Dokter biasanya menemukan tumor marker yang satu ini pada sampel darah Anda. Umumnya, kadar AFP akan meningkat selama kehamilan dan pada penderita hepatitis. Akan tetapi, AFP biasanya tidak ditemukan dalam darah orang dewasa.
Ini artinya, jika kadar AFP meningkat pada laki-laki atau pada wanita yang tidak sedang hamil, hal ini bisa menjadi tanda adanya kanker. Kanker hati, kanker ovarium, dan kanker testis adalah beberapa jenis kanker yang berkaitan dengan AFP.
Fungsi AFP dalam tubuh biasanya dapat membantu dokter menentukan diagnosis penyakit kanker, memonitor pengobatan kanker, hingga kemungkinan kanker untuk muncul kembali setelah pengobatan berhasil.
2. CA 125
Biasanya, kondisi yang menyebabkan kadar CA 125 meningkat dalam darah adalah kanker ovarium. Akan tetapi, kanker uterus, kanker serviks, kanker pankreas, kanker hati, kanker usus, kanker payudara, dan kanker paru-paru juga dapat meningkatkan kadarnya dalam darah.
Bahkan, ada pula beberapa kondisi kesehatan lain yang tidak berkaitan dengan kanker yang dapat meningkatkan kadar CA 125 dalam darah. Contohnya, kehamilan, endometriosis, dan mioma.
Adanya tumor marker yang satu ini dalam darah dapat membantu dokter melakukan diagnosis, memonitor proses pengobatan, dan risiko kanker muncul kembali setelah Anda menjalani pengobatan.
3. CA 15-3
CA 15-3 biasanya berguna untuk membantu menentukan efek dari pengobatan kanker payudara. Meski begitu, kadar CA 15-3 dalam darah juga bisa meningkat karena kondisi lainnya, seperti kanker ovarium, kanker paru-paru, dan kanker prostat.
Bahkan, ada beberapa kondisi kesehatan lain yang juga dapat meningkatkan kadarnya dalam darah, seperti tumor payudara, endometriosis, penyakit peradangan pelvis, dan hepatitis. Tak hanya itu, kehamilan dan menyusui juga dapat meningkatkan kadar tumor marker ini dalam darah.
Pada kanker payudara, dokter biasanya menggunakan CA 15-3 untuk memonitor pengobatan yang pasien jalani dan mencari tahu adanya kemungkinan kanker akan muncul kembali setelah pengobatan.
4. CA 19-9
Jenis tumor marker ini biasanya berkaitan dengan kanker usus, kanker perut, dan kanker empedu. Selain itu, kadar CA 19-9 juga dapat mengindikasikan kanker pankreas yang sudah tergolong parah.
Namun, zat ini juga meningkat jika Anda mengalami beberapa kondisi kesehatan lainnya, seperti batu ginjal, pankreatitis, sirosis hati, inflammatory bowel disease (IBD), gangguan tiroid, dan kolesistitis.
Biasanya, marker yang satu ini dapat membantu dokter memonitor pengobatan yang sedang pasien jalani, sekaligus kemungkinan munculnya kanker setelah pengobatan selesai.
5. Carcinoembryonic antigen (CEA)
Dokter biasanya menemukan zat satu ini pada sampel darah. Biasanya, CEA berkaitan dengan kanker usus, tetapi zat ini juga bisa menunjukkan adanya kanker pankreas, kanker paru, kanker payudara, hingga kanker ovarium.
Bahkan, kondisi seperti rheumatoid arthritis, hepatitis, kolitis, dan pankreatitis dapat menyebabkan kadar CEA meningkat dalam darah. Kadar CEA juga dapat meningkat pada perokok aktif.
Marker ini biasanya dapat membantu dokter menentukan stadium kanker, menentukan prognosis, serta memonitor pengobatan kanker pada pasien. Tak hanya itu, dokter juga dapat menggunakan CEA untuk memastikan risiko munculnya sel kanker setelah pengobatan selesai.
6. Lactate dyhydrogenase (LDH)
Protein yang satu ini biasanya muncul dalam jumlah sedikit dalam tubuh. Akan tetapi, menurut Stanford Health Care, ada beberapa jenis kanker yang dapat meningkatkan kadarnya dalam tubuh. Umumnya, zat ini berkaitan dengan tumor sel germinal dan tumor testikular.
Biasanya, mengukur kadar LDH dalam darah dalam membantu mengontrol pengobatan kanker yang sedang dijalani. Selain itu, tumor marker ini juga dapat membantu dokter menentukan tingkat keparahan kanker, hingga menentukan kemungkinan kembalinya sel kanker setelah pengobatan.
Beberapa masalah kesehatan lain yang juga dapat meningkatkan kadar LDH dalam darah adalah gagal jantung, hipotiroidisme, anemia, dan berbagai penyakit paru dan liver.
7. Prostate-specific antigen (PSA)
Tumor maker yang satu ini biasanya terdapat dalam konsentrasi yang rendah pada darah pria dewasa. Kadarnya yang meningkat bisa mengindikasikan kanker prostat. Akan tetapi, beberapa kondisi lain keseperi benign prostatic hyperplasia (BPH) dan prostatitis juga dapat menyebabkan kadar PSA meningkat.
Biasanya, PSA dapat membantu dokter pada proses deteksi dini kanker prostat, membantu proses pemeriksaan kanker prostat, hingga memonitor pengobatan yang pasien jalani untuk mengatasi kanker prostat.
Tak lupa, dokter juga dapat menggunakan zat ini untuk memastikan ada atau tidaknya kemungkinan sel kanker prostat kembali setelah pasien selesai menjalani pengobatan.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar