Pasalnya, merokok dapat menurunkan produksi air liur dalam mulut sehingga mulut jadi terasa kering.
Perlu diingat ketika mulut semakin kering, akan ada semakin banyak bakteri yang tumbuh subur di dalam mulut. Tembakau dari rokok juga dapat meningkatkan risiko penyakit gusi.
Nah, kombinasi mulut kering dan penyakit gusi inilah yang jadi penyebab napas bau walau Anda sudah rajin menyikat gigi setiap hari.
4. Tidur dengan mulut terbuka dan mendengkur
Jika Anda mendengkur atau tidur dengan mulut terbuka dan bernapas melalui mulut, napas Anda mungkin akan lebih bau dibandingkan orang yang tidak mendengkur.
Kedua situasi tersebut membuat mulut lebih rentan kering sehingga bakteri tumbuh lebih banyak.
Ketika produksi air liur di mulut berkurang, kemampuan mulut dalam melawan bakteri penyebab napas bau pun ikut berkurang.
Kondisi kesehatan yang menjadi penyebab bau mulut

Walaupun penyebab utama terjadinya kondisi bau mulut adalah kebersihan gigi serta mulut yang tidak terjaga, Anda juga bisa mengalami bau mulut karena penyakit tertentu.
Berikut beberapa penyakit yang bisa menjadi penyebab napas bau.
1. Penyakit gusi
Selain gigi yang tidak terjaga kebersihannya, penyakit gusi seperti periodontitis dan gingivitis (radang gusi) dapat menjadi penyebab bau mulut.
Ini lantaran bakteri yang hidup di dalam mulut menghasilkan gas yang memicu munculnya bau tak sedap.
2. Kanker
Kanker dapat menimbulkan banyak komplikasi, salah satunya bau mulut. Ini lantaran kemoterapi dan terapi radiasi mengurangi produksi air liur sehingga mulut menjadi kering.
Tanpa aliran air liur yang cukup, bakteri yang tidak diinginkan dapat meningkatkan pelepasan gas sulfur yang dapat membuat bau napas lebih buruk.
3. Alergi
Alergi juga dapat menimbulkan bau mulut. Seringkali ketika memiliki alergi, Anda akan mengalami mulut kering.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar