backup og meta

Bau Mulut (Halitosis)

Bau Mulut (Halitosis)

Bau mulut atau halitosis dapat menurunkan rasa percaya diri dan bahkan menyebabkan kecemasan berlebihan. Seseorang bisa merasa minder untuk sekadar membuka mulut dan berinteraksi dengan orang lain. Kenali sebab, cara pengobatan, dan cara pencegahannya berikut ini.

Apa itu bau mulut?

Bau mulut pada penderita diabetes

Halitosis adalah istilah medis untuk penyakit bau mulut atau napas tidak sedap. Kemunculan aroma yang tidak sedap umumnya disebabkan oleh bakteri yang berkembang liar dalam mulut.

Bakteri-bakteri ini menghasilkan gas sulfur (belerang). Akibatnya ketika Anda membuka atau membuang napas lewat mulut, keluarlah bau yang menyengat. Ada banyak hal yang dapat memicu pertumbuhan bakteri dalam mulut, seperti makanan, jarang sikat gigi, merokok, dan lain sebagainya. 

Walau tergolong mudah diatasi, Anda mungkin membutuhkan perawatan di dokter untuk mengobati kondisi ini. Pasalnya, mulut yang bau bisa jadi tanda dari kondisi medis yang lebih serius.

Seberapa umum kondisi halitosis?

Kondisi napas tidak sedap ini sangat umum terjadi. Menurut American Dental Association, setidaknya 50 persen orang dewasa di seluruh dunia memiliki bau mulut yang tidak sedap.

Saking umumnya, banyak pula orang yang tidak menyadari kondisi ini. Untuk menjauhi kondisi bau mulut tak sedap, Anda dapat menghindari faktor risiko yang ada. Silakan konsultasi ke dokter untuk informasi yang lebih lengkap.

Apa saja gejala halitosis?

Bau keton

Seperti namanya, gejala yang paling jelas adalah bau tidak sedap dari napas mulut Anda. Namun, seberapa tajam bau yang dihasilkan akan berbeda-beda pada setiap orang, tergantung pada penyebabnya.

Berdasarkan klasifikasinya terdapat beberapa jenis halitosis, di mana terbagi dalam kategori berikut ini. 

1. Genuine halitosis, yaitu halitosis jelas atau yang dapat dirasa.

  • Halitosis fisiologis, yaitu halitosis yang muncul akibat proses pembusukan di dalam mulut. Tidak ada penyakit spesifik atau kondisi patologis. Umumnya berasal dari tepi posterior lidah dan berhubungan dengan makanan.
  • Halitosis patologis terbagi atas halitosis oral  dan halitosis ekstraoral. Halitosis oral disebabkan oleh penyakit, kondisi patologis, malfungsi dari jaringan mulut, atau kombinasi dari keadaan patologik (penyakit periodontal dan serostomia). Kemudian halitosis ekstraoral yakni bau yang berasal dari nasal, perinasal, laring, saluran napas, saluran cerna, atau dari dalam tubuh (diabetes, hepatic cirrhosis, uremia).

2. Pseudohalitosis, yaitu bau yang tidak dirasakan oleh orang lain, meskipun pasien mengeluh tentang keadaannya. Dapat diatasi dengan melakukan penyuluhan (dukungan, pendidikan, dan keterangan dari hasil pemeriksaan) dan pengukuran kebersihan mulut.

3. Halitofobia, yaitu  merasa mulutnya berbau walaupun telah dilakukan pemeriksaan. Namun, belum ada pemeriksaan fisik yang jelas tentang halitosis ini.

Beberapa orang bisa merasa mulutnya sangat bau, padahal sebenarnya tidak begitu. Sejumlah orang lainnya justru tidak pernah menyadari bahwa mereka memiliki bau mulut yang tidak sedap.

Pada sisi lain, orang-orang pun cenderung segan untuk memberi tahu bahwa Anda punya masalah bau mulut. Namun, jangan tunggu ditegur untuk tahu seberapa bau napas Anda.

Coba jilat sisi dalam pergelangan tangan untuk tahu bagaimana aroma mulut Anda. Tunggu sampai agak kering, lalu cium aroma air liur Anda.

Bila telah merasakan bau menyengat atau kurang sedap, ini artinya, Anda mengalami halitosis. Anda juga bisa bertanya langsung ke orang-orang terdekat untuk mengonfirmasi hal ini.

Apabila kondisi seperti halitosis membuat Anda dan orang sekitar semakin terganggu, tidak ada salahnya untuk segera memeriksakan hal tersebut kepada dokter Anda.

Kapan saya harus periksa ke dokter?

Mulut bau sering kali disebabkan karena kebersihan mulut yang buruk. Nah, cobalah untuk memperbaiki kebiasaan Anda dalam merawat kebersihan serta kesehatan gigi dan mulut

Bila mulut Anda masih berbau tidak sedap bahkan tetap menyengat, jangan ragu untuk segera berobat ke dokter gigi. Dokter gigi akan menanyai riwayat kesehatan sekaligus melakukan sejumlah pemeriksaan fisik untuk mengetahui penyebab bau mulut Anda.

Apa saja penyebab bau mulut?

cara menghilangkan bau durian

Ada banyak sekali penyebab bau mulut atau halitosis, mulai dari hal-hal sederhana hingga tanda dari kondisi medis serius. Secara umum, berikut berbagai kemungkinan penyebab mulut berbau tidak sedap.

1. Mulut kering

Mulut kering bisa jadi penyebab mulut Anda memiliki bau yang tidak sedap. Kenapa begitu? Air liur mempunyai fungsi yang berperan penting untuk menjaga kesehatan, gigi, mulut, dan bahkan napas Anda.

Selain membantu melumatkan makanan, air liur juga bertugas dalam meluruhkan sisa makanan dan bakteri yang menempel di permukaan gigi.

Sebaliknya, berkurangnya produksi air liur di dalam mulut dapat memudahkan bakteri dan kuman untuk berkembang biak di dalamnya, sehingga menyebabkan mulut Anda berbau menyengat.

2. Jenis makanan tertentu

Bau mulut tak sedap juga dapat disebabkan oleh konsumsi jenis makanan tertentu. Makanan seperti petai, durian, bawang putih, bawang merah, dan bumbu rempah tertentu meninggalkan aroma khas di mulut setelah Anda menyantapnya.

Setelah berhasil dicerna oleh usus, makanan tersebut nantinya akan diserap oleh darah dan dihembuskan keluar melalui paru-paru.

Inilah alasan terkuat napas Anda akan berbau tidak sedap setelah makan makanan yang punya aroma tajam dan kuat. Pada sisi lain, sisa-sisa makanan yang tertinggal pada gigi juga bisa menyebarkan aroma tidak sedap pada mulut.

3. Merokok

Orang yang merokok cenderung memiliki penyakit bau mulut yang tidak sedap akibat dari pengaruh zat-zat kimia yang terkandung di dalam batang rokok.

Merokok dapat menurunkan produksi air liur dalam mulut, sehingga mulut jadi lebih kering. Ketika mulut Anda kering, maka akan semakin banyak bakteri yang berkembang biak di dalam mulut.

Sebenarnya tak hanya masalah mulut bau, Center for Disease Control and Prevention (CDC) mengatakan bahwa orang yang merokok dua kali lebih berisiko mengalami penyakit gusi daripada mereka yang tidak merokok.

4. Kebersihan gigi yang buruk

Sisa-sisa makanan yang menempel di sela maupun permukaan gigi akan berubah menjadi plak. Plak adalah lapisan tipis dan lengket yang diselimuti bakteri.

Bila Anda tidak menjaga kebersihan gigi dengan baik, plak dapat menyebabkan bau mulut atau halitosis. Plak juga dapat mengeras berubah menjadi karang gigi. Seiring waktu, karang gigi dapat mengiritasi gusi dan menyebabkan peradangan dan infeksi.

Lidah Anda juga bisa jadi sarang bakteri yang membuat mulut Anda berbau tidak sedap. Itu sebabnya, penting untuk menjaga kebersihan gigi dengan baik.

5. Obat-obatan tertentu

Meski berfungsi untuk mengobati penyakit, obat yang sedang Anda minum bisa jadi malah memicu penyakit bau mulut atau halitosis.

Hadie Rifai, seorang dokter gigi dari Cleveland Clinic, mengatakan bahwa ada obat-obatan tertentu yang dapat memicu halitosis. Obat seperti antihistamin, antipsikotik, dan obat diuretik dapat menyebabkan mulut Anda berbau tidak sedap.

Hal ini karena ketiga jenis obat tersebut memiliki efek samping mulut kering, sehingga dapat memicu mulut berbau tidak sedap.

Bila Anda khawatir tentang efek samping tersebut, jangan sungkan untuk bertanya langsung pada dokter. Dokter dapat meresepkan obat lain sesuai dengan kondisi Anda.

6. Infeksi di mulut

Mulut bau juga dapat disebabkan karena Anda mengalami infeksi di area mulut, hidung, atau tenggorokan.

Apabila Anda mempunyai riwayat penyakit sinusitis, post-nasal drip, atau sakit tenggorokan akibat infeksi bakteri, maka Anda lebih rentan mengalami mulut bau.

7. Asam lambung naik

Aroma tak sedap yang keluar dari mulut Anda juga bisa disebabkan karena asam lambung naik akibat GERD. GERD merupakan kondisi ketika asam lambung naik sampai kerongkongan dan mengiritasi lapisan tenggorokan.

Saat asam lambung naik, biasanya Anda akan mengalami perut mulas dan rasa pahit atau asam di mulut. Efek lain yang juga bisa Anda rasakan adalah mulut berbau tak sedap.

8. Riwayat penyakit tertentu

Bau mulut yang sangat tidak sedap juga dapat disebabkan karena Anda punya penyakit tertentu. Contohnya, bau mulut atau halitosis disebabkan oleh diabetes.

Sebenarnya, bau mulut pun dapat digunakan sebagai petunjuk ada tidaknya masalah kesehatan pada tubuh.

Halitosis yang tidak sedap dapat berhubungan pula dengan penyakit ginjal, anoreksia nervosa, kanker mulut, berbagai penyakit hati dan metabolisme, bronkitis, serta radang paru-paru. Namun, kasus-kasus seperti ini jarang ditemui.

Apa yang meningkatkan risiko saya mengalami halitosis?

Berbagai hal di bawah ini bisa membuat Anda lebih berisiko mengalami mulut bau.

  • Orang lanjut usia.
  • Kurang minum air putih.
  • Makan makanan yang punya aroma kuat, seperti durian, bawang putih, petai, jengkol, dan lainnya.
  • Jarang sikat dan flossing.
  • Perokok aktif.
  • Sedang minum obat alergi, obat tekanan darah, obat anti-depresan, dan lain sebagainya.
  • Punya riwayat medis tertentu seperti diabetes dan gangguan pada hati serta ginjal.

Bagaimana bau mulut didiagnosis?

Pada kebanyakan kasus, bau mulut dapat hilang sendirinya jika Anda mengubah kebiasaan membersihkan mulut Anda. Seperti lebih sering menggosok gigi, menjaga kesehatan gusi dan lidah, menggunakan dental floss dan minum lebih banyak air.

Jika situasi tidak membaik, Anda mungkin harus mengunjungi dokter gigi untuk mengetahui apa yang terjadi.

Tergantung pada kasusnya, dokter akan membantu Anda memilih penanganan yang paling sesuai. Jika napas tak sedap muncul karena kondisi medis lainnya, mengobati penyebabnya mungkin akan menghilangkan napas tak sedapnya.

Dokter gigi Anda mungkin akan memberikan obat kumur anti bakteri untuk mengurangi dampaknya.

Apa saja pilihan pengobatan untuk bau mulut?

perawatan gigi penderita diabetes

Saat Anda ingin memilih bagaimana pengobatan bau mulut yang tepat, perhatikan kembali cara-caranya karena semuanya tergantung pada faktor pemicunya.

Bila penyebab mulut bau yang Anda alami karena kebersihan mulut yang buruk, dokter dapat melakukan perawatan gigi. Mulai dari scaling, tambal gigi, dan lain sebagainya.

Dokter juga dapat meresepkan obat kumur atau pasta gigi khusus untuk membantu menyegarkan kembali napas Anda.

Sementara jika napas tak sedap muncul karena kondisi medis tertentu, dokter gigi dapat merujuk pada dokter lain yang berkaitan dengan kondisi Anda.

Pengobatan rumahan untuk mengatasi halitosis

Berikut sejumlah pengobatan ala rumahan yang dapat Anda lakukan untuk mengusir bau mulut.

  • Rajin sikat gigi dua kali sehari, terutama setelah makan
  • Membersihkan sela-sela gigi dengan benang setelah menyikat gigi
  • Menyikat lidah dengan teratur
  • Berkumur pakai obat kumur untuk membantu menyegarkan napas
  • Banyak minum air putih
  • Periksa ke dokter gigi setidaknya setiap 6 bulan sekali
  • Berhenti merokok
  • Mengunyah permen karet bebas gula untuk memperbanyak produksi air liur di mulut

Bagaimana mencegah halitosis?

Kebersihan lidah

Kabar baiknya, ada banyak cara sederhana yang dapat dilakukan untuk mencegah bau mulut atau halitosis. Beberapa di antaranya seperti berikut.

1. Sikat gigi secara rutin

Sikat gigi secara rutin pada pagi dan malam hari sebelum tidur bisa mencegah timbulnya aroma tidak sedap pada mulut. Jangan asal menyikat gigi. Pastikan Anda melakukan teknik menyikat gigi yang benar dan tepat.

Gosoklah setiap bagian gigi Anda dengan gerakan memutar. Lakukan secara perlahan dan pastikan Anda memilih sikat yang berbulu lembut.

Pertimbangkan untuk menggunakan pasta gigi berfluoride karena dapat menjaga dan melindungi enamel gigi.

2. Membersihkan lidah

Penting juga untuk Anda membersihkan lidah dalam mencegah bau mulut. Tanpa Anda sadari, lidah juga merupakan sarang bakteri. Oleh karena itu, untuk mencegah bau mulut, pastikan Anda menggosok lidah secara teratur.

Tujuannya tentu untuk menghilangkan bakteri, sisa-sisa makanan, dan sel-sel mati yang menempel di permukaan lidah.

3. Flossing gigi

Selain sikat gigi, Anda juga dapat membersihkan gigi dengan benang. Cara ini juga bisa disebut sebagai flossing gigi. Jika dilakukan dengan rutin, flossing gigi dapat mencegah bau mulut.

Flossing dapat membersihkan sisa-sisa makanan yang tersangkut di sela antara gigi. Ketika menggesekkan benang ke sela-sela gigi, pastikan Anda melakukan secara perlahan dan hati-hati.

Namun, Anda pun perlu berhati-hati serta memerhatikan cara flossing gigi yang benar karena jika dilakukan terlalu keras dalam menggesekkan benang, justru dapat membuat gusi Anda menjadi luka.

4. Pakai obat kumur

Pakai obat kumur juga tak kalah penting untuk menjaga dan merawat kesegaran mulut. Sebelum beli obat kumur, perhatikan baik-baik komposisinya.

Hindari jenis obat kumur yang mengandung alkohol. Hal ini karena kandungan alkohol tersebut dapat membuat mulut Anda menjadi kering dan justru memicu bau tak sedap.

5. Jangan merokok

Mau terbebas dari serangan bau mulut? Berusahalah untuk berhenti merokok sekarang juga. Tak hanya mencegah bau tidak sedap, berhenti merokok juga dapat meningkatkan kesehatan Anda secara menyeluruh.

6. Bijak pilih makanan

Ada sejumlah makanan yang dapat memicu mulut berbau tak sedap, misalnya durian, bawang putih, dan lainnya. Maka dari itu, Anda sebaiknya lebih bijak dalam memilih makanan yang akan dikonsumsi.

Bukan berarti Anda tak boleh makan makanan tersebut sama sekali tapi cukup dengan membatasi jumlah konsumsi makanan yang dapat memicu bau mulut tersebut. Sebaiknya, coba untuk memilih makanan atau minuman untuk menghilangkan bau mulut  ini.

7. Banyak makan buah dan sayur

Memperbanyak asupan buah dan sayuran bisa jadi cara efektif untuk mencegah mulut bau. Hal ini karena buah dan sayur mengandung banyak air, sehingga dapat membantu menjaga kelembapan mulut Anda.

Produksi air liur yang berlimpah ini dapat menjadi cara alami untuk menjaga napas Anda tetap segar.

8. Minum air putih

Mulut yang kering dapat memicu napas tak sedap. Itu sebabnya, banyak minum air putih jadi kunci untuk membuat Anda terbebas dari ancaman bau mulut atau halitosis.

Bila ada pertanyaan, konsultasikanlah dengan dokter untuk solusi terbaik masalah Anda.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Alessandro Villa, M. (2019). Bad breath: What causes it and what to do about it – Harvard Health Blog. Harvard Health Blog. Retrieved 25 January 2022, from https://www.health.harvard.edu/blog/bad-breath-what-causes-it-and-what-to-do-about-it-2019012115803

Bad breath – Symptoms and causes. (2019). Mayo Clinic. Retrieved 25 January 2022, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/bad-breath/symptoms-causes/syc-20350922

Bad breath. (2018). nhs.uk. Retrieved 25 January 2022, from https://www.nhs.uk/conditions/bad-breath/

Bad Breath Causes – American Dental Association. (2019). Mouthhealthy.org. Retrieved 25 January 2022, from https://www.mouthhealthy.org/en/az-topics/b/bad-breath

Bad Breath. (2017). Oral Health Foundation. Retrieved 25 January 2022, from https://www.dentalhealth.org/bad-breath

Versi Terbaru

23/05/2022

Ditulis oleh Ilham Fariq Maulana

Ditinjau secara medis oleh drg. Farah Nadiya

Diperbarui oleh: Angelin Putri Syah


Artikel Terkait

5 Prinsip Utama Menjaga Kesehatan Gigi dan Mulut

Cara Menghilangkan Bau Mulut Setelah Minum Kopi


Ditinjau secara medis oleh

drg. Farah Nadiya

Gigi · Lumina Aesthetics Clinic


Ditulis oleh Ilham Fariq Maulana · Tanggal diperbarui 23/05/2022

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan