Dalam katekin terdapat epigallocatechin-3-gallate (EGCG) yang memiliki potensi sebagai zat anti kanker yang dapat mengurangi risiko kanker mulut, kanker paru-paru, kanker kandung kemih, dan kanker esofagus.
Kemudian, studi terbaru juga menunjukkan bahwa konsumsi kedelai dalam jumlah sedang dapat meningkatkan kualitas hidup orang yang mengonsumsinya, termasuk pasien kanker.
Sebagai pelengkap, berbagai sayuran kaya warna, seperti bayam, brokoli, wortel juga bisa menjadi pencegah kanker. Ini karena nutrisi sayuran bisa melindungi DNA dalam sel mengalami kerusakan, merangsang apoptosis, menonaktifkan senyawa karsinogen, dan menghambat penyebaran sel tumor (metastasis kanker).
Selain menyedapkan makanan, bawang putih ternyata bisa jadi andalan untuk mencegah kanker. American Institute for Cancer Research menyebutkan bahwa bawang putih mengandung phytochemical, seperti inulin, saponin, allicin, dan flavonoid yang memiliki sifat anti kanker.
Kesemua senyawa tersebut dikaitkan dengan menurunnya risiko kanker kolorektal karena membantu memperbaiki DNA, mengurangi peradangan, dan memperlambat pertumbuhan sel kanker.
- Batasi makanan tinggi kalori, lemak, dan pengolahan dibakar
Jenis makanan ini cenderung membuat berat badan naik dan obesitas. Obesitas sendiri dapat meningkatkan risiko berbagai jenis kanker karena menyebabkan peradangan dan memicu sel-sel tubuh menjadi abnormal. Lebih baik gunakan minyak yang baik untuk memasak, seperti minyak zaitun.
Anda lebih baik memilih daging segar dibandingkan daging olahan yang tinggi garam dan berpengawet. Pastikan Anda tidak mengonsumsi daging merah lebih dari 300-350 gram per minggu.
Cara menyajikan daging atau makanan dengan proses pembakaran, sebaiknya tidak terlalu sering. Cobalah lebih sering menyajikan makanan dengan proses mengolah tumis, kukus, atau rebus.
- Kurangi kebiasaan minum alkohol
Alkohol merupakan salah satu jenis minuman yang termasuk dalam daftar karsinogenik. Ahli kesehatan menyimpulkan bahwa ada berbagai efek alkohol dalam meningkatkan risiko kanker.
Kandungan etanol dalam alkohol kemungkinan besar dapat merusak DNA sel, meningkatkan kadar estrogen dalam darah, dan mengganggu kemampuan tubuh untuk memecah dan menyerap nutrisi.
National cancer Institute merekomendasikan batasan alkohol per hari, yakni 350 ml bir atau 147 ml minuman anggur (wine). Namun, Anda tidak bisa berhenti dari kebiasaan ini secara mendadak. Jadi, cobalah untuk mengurangi jumlah alkohol setiap Anda minum.
3. Rajin berolahraga

Jika pola makan Anda sudah sehat, sempurnakan dengan rutin olahraga. Dengan cara ini, Anda bisa mencegah penyakit kanker karena berat badan Anda tetap terkendali pada angka yang ideal.
Mempertahankan berat badan yang sehat diketahui menurunkan risiko kanker prostat dan kanker ginjal. Anda dapat menerapkan cara menghindari kanker ini dengan olahraga 150 menit dalam seminggu.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar