4. Kebersihan gigi yang buruk
Sisa-sisa makanan yang menempel di sela maupun permukaan gigi akan berubah menjadi plak. Plak adalah lapisan tipis dan lengket yang diselimuti bakteri.
Bila Anda tidak menjaga kebersihan gigi dengan baik, plak dapat menyebabkan bau mulut atau halitosis. Plak juga dapat mengeras berubah menjadi karang gigi. Seiring waktu, karang gigi dapat mengiritasi gusi dan menyebabkan peradangan dan infeksi.
Lidah Anda juga bisa jadi sarang bakteri yang membuat mulut Anda berbau tidak sedap. Itu sebabnya, penting untuk menjaga kebersihan gigi dengan baik.
5. Obat-obatan tertentu
Meski berfungsi untuk mengobati penyakit, obat yang sedang Anda minum bisa jadi malah memicu penyakit bau mulut atau halitosis.
Hadie Rifai, seorang dokter gigi dari Cleveland Clinic, mengatakan bahwa ada obat-obatan tertentu yang dapat memicu halitosis. Obat seperti antihistamin, antipsikotik, dan obat diuretik dapat menyebabkan mulut Anda berbau tidak sedap.
Hal ini karena ketiga jenis obat tersebut memiliki efek samping mulut kering, sehingga dapat memicu mulut berbau tidak sedap.
Bila Anda khawatir tentang efek samping tersebut, jangan sungkan untuk bertanya langsung pada dokter. Dokter dapat meresepkan obat lain sesuai dengan kondisi Anda.
6. Infeksi di mulut
Mulut bau juga dapat disebabkan karena Anda mengalami infeksi di area mulut, hidung, atau tenggorokan.
Apabila Anda mempunyai riwayat penyakit sinusitis, post-nasal drip, atau sakit tenggorokan akibat infeksi bakteri, maka Anda lebih rentan mengalami mulut bau.
7. Asam lambung naik
Aroma tak sedap yang keluar dari mulut Anda juga bisa disebabkan karena asam lambung naik akibat GERD. GERD merupakan kondisi ketika asam lambung naik sampai kerongkongan dan mengiritasi lapisan tenggorokan.
Saat asam lambung naik, biasanya Anda akan mengalami perut mulas dan rasa pahit atau asam di mulut. Efek lain yang juga bisa Anda rasakan adalah mulut berbau tak sedap.
8. Riwayat penyakit tertentu
Bau mulut yang sangat tidak sedap juga dapat disebabkan karena Anda punya penyakit tertentu. Contohnya, bau mulut atau halitosis disebabkan oleh diabetes.
Sebenarnya, bau mulut pun dapat digunakan sebagai petunjuk ada tidaknya masalah kesehatan pada tubuh.
Halitosis yang tidak sedap dapat berhubungan pula dengan penyakit ginjal, anoreksia nervosa, kanker mulut, berbagai penyakit hati dan metabolisme, bronkitis, serta radang paru-paru. Namun, kasus-kasus seperti ini jarang ditemui.
Apa yang meningkatkan risiko saya mengalami halitosis?
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar