Beberapa kehamilan terkadang perlu digugurkan karena masalah kehamilan tertentu, salah satunya hamil anggur. Kondisi ini perlu dideteksi dan ditangani sedini mungkin.
Apa itu hamil anggur dan bagaimana cara mengenali tanda-tandanya? Simak penjelasannya dalam uraian berikut.
Apa itu hamil anggur?
Hamil anggur (molar pregnancy) adalah komplikasi kehamilan yang ditandai dengan perkembangan tumor jinak (nonkanker) atau kista di dalam rahim.
Dalam istilah medis, kondisi ini disebut dengan mola hidatidosa atau penyakit trofoblas. “Hidatidosa” berarti kantong atau kista berisi cairan, sedangkan “mola” artinya massa sel.
Perempuan yang mengalami molar pregnancy menunjukkan hasil positif pada test pack dan tetap mengalami gejala hamil pada umumnya.
Namun, yang berkembang dalam rahim adalah pertumbuhan jaringan abnormal khas tumor atau kista, bukan janin. Itu kenapa kondisi ini juga akrab disebut sebagai “kehamilan palsu”.
Mola hidatidosa termasuk dalam komplikasi kehamilan yang dapat mengancam nyawa. Maka, Anda perlu perawatan dan pengobatan medis yang tepat agar bisa hamil lagi.
Seberapa umumkah hamil anggur?
Di Asia Tenggara dan Indonesia sendiri, kondisi kehamilan ini cukup sering terjadi. Statistik secara umum memperkirakan 1 dari 500 kehamilan adalah mola hidatidosa.
Risiko akan meningkat pada awal dan akhir usia subur wanita. Risikonya paling tinggi jika Anda hamil di bawah 16 tahun atau hamil menjelang menopause (lebih dari 4o tahun).
Mola hidatidosa tidak bisa diselamatkan karena sel telur yang dibuahi tidak berhasil menjadi embrio. Dokter akan melakukan penanganan khusus untuk mengambil jaringan abnormal tersebut.
Tanda dan gejala hamil anggur
Pada awalnya, molar pregnancy sama seperti gejala kehamilan umum. Seiring waktu, ada beberapa ciri lain yang dapat muncul.
- Nyeri panggul.
- Mual dan muntah yang lebih parah dari hamil biasa.
- Perdarahan yang disertai kumpulan benjolan seperti buah anggur yang keluar dari vagina.
- Preeklampsia dini di minggu-minggu awal kehamilan.
- Peningkatan kadar hormon hCG.
- Tidak ada tanda kehidupan pada janin.
- Ukuran rahim tidak normal dan tidak sesuai dengan usia kehamilan.
- Hipertiroidisme (kelenjar tiroid terlalu aktif dan menghasilkan hormon tiroksin secara berlebihan).
- Munculnya kista ovarium.
- Timbulnya gejala-gejala penyakit hipertiroid, seperti kelelahan, gugup, detak jantung tidak teratur, dan keluarnya keringat berlebihan.
- Keluarnya cairan dari vagina.
- Anemia pada ibu hamil.
Setelah terdeteksi positif hamil anggur, jaringan-jaringan tersebut akan diangkat dengan tindakan medis operasi hingga tak ada yang tertinggal pada rahim. Hal ini dilakukan guna mencegah komplikasi berkelanjutan.
Kalaupun gejala-gejala yang Anda alami tidak terdeteksi sebagai hamil palsu, tapi Anda mengalami keguguran pada 20 minggu pertama dengan penyebab yang tidak diketahui, hal ini sering kali akan diindikasikan sebagai molar hidatilosa.
Keguguran dalam kurun waktu 20 minggu ini biasa terjadi sebagai respons dari tubuh untuk mengakhiri kehamilan yang bermasalah.
Kapan saya harus periksa ke dokter?
Saat mengalami tanda hamil apa pun, Anda harus menghubungi dokter. Terlebih jika Anda mengalami gejala hamil mola lebih lanjut, seperti:
- pertumbuhan rahim yang cepat (bisa dilihat dari perut ibu yang membesar dalam jangka waktu pendek),
- tekanan darah tinggi tidak normal,
- munculnya protein di urin setelah 20 minggu kehamilan,
- mengalami anemia, serta
- mengalami hipertiroidisme, termasuk rasa cemas/gugup, keringat berlebih, atau metabolisme tubuh yang terlalu cepat.
Kondisi hamil yang satu ini bisa dibilang fatal dan memerlukan penanganan segera.
Penyebab hamil anggur
Berikut beberapa kondisi yang menyebabkan mola hidatidosa.
1. Sperma tidak membuahi sel telur dengan benar
Kehamilan awalnya terjadi melalui proses pembuahan antara sel telur wanita dan sel sperma pria. Namun, sel telur abnormal yang dibuahi malah berkembang menjadi tumor, bukan janin.
Hamil anggur juga bisa terjadi ketika sperma tidak membuahi sel telur dengan benar. Akhirnya, sekumpulan sel yang seharusnya bisa membentuk plasenta berubah membentuk jaringan abnormal.
Pada kondisi ini, jaringan berisi cairan akan tumbuh memenuhi ruang di dalam rahim, bukannya janin. Sel-sel berisi cairan ini disebut trofoblas.
2. Kelainan kromosom
Kemungkinan penyebab lainnya adalah kelainan kromosom. Kondisi ini dapat terjadi apabila jumlah materi genetik dalam sel telur yang dibuahi tidak tepat.
Sel manusia normalnya mengandung 23 pasang kromosom, satu set dari ibu dan yang lainnya dari ayah.
Struktur genetik kromosom ini membawa informasi untuk memberitahu sel-sel tubuh apa yang harus dilakukan.
Pada hamil mola, ada satu set kromosom tambahan yang berasal dari ayah. Ketika ini terjadi, sel telur yang telah dibuahi tidak dapat bertahan hidup dan akhirnya mati beberapa minggu setelah kehamilan.
Jenis hamil anggur
Berdasarkan penyebabnya, terdapat dua jenis hamil anggur.
1. Complete molar pregnancy
Untuk membentuk janin, normalnya dibutuhkan 46 kromosom lengkap, yaitu 23 pasang kromosom dari sperma dan 23 pasang kromosom dari sel telur.
Sementara itu, complete molar pregnancy lengkap terjadi ketika telur tanpa kandungan genetik dibuahi oleh sperma. Kondisi ini mengakibatkan janin tidak berkembang.
Namun, pada wanita dengan complete molar pregnancy, ada kesalahan yang terjadi pada proses pembuahan dari kromosom.
Kromosom dari sel telur dan sperma gagal bersatu. Akibatnya, hanya ada 23 pasang kromosom dari sel telur sehingga sel telur tidak dapat bertahan dan mati.
Walaupun sel telur mati, trofoblas (bagian dari plasenta) akan terus berkembang dan membentuk kista berisi cairan. Jadi, yang terbentuk adalah kista (tumor), bukan janin yang disebut hamil anggur.
2. Partial molar pregnancy
Hamil palsu parsial terjadi ketika ada dua sperma yang tidak mengandung kromosom sama sekali membuahi sel telur.
Ini dapat menyebabkan janin bertumbuh dan berkembang secara abnormal sehingga tidak dapat bertahan hidup.
Bukan hanya kromosom yang gagal bersatu, kelebihan jumlah sperma saat pembuahan juga bisa menjadi penyebab hamil palsu.
Jumlah kromosom yang seharusnya 46 pasang jadi lebih banyak dari jumlah yang dibutuhkan.
Walaupun janin dapat terbentuk, perkembangan trofoblas yang tidak normal bisa menjadi penghambat bagi janin untuk tumbuh dan berkembang. Akibatnya, bayi bisa mengalami cacat lahir.
Faktor risiko hamil anggur
Berikut berbagai faktor yang meningkatkan risiko perempuan untuk mengalami mola hidatidosa.
- Usia saat hamil. Wanita yang hamil di atas 35 tahun atau di bawah 20 tahun berisiko lebih tinggi.
- Pernah mengalami hamil mola sebelumnya dan/atau keguguran.
- Wanita dari etnis Asia.
- Kekurangan asupan karoten, bentuk lain dari vitamin A.
Komplikasi hamil anggur
Hamil anggur yang didiagnosis sejak awal umumnya tidak akan menimbulkan efek kesehatan apa pun.
Namun, apabila diagnosis terlambat dan tidak ditangani segera, masalah kehamilan ini bisa menimbulkan komplikasi berikut.
1. Perdarahan
Hamil anggur dapat menyebabkan perdarahan dari vagina. Perdarahan yang keluar bisa berupa gumpalan darah atau cairan berwarna coklat encer.
Cairan yang keluar tidak sepenuhnya darah, tapi juga termasuk potongan jaringan tumor yang dapat terlihat seperti anggur kecil.
Perdarahan vagina yang disebabkan oleh molar pregnancy biasanya dimulai antara minggu ke-6 sampai ke-12 kehamilan.
2. Preeklampsia
Tubuh wanita yang mengalami hamil anggur akan memproses zat-zat tertentu dalam darah.
Zat-zat ini dapat meningkatkan tekanan darah, kemudian memengaruhi kerja ginjal dan bahkan kadang juga fungsi hati. Tekanan darah yang tinggi saat hamil merupakan tanda preeklampsia.
3. Persistent GTD (gestational trophoblastic disease)
Terkadang, setelah jaringan hamil molar (hamil anggur) dikeluarkan lewat proses kuret, tetap masih ada sisa jaringan yang mungkin tertinggal dalam rongga rahim.
Sel-sel yang tertinggal biasanya hilang sendiri dalam beberapa bulan. Jika tidak, hal ini bisa menyebabkan kondisi yang disebut persistent GTD (gestational trophoblastic disease).
Persistent GTD ditandai dengan peningkatan jumlah hormon hCG, bahkan sampai setelah kuret. Kira-kira 1 dari 7 wanita yang hamil anggur komplet dan 1 dari 200 wanita hamil anggur parsial mengalami komplikasi ini.
4. Koriokarsinoma (choriocarcinoma)
Koriokarsinoma merupakan jenis kanker yang terbentuk pada lapisan rahim. Koriokarsinoma dapat terjadi setelah kehamilan yang normal dan sehat sekalipun.
Sebagian besar kariokarsinoma terjadi dan berkaitan dengan hamil mola sebelumnya.