backup og meta

Jangan Sepelekan! Ini 13 Penyebab Vagina Anda Berbau Tak Sedap

Jangan Sepelekan! Ini 13 Penyebab Vagina Anda Berbau Tak Sedap

Setiap wanita memiliki aroma vagina yang unik dan berbeda. Aroma vagina yang sehat dan normal umumnya sedikit asam seperti cuka, tetapi tidak menyengat. Namun, kalau sampai berbau amis atau busuk dan bertahan lama, kemungkinan ada masalah pada vagina Anda. Apa saja kondisi dan penyakit yang menjadi penyebab bau vagina tidak normal?

Penyebab bau vagina yang paling sering terjadi

Bau vagina yang sedikit asam mirip cuka itu wajar. Aroma asam tersebut berasal dari bakteri baik yang secara alami hidup dalam vagina Anda serta cairan yang diproduksi vagina.

Area vagina yang ber-pH asam ini penting untuk mencegah infeksi pada vagina.

Justru, ketika kadar pH vagina terganggu, infeksi akan lebih rentan menyerang dan menyebabkan bau abnormal pada vagina.

Adapun kondisi tersebut sering terjadi karena kebiasaan buruk yang wanita lakukan, kondisi tertentu pada wanita, serta penyakit yang memengaruhi vagina.

Apa saja itu? Berikut berbagai kondisi, kebiasaan buruk, serta penyakit yang menyebabkan vagina Anda berbau abnormal.

1. Menstruasi

Bau vagina terus berubah sepanjang siklus menstruasi. Nah, pada saat menstruasi, vagina Anda bisa lebih bau dari biasanya.

Bau yang tidak sedap ini berasal dari aliran darah yang bercampur dengan bakteri di saluran vagina.

Meski terasa menyengat untuk Anda, bau vagina saat menstruasi umumnya tidak tercium oleh orang lain. Jadi, Anda tidak perlu khawatir jika ini terjadi.

Untuk mengurangi baunya, Anda perlu menjaga kebersihan vagina saat menstruasi, seperti mengganti pembalut atau tampon secara rutin.

Jarang mengganti pembalut justru bisa meningkatkan risiko infeksi dan menjadi penyebab vagina bau.

Selain itu, Anda bisa memilih pembalut dan pantyliner yang mengandung ekstrak daun sirih dengan antiseptik alami untuk cegah bau dan gatal, serta vitamin E menjaga kesehatan area kewanitaan & cegah iritasi.

Hati-hati juga dalam memilih pembalut! Pastikan Anda memilih pembalut dan pantyliner yang memiliki bahan ekstrak daun sirih + vitamin E pada komposisi di kemasannya.

2. Jarang ganti celana dalam

celana dalam wanita

Kebiasaan jarang mengganti celana dalam dapat membuat vagina terus lembap sehingga terjadi penumpukan bakteri.

Apalagi jika seharian tadi Anda beraktivitas yang membuat keringat mengalir deras, bakteri bisa menumpuk lebih banyak.

Jika kebiasaan ini tidak Anda ubah, jangan heran jika vagina jadi mengeluarkan bau yang lebih menyengat dari biasanya.

Oleh karena itu, biasakan untuk rutin mengganti celana dalam setidaknya dua kali sehari atau mungkin lebih jika Anda rentan berkeringat.

3. Salah pakai celana dalam

Bukan cuma jarang mengganti, salah pakai celana dalam juga bisa menjadi penyebab vagina bau.

Ini sering terjadi jika Anda pakai celana dalam terlalu ketat atau yang berbahan tidak menyerap keringat.

Tak hanya itu, memakai celana dalam model thong (g-string) juga bisa membuat area vagina Anda iritasi dan memungkinkan penumpukan bakteri di sekitarnya.

Untuk menghindari hal tersebut, lebih baik Anda memilih celana dalam wanita yang tepat, yaitu yang berbahan katun dan menyerap keringat serta nyaman Anda gunakan.

4. Makanan yang Anda konsumsi

Terkadang, apa yang Anda makan sehari-hari bisa menjadi penyebab bau badan dan vagina juga, lho!

Beberapa makanan yang sudah terbukti dapat membuat vagina beraroma tidak sedap antara lain bawang putih, asparagus, kopi, atau ikan.

Makanan-makanan ini disebut dapat menyebabkan penumpukan bakteri, mengubah pH vagina, serta meningkatkan risiko infeksi jamur pada vagina. Alhasil, vagina Anda menjadi berbau tidak sedap.

5. Mengonsumsi obat-obatan tertentu

pengobatan granuloma paru

Alasan lain mengapa vagina Anda bau tidak sedap adalah efek samping dari obat-obatan tertentu, seperti obat antibiotik dan antihistamin.

