Kebiasaan saya
Permisi, saya mau bertanya. Saya adalah anak perempuan yang sejak kecil di didik dengan keras. Saya selalu di tinggal sendirian dan justru diberi tanggung jawab mendidik dua adik saya. Setiap mereka menangis atau merengek, saya yang akan di marahi atau parahnya di pukul. Orang tua saya tidak memberi kesempatan pada saya untuk bicara. Saya hanya boleh mengatakan 'ya'. Hal ini membuat saya merasa tidak pernah di hargai dan tidak pernah dianggap ada. Saya tumbuh menjadi orang yang haus kasih sayang. Hingga saya besar, saya justru jadi perempuan yang mudah jatuh cinta pada orang yang dianggap bertutur lembut dan menghargai saya. Bahkan saya pernah jatuh cinta hanya karena laki-laki itu membantu saya yang kesulitan mengerjakan soal. Sampai usia 21 tahun ini, saya jadi semakin sering menganggap kebaikan orang lain sebagai bentuk mereka menunjukkan rasa cinta kepala saya. Saya jadi terobsesi menjadikan seseorang sebagai milik saya dan tidak boleh berinteraksi dengan Ramah pada orang lain.
... Lihat Lainnya