat bertahan dan mati.

Walaupun sel telur mati, trofoblas (bagian dari plasenta) akan terus berkembang dan membentuk kista berisi cairan. Jadi, yang terbentuk adalah kista (tumor), bukan janin yang disebut hamil anggur.

2. Partial molar pregnancy

Hamil palsu parsial terjadi ketika ada dua sperma yang tidak mengandung kromosom sama sekali membuahi sel telur.

Ini dapat menyebabkan janin bertumbuh dan berkembang secara abnormal sehingga tidak dapat bertahan hidup.

Bukan hanya kromosom yang gagal bersatu, kelebihan jumlah sperma saat pembuahan juga bisa menjadi penyebab hamil palsu.

Jumlah kromosom yang seharusnya 46 pasang jadi lebih banyak dari jumlah yang dibutuhkan.

Walaupun janin dapat terbentuk, perkembangan trofoblas yang tidak normal bisa menjadi penghambat bagi janin untuk tumbuh dan berkembang. Akibatnya, bayi bisa mengalami cacat lahir.

Faktor risiko hamil anggur

Berikut berbagai faktor yang meningkatkan risiko perempuan untuk mengalami mola hidatidosa.

  • Usia saat hamil. Wanita yang hamil di atas 35 tahun atau di bawah 20 tahun berisiko lebih tinggi.
  • Pernah mengalami hamil mola sebelumnya dan/atau keguguran.
  • Wanita dari etnis Asia.
  • Kekurangan asupan karoten, bentuk lain dari vitamin A.

Komplikasi hamil anggur

gejala preeklampsia

Hamil anggur yang didiagnosis sejak awal umumnya tidak akan menimbulkan efek kesehatan apa pun.

Namun, apabila diagnosis terlambat dan tidak ditangani segera, masalah kehamilan ini bisa menimbulkan komplikasi berikut.

1. Perdarahan

Hamil anggur dapat menyebabkan perdarahan dari vagina. Perdarahan yang keluar bisa berupa gumpalan darah atau cairan berwarna coklat encer.

Cairan yang keluar tidak sepenuhnya darah, tapi juga termasuk potongan jaringan tumor yang dapat terlihat seperti anggur kecil.

Perdarahan vagina yang disebabkan oleh molar pregnancy biasanya dimulai antara minggu ke-6 sampai ke-12 kehamilan.

2. Preeklampsia

Tubuh wanita yang mengalami hamil anggur akan memproses zat-zat tertentu dalam darah.

Zat-zat ini dapat meningkatkan tekanan darah, kemudian memengaruhi kerja ginjal dan bahkan kadang juga fungsi hati. Tekanan darah yang tinggi saat hamil merupakan tanda preeklampsia.

3. Persistent GTD (gestational trophoblastic disease)

Terkadang, setelah jaringan hamil molar (hamil anggur) dikeluarkan lewat proses kuret, tetap masih ada sisa jaringan yang mungkin tertinggal dalam rongga rahim. 

Sel-sel yang tertinggal biasanya hilang sendiri dalam beberapa bulan. Jika tidak, hal ini bisa menyebabkan kondisi yang disebut persistent GTD (gestational trophoblastic disease).

Persistent GTD ditandai dengan peningkatan jumlah hormon hCG, bahkan sampai setelah kuret. Kira-kira 1 dari 7 wanita yang hamil anggur komplet dan 1 dari 200 wanita hamil anggur parsial mengalami komplikasi ini.

4. Koriokarsinoma (choriocarcinoma)

Koriokarsinoma merupakan jenis kanker yang terbentuk pada lapisan rahim. Koriokarsinoma dapat terjadi setelah kehamilan yang normal dan sehat sekalipun. 

Sebagian besar kariokarsinoma terjadi dan berkaitan dengan hamil mola sebelumnya. 

Diagnosis hamil anggur

Kendati bisa didiagnosis sedini mungkin, kondisi ini biasanya terdeteksi pada usia kehamilan minggu ke-8 atau ke-9 melalui USG.

Pada usia kandungan tersebut, dokter akan melakukan pemeriksaan usg untuk mendeteksi beberapa kondisi berikut.

  • Ada atau tidaknya embrio atau janin sesungguhnya.
  • Tidak ada cairan amnion (ketuban) atau cairan ketuban sangat rendah.
  • Plasenta kistik yang memenuhi rahim.
  • Keberadaan kista ovarium.
  • Ada janin, tetapi tumbuhnya terbatas (pada hamil anggur parsial).
  • Pemeriksaan rahim lain menggunakan X-ray, CT scan, atau magnetic resonance imaging (MRI) jika diduga kanker mungkin telah menyebar ke area lain dari tubuh.

Pengobatan untuk hamil anggur

biaya kuret di rumah sakit

Mola hidatidosa atau hamil anggur dapat diobati melalui beberapa prosedur ini.

1. Menggunakan obat-obatan

Jika sel-sel abnormal di dalam rahim tumbuh besar dan tidak dapat dikeluarkan dengan alat, dokter akan meresepkan obat-obatan.

Obat akan diberikan untuk membuat rahim kontraksi sehingga dapat mengeluarkan isinya melalui vagina.

2. Dilasi dan kuretase (D&C)

Dilasi adalah proses untuk melebarkan serviks karena leher rahim ibu tidak bisa membuka dengan sendirinya.

Setelah dibuka, baru dilakukan kuretase atau pengeluaran jaringan di dalam rahim untuk membersihkan sisa hamil anggur.

Setelahnya, kadar hormon hamil hCG dalam darah akan diukur untuk menentukan apakah mola hidatidosa (hamil anggur) telah terangkat sepenuhnya.

3. Histerektomi

Prosedur ini dilakukan dengan cara membedah dan mengangkat rahim untuk dikeluarkan dari dalam tubuh.

Penyebab utama wanita harus menjalani histerektomi adalah karena mereka memiliki masalah kesehatan yang mengharuskan rahimnya diangkat.

Mana pun solusi yang dokter anjurkan, mungkin Anda akan tetap diperlukan menjalani pemeriksaan lanjutan selama 6 bulan hingga 1 tahun.

4. Pemantauan kadar hCG

Setelah jaringan molar diangkat, dokter biasanya akan terus melakukan pengukuran tingkat hCG hingga kembali normal. Tes ini bisa dilakukan dengan pemeriksaan urine dan darah.

hCG merupakan hormon yang diproduksi oleh plasenta selama kehamilan. Namun, hormon ini juga bisa diproduksi saat ada jaringan abnormal yang tumbuh di dalam rahim seperti pada kasus hamil anggur.

Jika kadar hCG dalam darah masih terdeteksi, tandanya masih ada jaringan molar yang tersisa di dalam rahim.

Pada kasus tertentu, sel abnormal hamil anggur tidak dapat hilang meski sudah dilakukan berbagai perawatan setelah hamil anggur.

Kondisi setiap wanita berbeda, maka metode pengobatan hamil anggur bisa berbeda-beda pula pada tiap kasus.

Perawatan di rumah untuk hamil anggur

Hamil anggur atau kehamilan tanpa janin pastinya akan mengecewakan hati setiap wanita maupun pasangan.

Dengan gejala kehamilan dan tes hamil yang sudah positif, pastinya Anda sudah membayangkan kehamilan dan menjadi seorang ibu nantinya.

Tak jarang, banyak pasangan yang berduka dengan kondisi hamil anggur ini. Butuh proses untuk bisa bangkit lagi dari depresi kehilangan anak dan berusaha untuk mencoba hamil kembali.

Selama dalam proses waktu pembersihan sel, pengobatan, terapi, dan jangka waktu menunggu untuk hamil lagi, wanita dan pasangannya bisa terkena stres.

Penting bagi Anda untuk tidak merasakan kekecewaan, kesedihan, dan kecemasan ini sendirian.

Perlu ditanamkan juga bahwa sebagian besar pasien hamil anggur yang berhasil diobati dapat melahirkan bayi yang sehat tanpa masalah di kemudian hari.

Ingatlah bahwa kehamilan mola tidak berdampak pada kesuburan Anda di masa depan. Sebagian besar wanita pun bisa mengalami kehamilan yang sehat setelahnya.

Untuk bisa menangani kesedihan akibat kondisi ini, Anda bisa mencari kelompok dukungan yang punya masalah kehamilan sama dengan Anda.

Nantinya, Anda dan kelompok atau komunitas pendukung bisa berbagi cerita dan mencoba untuk pulih kembali bersama-sama.

Apabila rasa kecewa tersebut tidak tertahankan, Anda dapat menghubungi psikolog atau psikiater yang bisa membantu memulihkan kondisi emosional Anda.

Pencegahan hamil anggur

penyebab preeklampsia

Mengutip dari laman Cleveland Clinic, tidak ada cara khusus yang bisa mencegah hamil anggur. Namun, berikut beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mengurangi risikonya.

1. Beri jeda selama setahun sebelum mencoba hamil lagi

Sisa-sisa jaringan hamil anggur akan meningkatkan kadar hormon hCG alias hormon kehamilan.

Bila Anda hamil sebelum jeda setahun, dokter akan sulit mendeteksi apakah kenaikan kadar hCG ini disebabkan oleh kehamilan normal atau berasal dari sisa-sisa jaringan abnormal dari hamil anggur sebelumnya.

Jika Anda ingin sukses hamil normal, sebaiknya tunggu dulu selama setahun sebelum mencoba hamil lagi.

Dokter akan memantau kadar hCG Anda sebulan sekali selama satu tahun. Ini dilakukan untuk memastikan tidak ada lagi sisa-sisa jaringan yang tidak tumbuh akibat kehamilan yang gagal berkembang.

2. Hindari hamil di usia tua

Selain penuh risiko kehamilan, hamil di usia tua (di atas 40 tahun) meningkatkan risiko terjadinya hamil anggur berulang.

Sebelum memutuskan untuk hamil atau punya anak lagi di usia yang tak lagi muda, sebaiknya konsultasikan dulu dengan dokter kandungan.

Segala tentang hamil anggur

Hamil anggur (molar pregnancy) adalah komplikasi kehamilan yang ditandai dengan pembentukan jaringan jinak atau kista di dalam rahim. Kondisi ini dapat ditangani dengan pengobatan, dilatasi dan kuretase, pemantauan hCG, hingga histerektomi.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

dr. Tania Savitri

General Practitioner · Integrated Therapeutic


Ditulis oleh Novita Joseph · Tanggal diperbarui 31/01/2023

advertisement iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

advertisement iconIklan
advertisement iconIklan