backup og meta

Menguak 5 Potensi Daun Sirsak untuk Mengobati Kanker

Menguak 5 Potensi Daun Sirsak untuk Mengobati Kanker

Tidak hanya buahnya, masyarakat Indonesia sudah lama memanfaatkan daun sirsak untuk obat tradisional. Salah satunya, untuk mengobati penyakit kanker. Peneliti pun mengamati potensi dari daun sirsak terhadap penyakit yang bisa mengancam jiwa ini. Apa saja potensi daun sirsak untuk kanker? Yuk, simak berbagai potensinya dari berbagai penelitian di bawah ini.

Potensi daun sirsak untuk mengobati kanker

manfaat daun sirsak untuk kanker

Kanker menjadi salah satu penyakit mematikan karena sel kanker bisa menyebar dan merusak jaringan atau organ yang ada di sekitarnya.

Sel kanker bisa muncul pada bagian mana pun pada tubuh Anda. Mulai dari bagian terluar tubuh, yakni kulit hingga ke tulang, bahkan pada organ vital yang mendukung kelangsungan hidup seseorang, seperti jantung, paru-paru, dan otak. Itulah sebabnya penyakit ini dapat menyebabkan kematian jika penanganan tidak tepat.

Nah, daun sirsak (Annona muricata) cukup populer digunakan sebagai obat alami penyakit kanker. Orang-orang biasanya memanfaatkan daun sirsak dengan meminum ekstrak daunnya, memakan daunnya langsung, atau merebus daunnya menjadi teh.

Sudah banyak penelitian yang mengamati potensi daun sirsak terhadap berbagai jenis kanker. Mari bahas potensi daun sirsak ini satu per satu untuk menyembuhkan kanker berikut ini.

1. Mengandung zat sitotoksik

Sitotoksik adalah zat yang dapat menyebabkan kerusakan atau kematian pada sel. Istilah ini cukup sering Anda temukan pada deskripsi obat kemoterapi yang membunuh sel kanker. Di dalam sistem kekebalan tubuh Anda, terdapat sel yang dianggap sebagai sitotoksik, yakni sel T yang membunuh bakteri, virus, dan sel kanker.

Pada daun sirsak, ternyata ada juga komponen bioaktif yang memiliki sifat sitotoksik, yakni annonaceous acetogenins (AGEs). Penelitian pada Oxidative medicine and cellular longevity menunjukkan bahwa AGEs berpotensi merusak sel kanker yang resisten terhadap beberapa obat.

Caranya, dengan menghambat mitokondria dalam memproduksi adenosina trifosfat (ATP), yakni energi kimia untuk sel. Perlu Anda ketahui bahwa sel kanker membutuhkan ATP lebih besar dari sel normal.

Ketika proses produksi energi sel terhambat, sel kanker otomatis tidak akan mendapatkan banyak energi. Efeknya, sel kanker kemungkinan besar tidak dapat berkembang dan menyebar ke area lain atau mati.

Pada penelitian ini, kandungan AGEs yang dimurnikan dan ekstrak etanol pada daun sirsak memiliki pengaruh sitotoksik pada sel kanker hati, kanker payudara, kanker prostat, dan kanker pankreas.

2. Memicu terjadinya apoptosis

kanker

Potensi daun sirsak untuk pengobatan kanker yakni memicu terjadinya apoptosis. Apoptosis sendiri adalah kematian sel secara terprogram yang bertujuan untuk mempertahankan kestabilan populasi sel.

Proses ini memainkan peran penting dalam menghancurkan sel-sel yang tidak diperlukan tubuh atau mengancam sel lainnya yang sehat. Pada kasus penyakit kanker, gen yang mengatur apoptosis mengalami kerusakan. Hal ini menyebabkan sel yang seharusnya mati tetap hidup dan tidak terkendali.

Peneliti mengamati bahwa ada aktivitas penginduksian apoptosis pada ekstrak daun sirsak. Kandungan etanol pada ekstrak daun sirsak punya potensi merangsang kematian sel kanker serviks.

3. Menghambat proliferasi sel

Periset juga menemukan potensi daun sirsak untuk mengobati kanker, yakni menghambat proliferasi sel. Proliferasi merupakan siklus pembelahan sel, pada keadaan normal terjadi pembelahan DNA induk dan membagi dirinya menjadi dua sel anak.

Kandungan AGEs terbukti mempengaruhi “mesin’ pengatur siklus sel, sehingga siklus sel dapat berhenti. Itu artinya, sel kanker yang ada dalam tubuh tidak dapat memperbanyak diri. Hal ini dapat menghambat kemampuan sel kanker untuk menyebar dan merusak jaringan atau organ tubuh sekitarnya.

4. Menghambat pergerakan sel kanker

Sebanyak 90% kematian akibat kanker terjadi karena sel kanker terus bergerak (motilitas), berpindah, dan menyebar ke organ vital. Proses kerja sel kanker inilah yang Anda kenal dengan sebutan metastasis kanker.

Berdasarkan beberapa penelitian, ekstrak daun sirsak punya potensi untuk menyembuhkan kanker karena dapat menghambat metastasis kanker. Kandungan etil asetat memblokir jalur sel kanker untuk berpindah dan menyebar pada kasus kanker kolorektal.

5. Memiliki kandungan antioksidan

Antioksidan merupakan senyawa aktif yang bisa melawan radikal bebas. Nah, radikal bebas termasuk dalam jajaran faktor yang bisa menyebabkan kerusakan sel dan kemungkinan memicu sel menjadi abnormal sehingga bisa membentuk kanker.

Oleh karena itu, makanan tinggi antioksidan sangat direkomendasikan untuk mencegah kanker sekaligus merawat sel-sel tubuh agar tetap sehat.

Patuhi hal ini sebelum pakai daun sirsak untuk obat kanker

diagnosis dan cara mendeteksi kanker ovarium

Meski penelitian sudah menemukan banyak potensi daun sirsak untuk mengobati kanker, penggunaan daun ini belum mendapat persetujuan dari ahli kesehatan. Alasannya, karena uji keamanan dalam mengonsumsi daun sirsak maupun esktraknya belum sepenuhnya terbukti.

Salah satu jenis AGEs, yakni annonacin dalam jumlah besar dapat meningkatkan risiko penyakit neurodegeneratif. Penyakit ini mengacu pada penurunan fungsi otak  akibat sel saraf kehilangan struktur secara progresif, sehingga bisa menyebabkan penyakit Parkinson atau penyakit Alzheimer.

Untuk alasan inilah, daun sirsak sebaiknya tidak menjadi pengobatan utama untuk menyembuhkan kanker. Anda tetap perlu mengutamakan pengobatan dokter, seperti kemoterapi atau radioterapi yang sudah terbukti efektivitasnya dalam mengobati kanker.

Jadi, konsultasikan lebih dahulu dengan dokter jika Anda ingin menambahkan pengobatan alami ini dalam perawatan kanker yang Anda jalani.

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Cancer. (2018, December 12). Mayo Clinic. Retrieved March 24, 2021, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/cancer/symptoms-causes/syc-20370588.

Rady, I., Bloch, M. B., Chamcheu, R. N., Banang Mbeumi, S., Anwar, M. R., Mohamed, H., Babatunde, A. S., Kuiate, J. R., Noubissi, F. K., El Sayed, K. A., Whitfield, G. K., & Chamcheu, J. C. (2018). Anticancer Properties of Graviola (Annona muricata): A Comprehensive Mechanistic Review. Oxidative medicine and cellular longevity2018, 1826170. https://doi.org/10.1155/2018/1826170.

Riss, T. L., Moravec, R. A., & Niles, A. L. (2011). Cytotoxicity testing: Measuring VIABLE Cells, dead cells, and Detecting mechanism of cell death. Methods in Molecular Biology, 103-114. doi:10.1007/978-1-61779-108-6_12.

Jingwen, B., Yaochen, L., & Guojun, Z. (2017). Cell cycle regulation and anticancer drug discovery. Cancer Biology & Medicine, 14(4), 348. doi:10.20892/j.issn.2095-3941.2017.0033.

Dang C, Gilewski TA, Surbone A, et al. Cell Proliferation. In: Kufe DW, Pollock RE, Weichselbaum RR, et al., editors. Holland-Frei Cancer Medicine. 6th edition. Hamilton (ON): BC Decker; 2003. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK12640/.

Apoptosis. National Human Genome Research Institute. Retrieved March 24, 2021, from https://www.genome.gov/genetics-glossary/apoptosis.

Versi Terbaru

29/04/2021

Ditulis oleh Aprinda Puji

Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri

Diperbarui oleh: duc.bui


Artikel Terkait

Benarkah Wadah Makanan dari Styrofoam Bisa Menyebabkan Kanker?

Panduan dan Jenis Olahraga untuk Mantan Penderita Kanker


Ditinjau secara medis oleh

dr. Tania Savitri

General Practitioner · Integrated Therapeutic


Ditulis oleh Aprinda Puji · Tanggal diperbarui 29/04/2021

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan