Obstructive Sleep Apnea (OSA)

Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri · General Practitioner · Integrated Therapeutic


Ditulis oleh Aprinda Puji · Tanggal diperbarui 06/05/2021

Obstructive Sleep Apnea (OSA)

Definisi obstructive sleep apnea (OSA)

Apa itu obstructive sleep apnea (OSA)?

Obstructive sleep apnea (OSA) adalah gangguan tidur yang membuat Anda berhenti bernapas untuk sementara saat tidur.

Seseorang yang mengidap gangguan tidur ini dapat mengalami gejala sampai 30 kali dalam satu jam, saat tidur di malam hari. Penderitanya bahkan mungkin tidak akan mengingat atau menyadari bahwa hal ini terjadi. Akibatnya, kualitas tidur tidaklah cukup untuk membuat Anda enerjik dan produktif pada hari berikutnya.

OSA sendiri merupakan salah satu dari dua jenis sleep apnea, yaitu gangguan tidur serius yang muncul ketika napas seseorang terinterupsi selama tidur.

Seberapa umumkah kondisi ini?

Obstructive sleep apnea sangat umum terjadi. Namun, kebanyakan kasus menyerang pria ketimbang wanita. Terlepas dari jenis kelamin, masalah tidur ini bisa terjadi pada semua usia. Namun, orang berusia lanjut mungkin lebih rentan dengan kondisi ini karena faktor penuaan.

Tanda & gejala obstructive sleep apnea (OSA)

bahaya sleep apnea

Ketika napas berhenti, kadar oksigen dalam tubuh menurun dan karbondioksida meningkat. Ini biasanya memicu otak bangun untuk bernapas.

Seringnya, gejala napas terhenti saat tidur ini terjadi sangat cepat dan Anda akan kembali tidur. Tanpa tahu bahwa Anda baru saja mengalaminya dan terganggu oleh gejalanya. Pola tersebut dapat terjadi berulang kali, sehingga Anda tak mencapai kualitas tidur yang baik.

Gejala-gejala obstructive sleep apnea (OSA)

Gejala sleep apnea ini, umumnya meliputi:

  • Mendengkur dengan keras dalam waktu yang lama hampir setiap harinya.
  • Tersedak, mendengus, atau terengah-tengah saat tidur.
  • Berhenti bernapas secara mendadak.
  • Tubuh kelelahan, mengantuk sepanjang hari.
  • Mulut kering dan sakit tenggorokan pada pagi berikutnya.
  • Hipertensi (tekanan darah tinggi).

Jika jenis sleep apnea ini terjadi pada anak, kemungkinan mereka akan menunjukkan gejala berikut:

  • Kesulitan bangun di pagi hari.
  • Lelah atau tertidur di siang hari.
  • Kesulitan memperhatikan atau menjadi hiperaktif.

Kalau sudah begini, obstructive sleep apnea dapat mengganggu kegiatan sekolah pada anak. Orang lain mungkin akan berpikiran bahwa anak memiliki masalah belajar atau attention deficit hyperactivity disorder (ADHD).

Kemungkinan ada tanda-tanda dan gejala gangguan tidur ini yang tidak disebutkan di atas. Jika Anda memiliki kekhawatiran akan gejala tertentu, konsultasikanlah pada dokter Anda.

Kapan harus periksa ke dokter?

Jika Anda mengalami satupun tanda atau gejala yang disebutkan di atas, atau memiliki pertanyaan apapun, konsultasikanlah pada dokter Anda.

Gejala obstructive sleep apnea atau OSA yang membutuhkan pertolongan segera adalah:

  • Mendengkur atau mengorok sangat kencang hingga mengganggu Anda atau orang lain tidur
  • Bangun karena tersedak
  • Napas berhenti sejenak saat tidur
  • Mengantuk di siang hari karena kurang tidur, yang menyebabkan tertidur saat bekerja, menonton televisi, atau bahkan menyetir mobil.

Penting untuk Anda ketahui bahwa banyak orang mungkin tidak akan berpikir bahwa mengorok adalah tanda dari kondisi serius, dan tidak semua orang yang mengorok adalah obstructive sleep apnea.

Segera hubungi dokter jika Anda mengalami gejala mengorok dengan keras, khususnya mengorok yang diselingi dengan periode diam. Dalam kondisi obstructive sleep apnea, mengorok biasanya terdengar paling keras ketika Anda terlentang dan hening ketika Anda membalikkan posisi.

Penyebab obstructive sleep apnea (OSA)

susah napas

Obstructive sleep apnea atau OSA adalah kondisi yang terjadi saat otot pada bagian belakang tenggorokan terlalu rileks hingga menghalangi proses sistem pernapasan normal. Otot-otot tersebut menopang struktur mulut, termasuk bagian belakang atap mulut, potongan jaringan segitiga yang menggantung dari atap mulut (uvula), amandel, dan lidah.

Dalam kondisi obstructive sleep apnea, saat terjadi pemblokiran udara sebagian atau sepenuhnya, kadar oksigen dalam darah dapat menurun dikarenakan penghentian pernapasan (10-20 detik). Hal tersebut juga dapat menyebabkan penumpukan karbon dioksida.

Kurangnya oksigen menyebabkan otak Anda menjadi panik dan membangunkan tubuh untuk bernapas kembali. Gangguan tidur ini adalah hal yang biasanya terjadi dengan sangat singkat, sehingga Anda mungkin tidak mengingatnya.

Anda bisa bangun dengan napas pendek yang mengoreksi pernapasan. Anda dapat membuat suara dengusan, tersedak, atau terengah-engah.

Memicu kesulitan tidur nyenyak

Kondisi yang terjadi bisa merusak kemampuan Anda untuk mencapai fase tidur nyenyak. Anda mungkin lebih mudah merasa ngantuk pada siang hari.

Orang dengan obstructive sleep apnea mungkin tidak sadar bahwa tidur yang mereka alami adalah kondisi terinterupsi. Mereka justru berpikir mereka tidur nyenyak sepanjang malam.

Faktor risiko obstructive sleep apnea (OSA)

sakit kepala setelah merokok

Mengutip Mayo Clinic, faktor yang membuat Anda berisiko mengalami obstructive sleep apnea atau OSA adalah:

Kelebihan berat badan

Kebanyakan pengidap masalah tidur ini adalah mereka yang kelebihan berat badan. Kelebihan lemak pada saluran napas bagian atas dapat menghalangi pernapasan.

Kondisi kesehatan yang berhubungan dengan obesitas, seperti hipotiroidisme dan sindrom ovarium polikistik, juga merupakan penyebab sleep apnea jenis ini.

Namun, tidak semua orang yang punya kelebihan berat badan itu mengidap gangguan tidur ini, begitu pun sebaliknya. Orang yang kurus juga dapat mengembangkan masalah tidur ini.

Jalan napas sempit

Jalan napas bisa saja menyempit secara alami, karena adanya amandel atau kelenjar gondok yang membesar. Akibatnya, kondisi ini menghalangi jalan napas Anda dan menyebabkan Anda mengidap obstructive sleep apnea.

Orang dengan masalah kesehatan tertentu

OSA relatif umum pada orang dengan tekanan darah tinggi (hipertensi), asma, diabetes, dan hidung tersumbat. Ketika Anda mengalami hidung tersumbat pada malam hari, saluran udara akan menyempit.

Kebiasaan merokok

Orang yang merokok adalah mereka yang cenderung mengalami gangguan tidr, seperti obstructive sleep apnea.

Jenis kelamin pria

Secara umum, pria dua kali lebih berpeluang untuk mengalami obstructive sleep apnea daripada wanita. Frekuensi kondisi itu meningkat pada wanita setelah menopause.

Riwayat keluarga dengan OSA

Jika Anda memiliki keluarga dengan obstructive sleep apnea, Anda cenderung mengalaminya juga.

Diagnosis & pengobatan obstructive sleep apnea (OSA)

psikoterapi

Informasi yang diberikan bukanlah pengganti nasihat medis. SELALU konsultasikan pada dokter Anda.

Diagnosis obstructive sleep apnea adalah melalui serangkaian pemeriksaan fisik, riwayat kesehatan diri dan keluarga. serta tes kesehatan. Lebih jelasnya, berikut beberapa tes yang dokter rekomendasikan untuk menegakkan diagnosis OSA.

Polisomnografi

Pemeriksaan laboratorium semalaman adalah tes untuk mendiagnosis obstructive sleep apnea. Dalam penelitian tidur ini, Anda terhubung ke peralatan yang memonitor aktivitas jantung, paru-paru dan otak Anda, pola pernapasan, gerakan lengan dan kaki, dan kadar oksigen darah saat Anda tidur.

Tes obstructive sleep apnea di rumah

Dalam keadaan tertentu, dokter mungkin akan memberikan Anda polisomnografi versi rumahan untuk mendiagnosis obstructive sleep. Pemeriksaan ini biasanya melibatkan pengukuran aliran udara, pola pernapasan, dan kadar oksigen darah, serta mendengkur.

Apa saja pengobatan untuk obstructive sleep apnea?

Pengobatan utama untuk OSA adalah perubahan gaya hidup menjadi lebih sehat, namun bisa Anda bantu dengan metode pengobatan berikut:

  • Penggunaan CPAP adalah pengobatan sleep apnea lini pertama, dianjurkan untuk gejala moderat sampai berat karena cukup efektif dalam mengatasi gejala.
  • Terapi tidur untuk menghindari berbagai kebiasaan yang mungkin memicu gejala.
  • Operasi pembedahan untuk mengangkat jaringan yang mengganggu jalur pernapasan atau merekonstruksi jalur pernapasan agar tidak lagi menyebabkan sleep apnea.

Pengobatan obstructive sleep apnea (OSA) di rumah

gairah seksual menurun

Perubahan gaya hidup dan pengobatan rumahan berikut dapat membantu Anda mengatasi obstructive sleep apnea, antara lain:

  • Kurangilah berat badan jika Anda kelebihan berat badan.
  • Berolahragalah dengan teratur.
  • Konsumsi alkohol secukupnya atau tidak sama sekali, dan jangan minum beberapa jam sebelum tidur.
  • Berhentilah merokok.
  • Gunakanlah dekongestan nasal dan obat alergi.
  • Hindari posisi tidur telentang, sebaiknya Anda tidur dalam posisi miring menghadap ke kanan atau ke kiri.

Pencegahan obstructive sleep apnea (OSA)

meninggal saat tidur

Tidak ada cara pasti untuk mencegah bstructive sleep apnea (OSA), namun Anda bisa menurunkan beberapa risikonya, seperti:

  • Menjaga berat badan tetap ideal, dengan menjaga pola makan tetap sehat dan aktif bergerak.
  • Menghentikan kebiasaan merokok dan minum alkohol pada malam hari atau menjelang tidur.
  • Menjaga tekanan darah tetap normal dengan mengurangi makanan asin, rajin olahraga, dan tidur cukup.
  • Mengikuti pengobatan dokter dengan rutin, terutama jika Anda memiliki hipertensi, diabetes, atau penyakit asma. Selain rutin minum obat, lakukan perubahan gaya hidup menyesuaikan kondisi yang Anda idap.
  • Menjagakualitas tidur Anda tetap baik, untuk menjaga kesehatan tubuh secara menyeluruh.

Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

dr. Tania Savitri

General Practitioner · Integrated Therapeutic


Ditulis oleh Aprinda Puji · Tanggal diperbarui 06/05/2021

Iklan
Iklan
Iklan