Obat antibiotik yang Anda minum dapat mengacaukan keseimbangan bakteri dalam vagina sehingga bau kadang bisa muncul.

Sementara obat antihistamin dapat menyebabkan produksi cairan alami vagina berkurang. Akibatnya, vagina menjadi kering dan rentan terhadap infeksi yang jadi penyebab bau.

6. Perubahan hormon

Perubahan hormon juga bisa menjadi penyebab perubahan bau pada vagina Anda. Biasanya, ini terjadi karena melakukan terapi hormon atau penggunaan pil KB.

Adapun kedua hal tersebut dapat memengaruhi pH vagina sehingga bisa menyebabkan vagina berbau.

Selain itu, menurunnya kadar hormon estrogen saat menopause juga bisa meningkatkan risiko infeksi jamur dan vaginosis bakterialis. Adapun kedua hal tersebut bisa menimbulkan bau pada vagina.

7. Vaginal douche

Vaginal douche mengacu pada praktik mencuci bagian dalam vagina menggunakan produk berbahan kimia yang tersedia di toko.

Namun bukannya bersih, kebiasaan ini justru sering menjadi alasan mengapa vagina Anda bau. Mengapa begitu?

Sebab, vaginal douche dapat menghilangkan bakteri baik dalam vagina yang berfungsi untuk melawan infeksi.

Dengan demikian, Anda akan lebih rentan mengalami infeksi pada vagina yang merupakan penyebab vagina berbau tidak sedap.

8. Bacterial vaginosis

vagina basah

Bacterial vaginosis (BV) merupakan penyebab vagina bau yang paling umum. BV adalah infeksi akibat pertumbuhan bakteri tertentu di vagina yang berlebihan.

Kelebihan bakteri ini akan mengganggu keseimbangan bakteri “baik” dan “jahat” yang ada di vagina. Akibatnya, vagina menjadi lebih bau dari biasanya.

Adapun BV sering terjadi akibat tidak rutin atau kebiasaan membersihkan vagina yang salah, seperti menggunakan sabun pewangi, atau gonta-ganti pasangan seks.

9. Infeksi jamur vagina

Infeksi jamur terjadi ketika jamur Candida albicans berkembang biak terlalu banyak di dalam vagina.

Risiko seorang wanita mengalami infeksi candidiasis dapat dipengaruhi oleh kehamilan, daya tahan tubuh yang lemah, stres, atau penyakit tertentu.

Anda juga lebih rentan kena infeksi jamur jika sedang minum antibiotik tertentu.

Tanda infeksi jamur vagina

Infeksi jamur seringkali ditandai dengan:
  • gatal pada vagina,
  • sakit atau sensasi terbakar saat buang air kecil atau berhubungan seks,
  • kemerahan atau pembengkakan, serta
  • keputihan abnormal yang bisa berbau atau tidak.

10. Trikomoniasis

Trikomoniasis adalah infeksi yang disebabkan oleh parasit Trichomoniasis vaginalis. Penyakit ini biasanya menular lewat hubungan seks yang tidak aman, seperti tidak memakai kondom.

Trikomoniasis dapat menjadi penyebab bau pada vagina. Berbagai gejala lain yang kerap menyertai penyakit ini meliputi:

  • sakit saat berhubungan seks,
  • area vagina merah dan terasa gatal, dan
  • keputihan berwarna putih, kuning, atau kehijauan.

11. Fistula rektovaginal

Fistula rektovaginal adalah kondisi saat ada celah antara rektum dan vagina. Kondisi ini bisa menyebabkan feses bocor dan keluar melalui vagina.

Ketika hal ini terjadi, vagina Anda tentu menjadi berbau tidak sedap.

Selain bau menyengat dan feses yang keluar dari vagina, fistula rektovaginal juga ditandai dengan:

  • Infeksi saluran kemih atau vagina yang berulang.
  • Iritasi atau nyeri pada vulva, vagina, dan area antara vagina serta anus (perineum).
  • Sakit saat berhubungan seks.

12. Kanker vagina

penyebab vagina hitam

Kanker vagina termasuk penyakit langka yang menyerang wanita. Penyakit ini sering kali tidak disadari karena gejalanya sangat samar.

Selain menjadi penyebab bau pada vagina, jenis kanker ini juga menyebabkan berbagai masalah lain seperti berikut.

13. Kanker serviks

Selain kanker vagina, kanker serviks atau leher rahim juga bisa menjadi penyebab bau pada vagina. Aroma tidak sedap ini berasal dari keputihan abnormal yang terkadang bahkan berdarah.

