Saat sirkulasi darah tidak lancar, proses pemulihan luka bisa terpengaruh sehingga menyebabkan luka sembuh lebih lama.
Pada umumnya, penyumbatan aliran darah akibat kotoran, penumpukan cairan (edema), dan tekanan dalam pembuluh yang tinggi menjadi penyebab utama terhambatnya sirkulasi darah.
Selain itu, kurangnya pergerakan pada bagian tubuh yang terluka bisa memengaruhi sirkulasi darah.
Kondisi ini biasanya menyebabkan luka lebih lama sembuh pada pasien yang mengalami kelumpuhan atau gangguan saraf di organ gerak.
3. Cedera berulang pada luka

Hal lain yang dapat menyebabkan luka lebih lama sembuh adalah cedera yang terjadi berulang kali pada luka.
Cedera terjadi saat luka menerima tekanan berlebih akibat terbentur, gesekan kuat dengan permukaan benda, atau ketika Anda menggaruk luka yang gatal terus-menerus.
Luka yang mengalami cedera akan memakan waktu lebih lama untuk pulih karena proses penyembuhan di awal terhambat dengan kemunculan luka baru.
4. Kekurangan nutrisi
Minimnya asupan nutrisi dapat membuat proses penyembuhan luka memakan waktu yang lama.
Pada orang yang mengalami luka serius, seperti luka bakar derajat tinggi, kebutuhan energinya dalam sehari bisa bertambah sekitar 15-50% dari kebutuhan normalnya.
Ini karena untuk memperbaiki jaringan yang rusak akibat luka, tubuh membutuhkan energi ekstra.
Oleh karena itu, kurang asupan makanan bergizi bisa menyebabkan luka susah sembuh.
Selama merawat luka, Anda dianjurkan untuk mengonsumsi lebih banyak sumber protein, vitamin C, dan mineral.
Nutrisi tersebut berperan penting dalam proses penyembuhan luka.
Secara spesifiknya, protein berguna untuk memperbaiki jaringan dan sel yang rusak serta membangun jaringan yang baru di dalam tubuh.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar