Salah satu pemeriksaan medis yang biasa dilakukan untuk mendeteksi penyakit jantung adalah elektrokardiogram. Ketahui lebih lanjut mengenai fungsi, prosedur, hingga cara membaca hasil dari pemeriksaan ini dalam pembahasan berikut.
Apa itu elektrokardiogram?
Elektrokardiogram adalah tes untuk mengevaluasi kesehatan jantung. Tes medis yang disebut juga elektrokardiografi atau EKG ini bertujuan untuk merekam aktivitas kelistrikan jantung.
Setiap kali jantung berdetak, gelombang atau impuls listrik akan mengalir dalam jantung Anda.
Gelombang inilah yang menyebabkan otot-otot jantung meremas, kemudian memompa darah keluar dari jantung.
Dengan demikian, bisa disimpulkan bahwa EKG akan mendeteksi apakah seseorang memiliki detak jantung normal atau tidak.
Ketika aktivitas kelistrikan jantung terganggu dan detak jantung tidak normal, ini menunjukkan adanya gangguan jantung tertentu yang Anda alami.
Fungsi elektrokardiogram
Selain mendeteksi detak jantung yang tidak beraturan, EKG juga mempunyai beberapa fungsi seperti di bawah ini.
- Mengetahui penyebab dari nyeri dada (angina), palpitasi, murmur, sesak napas, pusing, pingsan, atau gejala penyakit jantung lainnya.
- Mengevaluasi kesehatan jantung secara menyeluruh sebelum prosedur tertentu, seperti operasi jantung, serta perawatan lanjut bagi orang yang mengalami serangan jantung, endokarditis (peradangan pada katup jantung), dan kateterisasi jantung.
- Memantau kerja alat pacu jantung yang dipasangkan di dalam tubuh.
- Mengetahui seberapa optimal fungsi jantung untuk perbandingan sebelum dan sesudah menjalani pengobatan penyakit jantung.
Jenis elektrokardiogram
Dikutip dari Stanford Medicine, beberapa jenis tes EKG yang biasa dilakukan seperti berikut ini.
1. Cardiopulmonary exercise test (CPET)
Jenis tes ini dilakukan untuk mendeteksi penyakit jantung atau paru. Pasien akan diminta untuk melakukan olahraga ringan dengan sepeda tegak sambil bernapas melalui corong.
Setiap napas akan diukur untuk menilai bagaimana kinerja tubuh. Kapasitas dan kekuatan paru akan dihitung sebelum, selama, dan setelah berolahraga.
2. Exercise electrocardiogram
Prosedur yang juga disebut stress test ini dilakukan sambil Anda melakukan olahraga, seperti mengayuh sepeda statis atau berjalan di atas treadmill.
Tujuan dari exercise electrocardiogram adalah untuk memantau jantung selama periode stres.
Biasanya, tes ini akan dilakukan setelah serangan jantung terjadi, operasi jantung, atau ketika mendeteksi adanya penyakit arteri koroner.
3. Holter monitor
Tes ini melibatkan pemantauan EKG dilakukan secara terus-menerus selama 24 jam dengan menggunakan perangkat khusus.
Elektroda pada perangkat ini akan ditempatkan pada lokasi tertentu di dada, lengan, dan kaki.
Ketika elektroda dihubungkan ke mesin elektrokardiogram dengan kabel timah, aktivitas listrik jantung diukur, diinterpretasikan, dan dicetak sebagai informasi untuk dokter.
4. Resting 12-lead EKG
Jenis tes EKG yang umum dilakukan ini dilakukan saat Anda berbaring diam. Selanjutnya, alat khusus akan merekam aktivitas listrik jantung dari 12 elektroda yang ditempatkan pada dada, lengan, dan kaki secara bersamaan.
Prosedur ini menjadi bagian dari pemeriksaan kesehatan (medical check-up) untuk memeriksa kondisi jantung sebelum gejala berkembang.
5. Signal-averaged electrocardiogram
Selama tes ini, sejumlah pelacakan EKG diperoleh kira-kira selama 20 menit untuk menangkap detak jantung abnormal yang mungkin terjadi hanya dalam durasi pendek.
Pemilihan jenis tes ini akan bergantung pada dugaan dan gejala penyakit jantung yang dialami.
Contohnya, stress test mungkin direkomendasikan bila gejala muncul ketika menjalani aktivitas fisik dan monitor Holter dapat dilakukan bila gejala tidak bisa diprediksi pemicunya.
Pasien yang membutuhkan elektrokardiogram
Orang yang tidak memiliki gejala penyakit jantung dan memiliki risiko rendah terkena serangan jantung tidak akan langsung dianjurkan menjalani tes elektrokardiogram.
Pemeriksaan EKG umumnya ditujukan khusus untuk orang-orang yang mengidap atau berisiko mengalami beberapa kondisi seperti berikut ini.
- Gangguan irama jantung (aritmia), yang bisa menyebabkan detak jantung menjadi lebih lambat (bradikardia) atau lebih cepat (takikardia).
- Penyumbatan atau penyempitan arteri jantung (arteri koroner) yang menjadi faktor risiko dari masalah nyeri dada terkait jantung dan serangan jantung.
- Masalah struktural pada ruangan atau bilik jantung, yang dapat diidap oleh anak dengan cacat jantung bawaan atau penyakit katup jantung.
- Memiliki riwayat serangan jantung atau berisiko tinggi terkena memiliki faktor keturunan, meski saat ini tidak menunjukkan tanda atau gejala apa pun.
Persiapan sebelum elektrokardiogram
Sebelum tes EKG dimulai, tenaga medis akan meminta Anda untuk melepaskan perhiasan, jam tangan, atau benda logam lainnya yang menempel pada tubuh.
Selanjutnya, Anda akan diminta untuk mengganti pakaian dengan gaun medis. Jangan khawatir karena organ intim Anda tetap tertutup karena pakaian khusus ini hanya akan memperlihatkan bagian yang diperlukan saja.
Anda mungkin perlu mencukur bulu yang tumbuh pada area sekitar dada. Hal ini bertujuan agar elektroda melekat dengan kuat pada permukaan kulit Anda.
Prosedur elektrokardiogram
Proses pemeriksaan jantung ini terbilang singkat dan tidak menimbulkan rasa sakit. Anda akan dibantu oleh dokter spesialis atau tenaga medis yang sudah terlatih dalam hal ini.
Berikut ini adalah langkah-langkah yang umum dilakukan selama Anda menjalani tes EKG.
- Tenaga medis akan menempelkan elektroda pada permukaan kulit dada. Selain itu, ada pula elektroda yang ditempelkan pada lengan dan kaki dengan bantuan gel perekat.
- Tergantung jenis pemeriksaan EKG yang dilakukan, Anda dapat diminta untuk berbaring atau berjalan kaki di atas treadmill selama tes berlangsung.
- Elektroda yang menempel pada tubuh Anda terhubung lewat kabel listrik ke mesin EKG.
- Kemudian, detak jantung Anda terekam melalui mesin tersebut sehingga dokter mampu mengetahui seberapa baik aktivitas kelistrikan jantung Anda.
- Setelah pemeriksaan selesai, dokter akan melepas elektroda yang menempel pada kulit.
Hasil EKG akan berbentuk grafik yang menunjukkan irama jantung Anda normal atau tidak. Jika hasilnya normal, Anda tidak membutuhkan pemeriksaan lanjutan.
Namun, saat hasil tes menunjukkan terdapat masalah pada jantung, dokter akan meminta Anda untuk melakukan pemeriksaan lanjutan untuk membantu menegakkan diagnosis.
Perawatan setelah elektrokardiogram
Tidak ada perawatan khusus setelah menjalani elektrokardiogram. Meski demikian, Anda harus menjaga pola makan menjadi lebih sehat dan menyesuaikan aktivitas.
Anda akan mendapatkan hasil berupa grafik setelah tes dilakukan. Untuk membaca grafik hasil EKG, Anda harus meminta bantuan dan petunjuk dari dokter untuk memahami hasilnya.
Jika diperhatikan grafiknya, takik ke atas pendek pertama disebut gelombang P. Gelombang ini menunjukkan bahwa atrium atau serambi jantung berkontraksi untuk memompa darah.
Kemudian, takik pendek ke bawah yang terhubung ke bagian atas yang tinggi disebut kompleks QRS. Ini menunjukkan ventrikel atau bilik jantung yang berkontraksi untuk memompa darah.
Segmen pendek ke atas disebut dengan segmen ST yang menunjukkan jumlah waktu dari akhir kontraksi ventrikel hingga awal periode istirahat sebelum ventrikel mulai berkontraksi untuk denyut berikutnya.
Kurva ke atas berikutnya disebut dengan gelombang T yang menunjukkan periode istirahat dari ventrikel.
Saat dokter melihat hasil EKG, dia mempelajari ukuran dan panjang setiap bagian dari segmen, kurva, maupun gelombang yang terekam.
Efek samping elektrokardiogram
Elektrokardiogram atau EKG adalah prosedur yang aman. Ketika alat ini ditempelkan ke tubuh, tidak ada aliran listrik yang dikirimkan.
Elektroda dari perangkat EKG hanya bertugas untuk merekam aktivitas kelistrikan dari jantung.
Anda mungkin akan merasakan sedikit ketidaknyamanan saat elektroda dilepas, seperti ketika melepaskan plester luka.
Beberapa orang mungkin bisa mengalami sedikit ruam pada area tubuh yang ditempelkan oleh alat perekam listrik jantung.
Mungkin detak jantung tidak beraturan bisa terjadi, terlebih saat Anda menjalani tes EKG yang melibatkan olahraga dengan sepeda statis atau treadmill.
Namun, hal ini bukan efek samping dari prosedurnya, melainkan pengaruh dari olahraga yang Anda jalani saat pemeriksaan berlangsung.
Apabila Anda punya pertanyaan lebih lanjut mengenai pemeriksaan ini, konsultasikan dengan dokter untuk memperoleh informasi yang lebih jelas.
Kesimpulan
- Elektrokardiogram atau EKG adalah pemeriksaan untuk merekam aktivitas listrik jantung guna mendeteksi gangguan jantung tertentu.
- Beberapa jenis EKG, seperti cardiopulmonary exercise test, exercise electrocardiogram, Holter monitor, resting 12-lead EKG, dan signal-averaged electrocardiogram.
- Tes medis ini melibatkan penggunaan elektroda yang ditempel di tubuh untuk merekam grafik aktivitas jantung yang akan dievaluasi oleh dokter.
[embed-health-tool-heart-rate]