Selain itu, dilansir dari Cleveland Clinic, tanda lain dari kanker serviks yaitu sebagai berikut.

  • Perdarahan setelah seks, saat olahraga, di luar jadwal haid, atau setelah menopause.
  • Perdarahan saat haid yang lebih banyak dan lama.
  • Sakit saat kencing.
  • Kencing berdarah.
  • Diare.
  • Anus berdarah saat buang air besar.
  • Seluruh badan terasa sakit.

Ingat, tidak semua orang mengalami bau vagina karena penyebab yang sama.

Oleh karena itu, sebaiknya konsultasikan lebih lanjut ke dokter untuk mencari tahu penyebab pastinya dan langkah pengobatan  yang sesuai.

[embed-health-tool-ovulation]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Vaginal odor. Mayo Clinic. (2021). Retrieved 24 August 2023, from https://www.mayoclinic.org/symptoms/vaginal-odor/basics/definition/sym-20050664.

Vaginal odor Causes. Mayo Clinic. (2021). Retrieved 24 August 2023, from https://www.mayoclinic.org/symptoms/vaginal-odor/basics/causes/sym-20050664.

Vaginal odor When to see a doctor. Mayo Clinic. (2021). Retrieved 24 August 2023, from https://www.mayoclinic.org/symptoms/vaginal-odor/basics/when-to-see-doctor/sym-20050664.

Vaginal Odor. Cleveland Clinic. (2021). Retrieved 24 August 2023, from https://my.clevelandclinic.org/health/symptoms/17905-vaginal-odor.

Feeling Fresh (for Teens) – Nemours Kidshealth. Kidshealth.org. (2021). Retrieved 24 August 2023, from https://kidshealth.org/en/teens/feminine-hygiene.html.

Vaginal Yeast Infections (for Teens) – Nemours. Kidshealth.org. (2021). Retrieved 24 August 2023, from https://kidshealth.org/Nemours/en/teens/yeast-infections.html.

Vulvar Care. Cleveland Clinic. (2021). Retrieved 24 August 2023, from https://my.clevelandclinic.org/health/articles/4976-vulvar-care.

Feminine Hygiene Tips. HealthyWomen. (2021). Retrieved 24 August 2023, from https://www.healthywomen.org/your-health/feminine-hygiene-tips.

Vulvar and Vaginal Care and Cleaning. Center for Young Women’s Health. (2021). Retrieved 24 August 2023, from https://youngwomenshealth.org/2017/04/19/vulvar-and-vaginal-care-and-cleaning/.

5 Reasons Why EVERYONE Needs Clean Underwear | Bissell Centre. Bissell Centre. (2021). Retrieved 24 August 2023, from https://bissellcentre.org/blog/2019/07/16/5-reasons-why-everyone-needs-clean-underwear/.

Women’s Health: The Smell Issue – WellNotes. WellNotes. (2021). Retrieved24 August 2023, from https://blog.sarahbush.org/womens-health-the-smell-issue-2/.

Do Periods Smell? | Lilypads. Lilypads. (2021). Retrieved 24 August 2023, from https://www.lilypads.org.uk/do-periods-smell/.

STD Facts – Bacterial Vaginosis. Cdc.gov. (2021). Retrieved 24 August 2023, from https://www.cdc.gov/std/bv/stdfact-bacterial-vaginosis.htm.

Trichomoniasis: Causes, Symptoms, Diagnosis, Treatments, Prevention. Cleveland Clinic. (2021). Retrieved 24 August 2023, from https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/4696-trichomoniasis.

Rectovaginal Fistula. Mayo Clinic. (2021). Retrieved 24 August 2023, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/rectovaginal-fistula/symptoms-causes/syc-20377108.

Vaginal Cancer. Cleveland Clinic. (2021). Retrieved 24 August 2023, from https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/15579-vaginal-cancer.

Cervical Cancer. Cleveland Clinic. (2021). Retrieved 24 August 2023, from https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/12216-cervical-cancer.

Versi Terbaru

28/10/2024

Ditulis oleh Ihda Fadila

Ditinjau secara medis oleh dr. Carla Pramudita Susanto

Diperbarui oleh: Kenny Mangkona


Artikel Terkait

6 Kesalahan yang Sering Anda Lakukan Saat Membersihkan Vagina

Apakah Tisu Pembersih Vagina (Feminine Wipes) Terbukti Aman?


Ditinjau secara medis oleh

dr. Carla Pramudita Susanto

General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


Ditulis oleh Ihda Fadila · Tanggal diperbarui 3 minggu lalu

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan