🔥 Diskusi Menarik

ADHD Talks 12 Oktober 2024

Pertanyaan ini untuk mas Adi Nugroho


Kebetulan sy late diagnose ADHD di tahun ini (skrg sdh masuk smstr 7), sy ingin bertanya bagaiaman cara mas Adi survive skripsi tips n trick mengatur waktu pengerjaannya dan lainnya. Dan bagaimana mas Adi menerima kritikan2 dosen pembimbing ketika masa2 skripsi agar tdk merasa hal tsb sebagai "rejection". Atau ketika seeking dopamine malah fokus ke hal2 selain skripsi itu gimana cara supaya on track lagi ke skripsi.


Terima kasih.

Suka
Bagikan
Simpan
Komentar
39
2
2

2 komentar

Halo Dzihan, terima kasih sebelumnya sudah hadir dan mau mendengarkan sesi pemaparan saya.


Pertama, perlu disadari bahwa pengerjaan tugas akhir atau skripsi merupakan kewajiban yang cukup berat, terutama bagi kita yang ADHD, karena tanggung jawab sepenuhnya ada pada diri sendiri. Mau cepat atau lambat, berkualitas atau tidak, hampir tidak ada pengawasan karena pembimbing cenderung menyerahkan ke mahasiswa.


Saya waktu itu sudah secara terbuka memberitahukan kondisi saya pada dosen pembimbing, termasuk kekurangan-kekurangan yang saya miliki. Niatnya agar beliau lebih detail dalam membaca koherensi substansi saat bimbingan, karena itu yang saya rasa sering kurang dalam penulisan saya. Untuk pengecekan PUEBI, saya minta diskresi dari beliau agar dilakukan belakangan, sehingga saya bisa fokus pada isi tulisan dulu. Ini menurut saya sangat bermanfaat, tapi tentu tidak semua pembimbing bisa setuju, jadi harus disampaikan dengan niat menyelesaikan tugas, bukan menurunkan kualitas.


Soal manajemen waktu, setelah trial and error, saya menemukan bahwa prime time saya ada di pagi hingga siang. Jadi waktu ini saya manfaatkan sebaik mungkin, dengan menghindari distraksi sebanyak mungkin. Yang saya tekankan waktu itu, saya butuh effort ekstra dari segi waktu untuk menghasilkan tulisan. Jadi saya menerima jika progress saya dalam satu hari lebih lambat dari orang lain. Tapi di momen tertentu, ketika saya berada dalam mode fokus penuh, pengerjaan bisa lebih cepat dari orang lain. Yang penting, jangan berhenti menulis meskipun sedang tidak di zona fokus.


Soal kritik dari dosen, saya tidak terlalu mengambil hati, karena saya sadar kritik itu untuk tulisan saya, bukan kepribadian saya. Jadi tidak saya bawa pusing.


Untuk mencari dopamin, saya buat terjadwal. Saya tetapkan beberapa milestone yang tidak bisa diganggu gugat. Setelah milestone tercapai, barulah saya boleh melakukan kegiatan yang menyenangkan sebagai hadiah.

1 bulan yang lalu
Suka
Balas
1

Hai Sobat Sehat, pertanyaan Anda telah kami terima. Kami akan membantu memberikan penjelasan secara umum terlebih dulu, sebelum pakar kami memberikan respons ya.


Saya sangat menghargai keberanian Anda untuk berbagi tentang pengalaman Anda dengan ADHD dan tantangan yang Anda hadapi dalam menyelesaikan skripsi. Memahami bahwa Anda baru saja didiagnosis dan sekarang berada di semester akhir adalah langkah yang besar, dan saya ingin Anda tahu bahwa Anda tidak sendirian dalam perjalanan ini. Banyak orang yang mengalami kesulitan serupa, dan ada cara untuk mengatasi tantangan ini dengan lebih baik.

Mari kita mulai dengan mengidentifikasi situasi yang Anda hadapi. Anda menyebutkan kesulitan dalam mengatur waktu pengerjaan skripsi, menerima kritik dari dosen pembimbing, dan kecenderungan untuk terdistraksi oleh hal-hal lain. Ini adalah tantangan yang umum bagi banyak mahasiswa, terutama bagi mereka yang memiliki ADHD, di mana perhatian dan pengaturan waktu bisa menjadi masalah.

Diagnosis ADHD dapat membawa risiko tertentu, seperti perasaan cemas, rendah diri, atau bahkan depresi jika tidak ditangani dengan baik. Penting untuk diingat bahwa ADHD bukanlah cerminan dari nilai diri Anda. Anda memiliki potensi yang luar biasa, dan tantangan ini tidak mendefinisikan siapa Anda. Anda berharga dan layak mendapatkan dukungan untuk mencapai tujuan Anda.

Untuk membantu Anda mengatasi tantangan ini, saya ingin merekomendasikan beberapa strategi yang dapat Anda terapkan. Salah satu metode yang sangat efektif adalah teknik Pomodoro. Ini adalah teknik manajemen waktu yang melibatkan kerja fokus selama 25 menit, diikuti dengan istirahat singkat selama 5 menit. Setelah empat sesi, Anda dapat mengambil istirahat lebih lama, sekitar 15 hingga 30 menit. Dengan cara ini, Anda dapat membagi tugas besar menjadi bagian yang lebih kecil dan lebih mudah dikelola. Pastikan untuk memilih lingkungan yang minim distraksi, seperti ruangan yang tenang, dan matikan ponsel Anda selama sesi kerja.

Ketika Anda menerima kritik dari dosen pembimbing, penting untuk mengubah cara pandang Anda terhadap kritik tersebut. Alih-alih melihatnya sebagai penolakan, cobalah untuk melihatnya sebagai umpan balik yang konstruktif. Anda bisa menggunakan teknik kognitif-behavioral (CBT) untuk membantu mengubah pola pikir negatif ini. Misalnya, setiap kali Anda merasa tertekan oleh kritik, cobalah untuk mencatat pikiran tersebut dan kemudian tantang pikiran itu dengan bukti yang lebih positif. Ingatlah bahwa kritik adalah bagian dari proses belajar dan pengembangan diri.

Jika Anda merasa terdistraksi oleh hal-hal lain, cobalah untuk mengenali pola-pola tersebut. Catat kapan dan mengapa Anda terdistraksi, dan gunakan informasi ini untuk merencanakan waktu kerja Anda dengan lebih baik. Anda juga bisa menggunakan teknik mindfulness untuk membantu meningkatkan fokus Anda. Luangkan waktu untuk berlatih pernapasan dalam atau meditasi singkat sebelum memulai sesi kerja Anda.

Mengenai pengobatan, jika Anda merasa perlu, ada beberapa jenis obat yang dapat membantu mengelola gejala ADHD, seperti stimulans (misalnya, methylphenidate atau amphetamine) dan non-stimulans (seperti atomoxetine). Dosis dan efek sampingnya bervariasi, jadi penting untuk berkonsultasi dengan profesional kesehatan untuk menemukan yang paling sesuai untuk Anda. Efek samping umum dari obat ADHD bisa termasuk insomnia, kehilangan nafsu makan, dan kecemasan, jadi penting untuk memantau bagaimana Anda merasa setelah memulai pengobatan.

Saya juga mendorong Anda untuk mencari dukungan dari teman, keluarga, atau kelompok dukungan. Berbicara dengan orang lain yang memahami situasi Anda dapat memberikan perspektif baru dan membantu Anda merasa lebih terhubung. Selain itu, terlibat dalam aktivitas yang Anda nikmati, seperti olahraga, seni, atau hobi lainnya, dapat membantu meningkatkan suasana hati dan memberikan dorongan motivasi.

Akhirnya, ingatlah bahwa hidup penuh dengan tantangan, dan setiap langkah kecil yang Anda ambil menuju penyelesaian skripsi adalah pencapaian yang patut dirayakan. Anda memiliki kekuatan untuk mengatasi rintangan ini, dan perjalanan Anda adalah bagian dari proses belajar yang berharga. Teruslah percaya pada diri sendiri dan kemampuan Anda. Saya di sini untuk mendukung Anda, dan saya yakin Anda akan menemukan cara untuk berhasil.

1 bulan yang lalu
Suka
masukan
warningDisclaimer: Informasi yang disampaikan di atas adalah informasi umum, bukan pengganti saran medis resmi dari dokter atau pakar.
Related content
Temukan komunitas Anda
Jelajahi berbagai jenis komunitas yang ada dan paling sesuai dengan kondisi kesehatan yang Anda hadapi.
Iklan
Iklan