Ketika terluka, Anda mungkin berpikir untuk segera menutupnya dengan plester. Namun, menangani berbagai jenis luka tidak cukup hanya dengan menempel plester. Anda perlu tahu langkah perawatan luka yang tepat agar tidak berujung menjadi infeksi atau kerusakan jaringan guna mencegah timbulnya bekas luka yang sulit hilang.
Nah, simak penjelasan mengenai cara merawat luka hingga pulih pada ulasan berikut ini, yuk!
Cara perawatan luka terbuka secara umum
Luka terbuka akibat jatuh atau teriris pisau tidak boleh langsung ditutup plester.
Anda harus membersihkan luka terlebih dulu dan melakukan beberapa langkah perawatan lain.
Hal ini bertujuan untuk mengurangi risiko infeksi dan mempercepat setiap tahapan proses penyembuhan luka, mulai dari proses pembekuan darah hingga pembentukan jaringan kulit baru.
Jika salah langkah, luka yang seharusnya sembuh dalam hitungan haru justru bisa sembuh selama berminggu-minggu.
Berikut adalah tahapan pertolongan pertama yang sebaiknya Anda lakukan dalam perawatan luka.
1. Cuci tangan
Sebelum mulai membersihkan luka, cuci tangan Anda terlebih dahulu menggunakan sabun dan air mengalir.
Jika ingin lebih praktis lagi, cukup gunakan hand sanitizer pada kedua tangan dan tunggu sampai kering.
Bila ada, gunakan sarung tangan medis supaya lebih steril. Kondisi tangan yang bersih dan tertutup dapat membantu mencegah infeksi pada luka.
2. Tekan area kulit yang masih berdarah
Tekan area kulit yang terluka pelan-pelan menggunakan kain bersih atau kasa steril selama beberapa menit atau sampai perdarahan luar berhenti jika luka mengeluarkan banyak darah.
Sementara untuk luka gores yang kecil tidak perlu ditekan karena biasanya perdarahan tidak terlalu banyak. Menekan luka bertujuan untuk mencegah Anda kehilangan banyak darah.
Perlu dicatat bahwa langkah perawatan ini hanya berlaku untuk luka yang berdarah.
Jika Anda mengalami luka bakar derajat tinggi yang menyebabkan kerusakan luas pada jaringan kulit, lewati langkah ini dan pergilah ke dokter terdekat sesegera mungkin.
3. Bersihkan luka dengan air
Bersihkan luka dengan air bersih yang mengalir selama 5-10 menit, pastikan tidak ada kotoran yang tertinggal pada luka.
Cara merawat luka ini dilakukan untuk menghilangkan kuman yang bisa memicu infeksi pada luka.
Setelah itu, rawat luka dengan menggunakan lap atau handuk bersih untuk membersihkan area di sekitarnya.
Gosok dengan perlahan hingga sebagian besar debu halus dan kasar terangkat.
4. Oleskan petroleum jelly atau salep antibiotik
Bila perlu, Anda bisa mengoleskan petroleum jelly tipis-tipis pada area yang terluka.
Menurut American Academy of Dermatology Association, petroleum jelly dapat menjaga area luka agar tetap lembap, mencegah bekas luka menjadi terlalu besar, dan mengurangi gatal-gatal yang bisa muncul.
Pada luka yang cukup dalam, Anda mungkin membutuhkan krim atau salep antibiotik guna menghindari terjadinya infeksi karena bakteri dan kotoran.
Namun, penggunaan obat ini dalam perawatan luka tidak boleh sembarangan. Anda harus berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter sebelum memilih obat antibiotik.
Beberapa antibiotik yang biasa diberikan untuk merawat luka di antaranya adalah bacitracin, polysporin, dan neosporin.
Ingat, Anda tidak perlu menggunakan antibiotik ini untuk merawat luka gores yang kecil. Jika muncul ruam atau kulit justru terasa perih, segera hentikan penggunaannya.
5. Balut dengan perban
Sebetulnya, tidak semua jenis luka harus diperban. Jika luka hanya sedikit dan tidak dalam, Anda cukup membersihkan luka tersebut tanpa harus menutupnya dengan perban.
Namun, bila memang harus menggunakan perban, pastikan Anda memilih jenis perban yang sesuai dengan kondisi Anda.
Perban terbagi menjadi lima kategori besar seperti di bawah ini.
- Film dressing biasanya digunakan untuk melindungi luka yang berada di area yang sering mengalami gesekan seperti tumit dan menjaga luka tetap kering.
- Simple island dressing biasanya digunakan untuk menutup luka yang telah dijahit, misalnya luka bekas operasi.
- Non-adherent dressing adalah perban yang didesain khusus agar tidak menempel pada cairan bekas luka dan melindungi jaringan kulit baru supaya tidak kembali terluka.
- Moist dressing merupakan perban yang biasanya digunakan untuk luka yang mengandung jaringan mati yang telah mengeras dan menghitam.
- Absorbent dressing adalah perban penyerap cairan yang keluar dari luka, cocok digunakan untuk luka yang basah.
Bila Anda memutuskan untuk menggunakan perban, jangan lupa ganti perban setidaknya sekali sehari atau ketika perban sudah terasa basah atau kotor.
Setiap mengganti perban, Anda dapat mengulang tata cara merawat luka ini dari awal.