Benang-benang fibrin ini akan bergabung dengan trombosit untuk memperkuat sumbatan.
4. Proses pembekuan darah berhenti
Agar pembekuan darah tidak terjadi secara berlebihan, faktor-faktor koagulasi akan berhenti bekerja dan trombosit diambil kembali oleh darah.
Setelah luka berangsur-angsur membaik, benang fibrin yang sebelumnya terbentuk pun akan hancur sehingga tidak ada lagi sumbatan pada luka.
Masalah yang bisa terjadi pada proses pembekuan darah

Meski menjadi respons pertama saat terjadi luka, tak selamanya proses pembekuan darah berjalan mulus.
Beberapa orang yang memiliki gangguan pembekuan darah tentu akan memengaruhi proses ini dan kondisi kesehatannya, seperti berikut.
Pembekuan darah terganggu
Dalam beberapa kasus, ada orang-orang yang terlahir dengan mutasi genetik sehingga tubuhnya kekurangan faktor pembekuan darah tertentu.
Ketika jumlah faktor pembekuan darah tidak mencukupi, proses pembekuan darah pun terganggu.
Akibatnya, perdarahan dapat berlangsung lebih lama dan sulit dihentikan, misalnya saja orang dengan hemofilia.
Pada kasus yang lebih parah, perdarahan dapat terjadi meski orang tersebut tidak terluka atau mengalami cedera apa pun.
Bahkan, perdarahan juga dapat terjadi di organ dalam tubuh, atau perdarahan internal. Kondisi ini dapat mengancam nyawa.
Hiperkoagulasi
Hiperkoagulasi adalah kondisi yang berlawanan dengan gangguan pembekuan darah, di mana proses pembekuan darah terjadi secara berlebihan meski tidak ada luka apa pun.
Kondisi ini juga sama bahayanya karena gumpalan darah bisa menyumbat pembuluh arteri dan vena.
Apabila pembuluh darah tersumbat, tubuh tidak dapat mengalirkan darah yang mengandung oksigen dengan maksimal.
Hal ini dapat meningkatkan risiko terjadinya komplikasi mematikan, seperti:
Selama kehamilan, gumpalan darah dapat terbentuk pada pembuluh darah pelvis atau kaki.
Hal ini menyebabkan komplikasi kehamilan serius seperti persalinan prematur, keguguran, dan kematian ibu. Itu sebabnya, hiperkoagulasi adalah kondisi yang tak boleh disepelekan.
Salah satu tes yang dilakukan untuk memeriksa adanya gangguan darah adalah tes konsentrasi faktor pembekuan darah.
Tes ini berguna untuk mengetahui jenis faktor pembeku darah apa yang berkurang dari dalam tubuh.
Tergantung pada gangguan perdarahan yang Anda alami, dokter akan memberikan rencana pengobatan yang sesuai dengan kondisi kesehatan Anda.
Untuk perdarahan yang sulit berhenti, obat yang umum diberikan adalah konsentrat pengganti faktor pembekuan darah yang berkurang di dalam tubuh.
Sementara itu, gangguan penggumpalan darah biasanya dapat diatasi dengan obat pengencer darah.
Dengan melakukan pengobatan dini pada gangguan koagulasi darah, hal ini sangat membantu mengurangi risiko terjadinya komplikasi.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar