Luka gores merupakan jenis luka terbuka yang umum terjadi baik dewasa maupun anak-anak. Terkadang, luka goresan kerap disamakan dengan luka lecet, padahal keduanya berbeda. Lantas, seperti apa sebenarnya luka gores dan bagaimana cara penangananya?
Apa itu luka gores?
Luka gores atau laserasi adalah luka yang terjadi saat kulit atau jaringan di bawahnya robek atau terbuka. Berbeda dengan luka lecet, lapisan epidermis pada luka ini tidak terkikis.
Robekan laserasi bervariasi tergantung penyebabnya. Luka bisa dalam atau dangkal, panjang atau pendek, dan lebar atau sempit. Kemunculannya pun dapat terjadi pada bagian kulit manapun, tapi paling sering terjadi pada tangan, jari tangan, dan jari kaki.
Laserasi ringan biasanya kecil, dangkal, dan tidak mengeluarkan banyak darah, sehingga tidak membutuhkan pertolongan medis dan bisa diobati di rumah. Namun, jika robekan cukup dalam atau sudah mencapai lapisan lemak di bawah kulit, tentu korban harus segera ditangani oleh dokter.
Selain perdarahan, beberapa gejala yang akan dialami saat luka gores terjadi adalah:
- kemerahan atau bengkak pada kulit di sekitar luka,
- iritasi pada permukaan kulit,
- nyeri, serta
- gangguan fungsi gerak atau peraba pada bagian tubuh yang terkena luka gores.
Seringnya, laserasi disebabkan oleh kecelakaan saat bekerja dengan benda-benda tajam seperti pisau dan gergaji. Luka ini juga dapat muncul ketika terkena pecahan kaca.
Pertolongan pertama dan penanganan untuk luka gores
Robekan laserasi yang ringan dan kecil dapat ditangani sendiri, langkah pertolongan pertama yang bisa dilakukan adalah sebagai berikut.
- Cuci tangan dengan sabun antibakteri.
- Bersihkan luka dengan sabun berbahan lembut dan air selama lima menit.
- Bila terjadi perdarahan, beri tekanan pada luka selama 10 menit untuk menghentikannya.
- Oleskan petroleum jelly untuk menjaga luka agar tetap lembab, hal ini akan membantu mempercepat proses penyembuhan.
- Tutup luka dengan perban steril yang tidak menempel, hal ini dilakukan supaya luka tidak kembali terbuka.
Setelah melakukan pertolongan pertama, jangan lupa rutin mengganti perban sedikitnya satu kali sehari. Anda bisa mengulang langkah-langkah di atas setiap mengganti perban.
Terkadang, luka juga dapat menimbulkan rasa nyeri yang tak tertahankan. Untuk mengatasinya, Anda bisa minum obat antinyeri seperti ibuprofen atau acetaminophen.
Namun, sebelum menggunakan obat, konsultasikan terlebih dahulu pada dokter guna memastikan penggunaan obat ini benar-benar aman.
Anda juga harus berhati-hati saat mengobati luka gores. Di bawah ini adalah beberapa hal yang perlu diingat saat pengobatan luka.
- Jangan gunakan alkohol atau Merthiolate pada luka terbuka. Obat tersebut dapat menimbulkan sensasi menyengat dan merusak jaringan kulit yang sehat.
- Jangan menggunakan hidrogen peroksida karena dapat memecah gumpalan darah sehat dan juga kurang efektif sebagai pembunuh kuman.
- Jangan mencium luka yang terbuka karena luka akan terkontaminasi banyak kuman dari mulut orang sehat.
- Biarkan keropeng luka jatuh dengan sendirinya; mengelupasnya dapat menyebabkan bekas luka.
Kapan harus ke dokter karena laserasi?
Tidak semua luka gores bisa ditangani sendiri. Anda harus segera mencari pertolongan profesional jika:
- perdarahan tidak berhenti bahkan setelah luka ditekan selama 10 menit,
- kulit terbelah atau terbuka (menganga) dan mungkin membutuhkan jahitan,
- lukanya mendalam (Anda dapat melihat tulang atau otot), serta
- ada kotoran di luka yang tidak bisa keluar.
Bila luka besarnya lebih dari 5 cm, biasanya luka juga perlu dijahit. Begitupun bila luka terjadi di wajah dan lebih dari 1 cm, lebih baik carilah pertolongan medis. Usahakan penanganan ini tidak terlambat lebih dari empat jam setelah cedera.
Meski tidak sedarurat gejala di atas, Anda tetap perlu memeriksakan diri ke dokter jika:
- korban belum imunisasi tetanus lebih dari 10 tahun (5 tahun untuk luka kotor),
- luka tampak terinfeksi (misalnya keluar nanah),
- nyeri, kemerahan, atau bengkak muncul setelah 48 jam, dan
- luka tidak sembuh dalam 10 hari.
Mencegah munculnya bekas luka
Terkadang, setelah sembuh pun luka meninggalkan bekas pada kulit. Untungnya, ada beberapa cara untuk mengurangi risiko kemunculannya.
Salah satunya, coba gunakan produk gel penghilang bekas luka yang mengandung silikon. Gel silikon akan menjaga kulit tetap terhidrasi dan membantu kulit bernafas, sehingga bekas luka yang timbul dapat lebih lembut. Gel ini bisa Anda temui di apotek.
Saat luka sudah mengering dan pulih, pijatlah luka dengan lembut. Memijat dapat bermanfaat untuk memecah penumpukan kolagen di jaringan bawah luka.
Jangan lupa lindungi luka dari paparan sinar matahari langsung. Paparan sinar matahari dapat menyebabkan perbedaan warna antara bekas luka dan kulit asli. Oleh karena itu, gunakan tabir surya sebelum Anda bepergian keluar rumah.
Hello Health Group dan Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, maupun pengobatan. Silakan cek laman kebijakan editorial kami untuk informasi lebih detail.