Luka gores merupakan jenis luka terbuka yang umum terjadi baik dewasa maupun anak-anak. Terkadang, luka goresan disamakan dengan luka lecet, padahal keduanya berbeda. Lantas, seperti apa sebenarnya luka gores dan bagaimana cara penangananya?
Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro · General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)
Luka gores merupakan jenis luka terbuka yang umum terjadi baik dewasa maupun anak-anak. Terkadang, luka goresan disamakan dengan luka lecet, padahal keduanya berbeda. Lantas, seperti apa sebenarnya luka gores dan bagaimana cara penangananya?
Luka gores atau laserasi adalah luka yang terjadi saat kulit atau jaringan di bawahnya robek atau terbuka. Berbeda dengan luka lecet, lapisan kulit terluar (epidermis) pada luka ini tidak terkikis.
Robekan laserasi bisa bervariasi tergantung penyebabnya. Luka gores bisa dalam atau dangkal, panjang atau pendek, dan lebar atau sempit.
Luka gores pun dapat terjadi pada bagian kulit mana pun, tetapi paling sering terjadi pada tangan, jari tangan, dan jari kaki.
Laserasi ringan biasanya kecil, dangkal, dan tidak mengeluarkan banyak darah sehingga tidak membutuhkan pertolongan medis dan bisa diobati di rumah.
Namun, jika robekan cukup dalam atau sudah mencapai lapisan lemak di bawah kulit, tentu korban harus segera ditangani oleh dokter.
Selain perdarahan luar, beberapa gejala yang akan dialami saat luka gores terjadi adalah:
Seringnya, laserasi disebabkan oleh kecelakaan saat bekerja dengan benda-benda tajam, seperti pisau dan gergaji. Luka ini juga dapat muncul ketika terkena pecahan kaca.
Robekan laserasi yang ringan dan kecil dapat ditangani sendiri. Melansir dari American Academy Dermatologist Association, langkah pertolongan pertama yang bisa dilakukan adalah sebagai berikut:
Setelah melakukan pertolongan pertama, jangan lupa rutin mengganti perban sedikitnya satu kali sehari. Anda bisa mengulang langkah-langkah di atas setiap kali mengganti perban.
Terkadang, jenis luka ini juga dapat menimbulkan rasa nyeri yang tak tertahankan. Untuk mengatasinya, Anda bisa minum obat antinyeri, seperti ibuprofen atau acetaminophen.
Namun, sebelum menggunakan obat, konsultasikan terlebih dahulu pada dokter guna memastikan keamanan penggunaan obat.
Anda juga harus berhati-hati saat mengobati luka gores. Di bawah ini adalah beberapa hal yang perlu diingat saat melakukan pengobatan luka:
Tidak semua luka gores bisa ditangani sendiri. Anda harus segera mencari pertolongan profesional jika:
Bila luka laserasi besarnya lebih dari 5 sentimeter (cm), biasanya luka juga perlu dijahit. Begitu pun bila luka terjadi di wajah dan lebih dari 1 cm, lebih baik carilah pertolongan medis.
Usahakan penanganan ini tidak terlambat lebih dari empat jam setelah cedera.
Meski tidak sedarurat gejala di atas, Anda tetap perlu memeriksakan diri ke dokter jika:
Terkadang, setelah sembuh pun luka gores meninggalkan bekas luka pada kulit. Untungnya, ada beberapa cara untuk mengurangi risiko kemunculannya.
Salah satunya, coba gunakan produk gel penghilang bekas luka yang mengandung silikon.
Gel silikon akan menjaga kulit tetap terhidrasi dan membantu kulit bernafas sehingga bekas luka yang timbul dapat lebih lembut. Gel ini bisa Anda temui di apotek.
Saat luka gores sudah mengering dan pulih, pijatlah luka dengan lembut. Memijat dapat bermanfaat untuk memecah penumpukan kolagen di jaringan bawah luka.
Jangan lupa lindungi luka dari paparan sinar matahari langsung. Paparan sinar matahari dapat menyebabkan perbedaan warna antara bekas luka dan kulit asli.
Oleh karena itu, jangan lupa gunakan tabir surya sebelum Anda bepergian keluar rumah.
Catatan
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Ditinjau secara medis oleh
dr. Patricia Lukas Goentoro
General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar