
Merokok juga merupakan salah satu penyebab hipertensi atau tekanan darah tinggi yang paling umum. Rokok sudah terbukti dapat membuat tekanan darah langsung meningkat tajam setelah isapan pertama. Khususnya tekanan darah sistolik meningkat jadi sebanyak 4 mmHg.
Hal ini karena kandungan zat-zat berbahaya di dalamnya, seperti nikotin, dapat merusak lapisan dinding pembuluh arteri. Bila ini terjadi, pembuluh arteri akan menyempit dan tekanan darah menjadi naik.
Peningkatan tekanan darah akibat rokok juga bisa menjadi penyebab kerusakan jangka panjang pada pembuluh darah penderita hipertensi. Dengan demikian, perokok aktif dengan tensi tinggi berisiko terkena komplikasi hipertensi, seperti stroke, penyakit jantung, dan serangan jantung.
6. Konsumsi minuman keras berlebihan
Penyebab lain dari hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah minuman keras (miras) atau minuman beralkohol. Dilansir dari Mayo Clinic, minum miras berlebihan dapat menaikkan tekanan darah ke tingkat yang tidak sehat.
Mengonsumsi lebih dari tiga gelas minuman beralkohol sekali waktu dapat menaikkan tekanan darah sementara, tetapi mengonsumsinya berulang kali dapat menyebabkan hipertensi jangka panjang.
American Heart Associaton (AHA) menyebut, alkohol dapat meningkatkan kadar lemak dalam darah yang mana bisa menyebabkan penumpukan lemak di dinding pembuluh darah arteri. Bila hal ini terjadi, tekanan darah akan meningkat dan juga meningkatkan risiko penyakit lain, seperti serangan jantung, stroke, atau gangguan pada organ vital lainnya.
Lalu, apa yang dapat menjadi penyebab hipertensi sekunder?
Dalam beberapa kasus, masalah medis lain yang sudah lebih dulu menyerang bisa jadi penyebab hipertensi atau tekanan darah tinggi. Kondisi ini dinamakan dengan hipertensi sekunder. Penggunaan obat-obatan tertentu juga berpotensi menjadi penyebab hipertensi atau tekanan darah tinggi jenis sekunder.
Hipertensi sekunder cenderung muncul secara tiba-tiba dan dapat menjadi penyebab tekanan darah melonjak lebih tinggi dibanding hipertensi primer. Berikut beberapa kondisi dan obat-obatan yang bisa jadi penyebab hipertensi atau tekanan darah tinggi sekunder:
1. Sleep apnea

Gangguan pernapasan saat tidur, atau yang dikenal dengan obstructive sleep apnea, menyebabkan napas Anda berhenti untuk sementara. Kondisi ini menyebabkan tubuh mengalami penurunan kadar oksigen di dalam darah. Apabila hal ini terjadi, fungsi jantung dan pembuluh darah dapat terganggu, sehingga tekanan darah pun meningkat.
Tidak hanya menyebabkan tekanan darah naik, sleep apnea juga meningkatkan risiko Anda mengalami serangan jantung, stroke, dan detak jantung tidak beraturan (palpitasi).
2. Masalah ginjal
Ternyata, ginjal yang bermasalah juga dapat menjadi penyebab tekanan darah Anda tinggi. Kondisi ini biasanya disebut dengan hipertensi renal. Bagaimana bisa masalah ginjal menjadi penyebab hipertensi?
Hipertensi akibat masalah ginjal terjadi ketika pembuluh darah pada ginjal menyempit (stenosis). Ketika ginjal tidak mendapatkan asupan darah yang cukup, ginjal akan mengira tubuh Anda mengalami dehidrasi. Maka itu, ginjal merespon dengan melepas hormon yang memicu tubuh untuk menahan garam dan air pada tubuh.
Kondisi tersebut menyebabkan terjadinya penumpukan cairan berlebih pada pembuluh darah, sehingga menjadi penyebab tekanan darah tinggi atau hipertensi.
Penyempitan pembuluh darah pada arteri ginjal biasanya disebabkan oleh atheroscleroris, atau pengerasan arteri. Penyakit ini juga umumnya menjadi penyebab serangan jantung dan stroke. Akan tetapi, penyebab dari pengerasan arteri sendiri masih belum diketahui.
3. Tumor pada kelenjar adrenal

Salah satu penyebab hipertensi lainnya adalah kelainan pada kelenjar adrenal Anda. Kelenjar adrenal adalah organ kecil yang terletak di dekat ginjal Anda. Fungsi kelenjar tersebut adalah memproduksi aldosteron, epinephrine, dan norepinephrine, yaitu hormon-hormon yang berperan dalam mengatur tekanan darah.
Jika terdapat tumor, kelenjar adrenal akan memproduksi hormon lebih banyak. Peningkatan hormon tersebut berpotensi menjadi penyebab melonjaknya tekanan darah Anda, sehingga hipertensi dapat terjadi.
Selain itu, Anda juga mungkin akan merasakan tanda-tanda dan gejala lain, seperti pusing, keringat berlebih, detak jantung semakin cepat, serta mudah muncul memar pada beberapa bagian tubuh.
4. Gangguan tiroid
Menurut situs American Family Physician, kelenjar tiroid yang bermasalah juga sering kali dikaitkan sebagai penyebab tekanan darah tinggi atau hipertensi. Sekitar 3% pasien penderita tekanan darah tinggi juga terkena penyakit hipotiroidisme.
Bagaimana bisa masalah tiroid menjadi penyebab hipertensi? Jadi, kelenjar tiroid adalah organ yang menghasilkan hormon-hormon pengatur metabolisme, suhu tubuh, detak jantung, berat badan, dan lain sebagainya.
Hipotiroidisme sendiri merupakan suatu kelainan di mana kelenjar tidak dapat menghasilkan hormon yang cukup untuk tubuh. Tidak hanya hipotiroidisme, produksi hormon berlebih pada tiroid atau hipertiroidisme juga ternyata berpotensi menjadi penyebab tekanan darah Anda menjadi tinggi dan hipertensi pun muncul.
5. Riwayat diabetes

Penyakit lain yang dapat menjadi penyebab tekanan darah tinggi adalah diabetes melitus, yang juga mencakup diabetes tipe 1, tipe 2, dan gestasional.
Tubuh penderita diabetes tidak memiliki insulin yang cukup untuk memproses gula di dalam tubuh, atau insulin yang terdapat di dalam tubuh mengalami kelainan. Insulin sendiri adalah hormon yang membantu tubuh memproses gula dari makanan menjadi energi. Apabila insulin bermasalah, gula tidak dapat diproses oleh sel-sel tubuh, sehingga akan menumpuk di dalam pembuluh darah dan berisiko menjadi penyebab hipertensi.
Jika terjadi penumpukan gula di dalam darah, kemungkinan terjadi komplikasi kesehatan pun semakin besar, termasuk penyakit jantung, stroke, gangguan pada ginjal, dan masalah kesehatan lainnya.
Selain hal-hal yang disebutkan di atas, kondisi kesehatan lainnya yang dapat menjadi penyebab tekanan darah tinggi atau hipertensi adalah:
- Cacat bawaan di pembuluh darah.
- Obat-obatan tertentu, seperti pil KB, flu, dekongestan, pereda nyeri dan beberapa obat resep.
- Obat-obatan ilegal, seperti kokain dan amfetamin.
- Kehamilan.
Faktor risiko yang menjadi penyebab hipertensi atau tekanan darah tinggi
Istilah “faktor risiko” itu sendiri sebetulnya bukan penyebab hipertensi atau tekanan darah tinggi secara langsung. Faktor risiko adalah kebiasaan, kondisi, dan hal-hal serupa yang bisa meningkatkan risiko Anda terkena penyakit.
Oleh sebab itu, semakin banyak faktor risiko penyebab hipertensi yang Anda miliki, semakin besar pula peluang Anda kena tekanan darah tinggi.
Faktor risiko hipertensi terbagi menjadi dua, yaitu yang tidak bisa diubah dan dapat diubah. Beberapa faktor risiko penyebab hipertensi yang tidak bisa diubah termasuk:
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar