backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

2

Tanya Dokter
Simpan

Penyebab Sakit Kepala Bagian Atas dan Cara Mengatasinya

Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri · General Practitioner · Integrated Therapeutic


Ditulis oleh Annisa Hapsari · Tanggal diperbarui 30/10/2022

    Penyebab Sakit Kepala Bagian Atas dan Cara Mengatasinya

    Sakit kepala bisa menyerang bagian kepala mana saja, termasuk bagian atas.  Umumnya sakit kepala atau pusing pada bagian atas memunculkan sensasi tertekan seolah Anda sedang membawa beban berat di puncak kepala. Berikut informasi penyebab dan cara mengatasi sakit kepala bagian atas.

    Apa penyebab sakit kepala bagian atas?

    Ada berbagai penyebab yang dapat memicu kondisi tersebut, yang perlu diketahui membahas cara mengatasinya. Beberapa kondisi yang dapat menjadi penyebab sakit kepala pada bagian atas, antara lain:

    1. Sakit kepala tegang (tension headache)

    Sakit kepala tegang adalah salah satu penyebab yang paling umum dari timbulnya sakit di atas kepala.

    Rasa sakit kepala yang satu ini biasanya terasa tidak nyaman meski tidak terlalu parah. Umumnya, rasa sakit yang dialami seolah kepala sedang diremas-remas dan terdapat beban yang amat berat di pucuk kepala. Beberapa orang bahkan merasakan sakit kepala di ubun-ubun ini menjalar hingga pundak dan leher.

    Pemicunya kemungkinan karena otot pada leher dan belakang kepala yang meregang, stres emosional, kelelahan, postur tubuh yang terlalu membungkuk, kurang minum air, infeksi sinus (sinusitis), mata lelah karena berjam-jam di depan komputer, hingga kurang tidur.

    Tekanan yang Anda rasakan pada sekitar leher membuat otot di leher, wajah, rahang, hingga kulit kepala ikut terasa tegang.

    2. Migrain

    Penyebab lain dari sakit kepala bagian atas adalah migrain. Saat mengalami migrain, Anda akan merasakan kepala seperti berdenyut yang perlahan-lahan semakin terasa sakit. Rasa sakit ini bisa berawal dari sisi kepala Anda dan berpindah ke bagian atas atau justru sebaliknya. Bahkan, rasa sakit ini bisa terasa hingga ke belakang leher.

    Gejala lain yang mungkin Anda alami saat migrain adalah mual, tangan terasa dingin, dan Anda menjadi lebih sensitif terhadap cahaya dan suara.

    Penyebab migrain termasuk perubahan hormon, gangguan tidur, bau yang terlalu tajam, kebiasaan merokok, dan kebiasaan melewatkan jam makan.

    Jika Anda sedang mengalami migrain, hindari melakukan aktivitas dan upayakan untuk beristirahat di rumah. Pergerakan sederhana seperti berjalan atau membersihkan rumah dapat memperburuk kondisi tersebut, apalagi jika harus beraktivitas di luar.

    3. Sakit kepala cluster (cluster headache)

    Sakit kepala kluster juga dapat memicu timbulnya sakit kepala di bagian atas. Umumnya sakit kepala yang satu ini lebih terasa di bagian belakang kepala. Namun, nyeri dapat menjalar dan berpindah hingga ke area atas kepala.

    Rasa nyeri akibat sakit kepala cluster biasanya terjadi berulang kali. Bahkan, ada yang mungkin merasakan sakitnya sebanyak delapan kali dalam sehari. Rasa sakit yang Anda alami mungkin memuncak setelah 5-10 menit lamanya. Setelah itu, rasa sakit ini bisa terasa hingga kurun waktu tiga jam.

    Saat mengalaminya, mata dan hidung Anda mungkin memerah dan membengkak di sisi kepala yang terasa sakit. Tak hanya itu,  Anda mungkin lebih sensitif terhadap cahaya, suara, hingga bau-bauan.

    4. Kurang tidur

    Semakin kurang tidur, Anda akan merasakan sakit di puncak atas kepala. Rasa sakitnya dapat dibarengi dengan kelelahan dan rasa lesu saat beraktivitas.

    Tidak hanya itu, sakit kepala yang Anda alami di bagian atas juga bisa berasal dari postur tubuh yang tidak baik saat sedang tidur.

    Sakit atau masalah pada tulang belakang Anda mungkin lebih terasa saat Anda sedang tidur sehingga menimbulkan sakit kepala terutama saat bangun. Rasa sakit biasanya seperti adanya tekanan di puncak kepala dan kepala terasa lebih berat dari biasanya. Sakit kepala ini biasa juga disebut sebagai sakit kepala hipnik.

    5. Oksipital neuralgia

    Oksipital neuralgia adalah sakit yang muncul karena saraf yang bergerak dari tulang belakang ke kulit kepala mengalami kerusakan, iritasi, atau terjepit. Kondisi ini dapat menyebabkan sakit kepala bagian belakang yang mungkin menjalar hingga ke atas.

    Biasanya, kondisi ini diikuti dengan gejala seperti rasa sakit seperti disetrum, dan biasanya gejala semakin parah saat Anda bergerak.

    6. Brain freeze

    Terpapar suhu yang terlalu dingin bisa menyebabkan otak terasa seperti membeku. Hal ini bisa terjadi saat Anda makan es krim dalam jumlah banyak atau minum minuman yang sangat dingin.

    Saat terjadi brain freeze, ada kemungkinan Anda akan merasakan sakit di bagian atas kepala meski hanya bertahan selama beberapa detik saja. Rasa sakit ini akan segera hilang jika suhu dingin di kepala juga menghilang.

    9. Olahraga terlalu berat

    Bagi sebagian orang, sakit kepala mungkin dipicu karena melakukan latihan atau jenis olahraga yang dilakukan secara intens. Ya, olahraga intens yang dilakukan secara berlebihan berpotensi menyebabkan rasa sakit di puncak kepala Anda. 

    Sebagai contoh, ketika Anda berlari sprint atau melakukan gerakan olahraga yang berulang. Maka dari itu, sebelum melakukan latihan ada baiknya untuk melakukan pemanasan terlebih dahulu.

    10. Reversible Cerebral Vasoconstriction (RCVS)

    Kondisi ini tergolong langka dan terjadi ketika pembuluh darah di area otak mengerut. Hal ini pula yang memicu terjadinya sakit kepala yang parah di dekat bagian atas kepala.

    Apabila tidak segera ditangani, penyebab sakit kepala ini dapat menyebabkan stroke atau pendarahan di otak. Beberapa gejala yang bisa terjadi adalah kelemahan parah, kejang, serta penglihatan menjadi kabur.

    Sebagian besar pasien yang mengalami RCVS pulih sepenuhnya, namun ada pula yang mengalami kerusakan otak permanen. Biasanya, kondisi sakit kepala ini pun paling umum terjadi pada wanita yang berusia 20 sampai 50 tahun.

    11. Hipertensi

    Hipertensi atau tekanan darah tinggi juga bisa menjadi penyebab terjadinya sakit kepala di daerah atas. Hal ini terjadi karena tekanan yang tergolong parah sampai di area tempurung kepala.

    Sakit kepala yang dirasakan akibat hipertensi adalah seperti Anda menguncir rambut kencang-kencang di bagian atas kepala. Gejala lain yang bisa dirasakan adalah napas menjadi pendek, kebingungan, serta pandangan yang kabur.

    12. Konsumsi terlalu banyak obat

    Saat merasa sakit kepala, Anda mungkin cenderung memilih mengonsumsi obat untuk meredakan rasa sakitnya. Namun, penggunaan obat sakit kepala yang terlalu berlebihan ternyata juga dapat menyebabkan rasa sakit kepala. 

    Maka itu, jika Anda merasa sakit kepala, hindari menggunakan obatnya secara rutin. Apalagi, jika obat tersebut bukan didapat dari resep dokter. Pasalnya, ada obat sakit kepala yang bisa dibeli secara bebas di apotek. Untuk itu, bijaklah dalam penggunaan obat tersebut. 

    13. Lelah pada mata, postur tubuh buruk dan faktor lain

    Saat dilihat kembali, ternyata ada pula faktor-faktor lain yang menjadi penyebab sakit kepala di bagian atas, seperti kelelahan pada mata, postur tubuh yang buruk, sampai menggertakkan gigi, dan ketegangan otot-otot di atas kepala.

    Apalagi kalau Anda mengalami cedera fisik di bagian tersebut dan nyerinya menyebar menjadi sakit kepala.

    Tanda dan gejala sakit kepala atas berdasarkan penyebabnya

    Apabila sudah mengetahui tanda serta gejalanya, Anda bisa melakukan hal-hal yang bisa mengatasinya. Berikut gejala sakit di daerah atas kepala berdasarkan penyebabnya.

    Gejala sakit kepala yang disebabkan ketegangan

    Sakit kepala yang disebabkan oleh ketegangan merupakan hal yang umum terjadi. Gejala sakit kepala yang biasanya akan Anda rasakan di antaranya adalah:

    • Tekanan dan rasa sakit di sekitar kepala.
    • Rasa sakit di bagian leher, di atas alis, serta belakang kepala namun tidak seperti migrain.
    • Seringkali rasa sakitnya konstan dan seperti ada tekanan.
    • Sakit yang datang pun bertahap sampai pada intensitas maksimum.

    Gejala sakit kepala yang disebabkan oleh migrain

    • Kepala bagian atas terasa berat dan juga berdenyut.
    • Pusing dan mual.
    • Sensitivitas yang cukup kuat terhadap cahaya dan suara.
    • Suhu pada tangan terasa lebih dingin dari biasnaya.

    Gejala sakit kepala yang disebabkan sakit kepala kluster

    • Sakit yang datang tiba-tiba di satu sisi. Seringkali di bagian belakang mata Anda.
    • Rasa nyeri atau sakit yang parah.
    • Pilek yang dibarengi dengan hidung tersumbat.
    • Mata menjadi berair dan juga terasa sakit.

    Gejala sakit kepala yang disebabkan oksipital neuralgia

    • Sakit di bagian belakang atau atas kepala seperti ada tali ketat yang mengikat.
    • Mungkin akan mengalami kesemutan.
    • Akan terasa seperti ada sentakan serta sakit yang mengejutkan.
    • Sakit yang tumpul.
    • Gejala bertambah ketika bergerak.

    Gejala sakit pada atas kepala yang disebabkan brain freeze

    • Rasa sakit yang terasa tajam.
    • Sakit yang cukup parah di bagian atas kepala dan hanya berlangsung beberapa detik.

    Gejala sakit di atas kepala akibat penggunaan obat secara berlebihan

    Menurut Mayo Clinic, berikut adalah beberapa gejala yang mungkin muncul: 

    • Muncul hampir setiap hari, khususnya saat baru bangun dari tidur di pagi hari. 
    • Setelah mengonsumsi obat pereda rasa sakit kondisi membaik tapi rasa sakit kembali lagi. 

    Tak hanya itu, kondisi ini juga disertai dengan berbagai gejala lain, contohnya: 

    • Mual. 
    • Kesulitan berkonsentrasi. 
    • Gangguan ingatan. 
    • Mudah marah.

    Cara mengatasi sakit kepala bagian atas

    Anda bisa mengatasi sakit kepala yang terasa di bagian atas dengan mengonsumsi obat-obatan tertentu atau melakukan pengobatan alternatif.

    Umumnya, cara yang bisa Anda lakukan untuk mengatasi rasa sakitnya sesuai dengan penyebab sakit kepala yang dialami. Berikut penjelasan lengkapnya yang perlu diketahui.

    1. Mengonsumsi obat sakit kepala

    Salah satu cara yang mungkin bisa Anda gunakan untuk meredakan sakit kepala bagian atas adalah mengonsumsi obat seperti paracetamol, ibuprofen, aspirin, dan naproxen untuk meredakan rasa sakit.

    Namun, saat menggunakan obat-obatan ini, pastikan bahwa Anda mengikuti instruksi penggunaan di dalam kemasan. Artinya, untuk menghindari sakit kepala yang muncul akibat penggunaan obat secara berlebihan, gunakan obat sakit kepala dengan bijak dan tidak menyalahi aturan. 

    Selain itu, pastikan bahwa Anda berkonsultasi terlebih dahulu kepada dokter mengenai obat mana yang paling sesuai untuk kondisi sakit kepala yang dialami. Pasalnya, beberapa jenis obat-obatan tertentu tidak dapat dikonsumsi bersamaan.

    2. Mengubah pola makan

    Selain menggunakan obat sakit kepala, Anda juga bisa mengubah pola makan Anda. Cobalah untuk menerapkan pola makan sehat, termasuk menghindari makanan dan minuman yang mengandung kafein.

    Sekalipun beberapa obat sakit kepala juga mengandung kafein, Anda tetap harus mengurangi asupan kafein karena dapat memperparah kondisi atau sakit yang Anda rasakan.

    Selain itu, cobalah untuk mengurangi berat badan jika Anda mengalami obesitas. Ternyata, berat badan yang meningkat pun juga bisa meningkatkan terjadinya sakit kepala bagian atas dan juga migrain.

    Tak hanya itu saja, obesitas juga dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami sakit kepala episodik yang bisa berubah menjadi sakit kepala kronis.

    3. Mengubah gaya hidup

    Anda juga bisa mencoba mengurangi sakit di daerah atas kepala dengan meminimalisir kegiatan atau aktivitas yang memicu stres muncul.

    Justru, tingkatkan kegiatan yang bisa membuat Anda lebih rileks, misalnya dengan melakukan yoga atau olahraga secara rutin. Olahraga yang bisa Anda lakukan adalah berenang, bersepeda, dan berjalan kaki.

    Selain itu, pastikan kebutuhan tidur cukup. Artinya, Anda tidur sesuai dengan jam tidur yang ideal untuk orang dewasa. Sebab, kurang tidur bisa menyebabkan rasa sakit di kepala.

    Cara mencegah sakit kepala di bagian atas

    Bagi orang dewasa, datangnya sakit kepala memang merupakan hal yang umum. Kondisi ini pun tidak dipungkiri bisa terjadi setiap bulan. Walaupu ada beberapa cara yang efektif untuk mengatasinya, jangan lupa Anda juga bisa mencegah datangnya sakit kepala, seperti:

    • Menjaga dan mencatat pola makan, obat apa yang dikonsumsi, serta olahraga apa saja yang dilakukan.
    • Menjaga postur tubuh dan jangan lupa untuk melakukan peregangan otot agar tubuh tidak menjadi kaku. Pastikan juga bahwa Anda selalu mempraktikkan postur tubuh yang benar, baik saat sedang berdiri, duduk, maupun berbaring. Postur tubuh yang buruk, Anda bisa meningkatkan risiko mengalami sakit di daerah atas kepala atau jenis sakit kepala lain.
    • Mengonsumsi makanan yang sehat dan rutin melakukan olahraga. Hal lain yang perlu diingat adalah perhatikan jadwal makan Anda agar tetap teratur.
    • Menjaga pula asupan air putih agar tidak terjadi dehidrasi.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Tania Savitri

    General Practitioner · Integrated Therapeutic


    Ditulis oleh Annisa Hapsari · Tanggal diperbarui 30/10/2022

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan