3. Hipertensi kronis dengan superimposed preeklampsia
Kondisi ini terjadi pada wanita dengan hipertensi kronis yang mengalami tekanan darah tinggi saat hamil disertai dengan tingginya kadar protein di dalam urine atau komplikasi terkait tekanan darah lainnya.
Bila Anda menunjukkan tanda-tanda tersebut pada usia kehamilan di bawah 20 minggu, Anda mungkin memiliki hipertensi kronis dengan superimposed preeklampsia.
4. Preeklampsia
Hipertensi gestasional dan hipertensi kronis yang tidak segera mendapat penanganan dapat berkembang menjadi preeklampsia.
Preeklampsia atau keracunan kehamilan adalah gangguan tekanan darah serius yang dapat mengganggu kerja organ.
Biasanya hal ini terjadi pada usia kehamilan ke-20 minggu dan akan menghilang setelah Anda melahirkan bayi Anda.
Preeklampsia ditandai dengan tekanan darah tinggi dan proteinuria (adanya protein dalam urin). Selain itu, preeklampsia juga dapat ditandai dengan:
- Pembengkakan pada wajah atau tangan
- Sakit kepala yang sulit hilang
- Nyeri pada perut bagian atas atau bahu
- Mual dan muntah
- Kesulitan bernapas
- Kenaikan berat badan tiba-tiba
- Terganggunya penglihatan
Anda berisiko tinggi mengalami preeklampsia jika ibu dan mertua (ibu dari suami) Anda mengalami hal yang sama pada masa kehamilannya.
Anda pun berisiko tinggi mengalami hipertensi jenis ini bila pernah mengalami preeklampsia pada kehamilan sebelumnya.
Penyebab preeklampsia belum diketahui secara pasti. Namun, preeklampsia tampaknya disebabkan oleh gangguan pada pertumbuhan plasenta sehingga aliran darah pada plasenta tidak berjalan dengan baik.
Preeklampsia dapat membahayakan kondisi Anda dan janin dalam kandungan. Aliran darah dari ibu dan janin dapat terganggu, sehingga bayi kesulitan untuk mendapatkan oksigen dan nutrisi yang dibutuhkan untuk perkembangannya.
Selain itu, preeklampsia juga dapat memengaruhi kesehatan organ, seperti hati, ginjal, paru-paru, mata dan otak ibu. Preeklampsia kemudian dapat berkembang menjadi eklampsia.
5. Eklampsia
Preeklampsia yang tidak cepat terdeteksi dapat berkembang menjadi eklampsia. Kondisi ini memang jarang terjadi, diperkirakan hanya 1 dari 200 kasus preeklampsia yang berkembang menjadi eklampsia.
Meski demikian, eklampsia merupakan kondisi kesehatan yang serius. Pada kondisi ini, hipertensi atau tekanan darah tinggi yang terjadi dapat memengaruhi otak dan menyebabkan kejang atau koma dalam kehamilan.
Ini merupakan tanda bahwa preeklampsia yang dialami sudah berkembang menjadi eklampsia.
Eklampsia dapat berdampak serius dan berakibat fatal bagi ibu dan janin dalam kandungan.
Preeklampsia dan eklampsia dapat menyebabkan terganggunya fungsi plasenta, yang kemudian dapat mengakibatkan bayi lahir dengan berat badan lahir rendah, masalah kesehatan pada bayi, bahkan bayi lahir mati (dalam kasus yang jarang).
Mengapa hipertensi pada saat hamil itu berbahaya?

The American College of Obstetricians and Gynecologist (ACOG) menyebut, tekanan darah tinggi atau hipertensi dalam kehamilan dapat memberikan tekanan ekstra pada kerja jantung dan ginjal Anda.
Dengan demikian, risiko Anda terkena penyakit jantung, penyakit ginjal, dan stroke, pun menjadi lebih tinggi pada kemudian hari.
Kondisi ini juga bisa menyebabkan cedera pada organ-organ lain, seperti paru-paru, otak, hati, dan organ utama lainnya, yang bisa mengancam jiwa Anda.
Selain itu, beberapa komplikasi dalam kehamilan pun mungkin muncul dengan kondisi ini, yaitu:
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar