Selain itu, infeksi virus lainnya, seperti influenza, juga dapat menimbulkan penyakit flu dengan gejala khas pilek.
Sepintas, Anda mungkin menyangka pilek dan penyakit flu adalah kedua kondisi yang sama. Nyatanya, keduanya adalah kondisi yang sangat berbeda jauh.
Kunci utama perbedaan pilek dan flu terletak pada penyebabnya. Apabila pilek umumnya disebabkan oleh rhinovirus, flu biasanya disebabkan oleh infeksi virus influenza.
Selain common cold dan influenza, infeksi virus dan bakteri juga dapat memicu infeksi sinus atau sinusitis. Kondisi ini dapat bersifat akut dan kronis.
2. Alergi
Alergi juga jadi salah penyebab pilek. Apabila seseorang terpapar alergen atau pemicu alergi, seperti debu atau makanan tertentu, jaringan di dalam hidung akan meradang dan produksi lendir pun bertambah.
3. Obat-obatan tertentu
Tidak hanya kondisi kesehatan, beberapa jenis obat juga dapat memicu terjadinya gejala pilek, seperti obat semprot hidung dekongestan.
Memang, obat dekongestan bertujuan untuk melegakan hidung tersumbat. Akan tetapi, pemakaiannya harus dibatasi selama 3 hari. Sebaiknya, konsultasikan dengan dokter terkait pemakaian obat dekongestan agar terhindar dari pilek yang semakin parah.
4. Terpapar udara dingin
Jika tubuh terkena udara dingin atau kering, kondisi ini dapat merusak keseimbangan kadar lendir di dalam hidung. Akibatnya, hidung akan mengalami peradangan dan tersumbat.
5. Rhinitis nonalergi
Rhinitis nonalergi adalah kondisi di mana hidung Anda sering mengalami pilek, tetapi tidak ada tanda-tanda infeksi, alergi, atau penyakit apa pun. Dengan kata lain, penyebab pastinya tidak diketahui.
Namun, menurut Mayo Clinic, terdapat beberapa pemicu yang kemungkinan besar memengaruhi terjadinya rhinitis nonalergi, seperti:
- Perubahan hormon
- Terpapar asap rokok atau zat kimia tertentu
- Makanan dan minuman tertentu
- Mengonsumsi obat tertentu, seperti aspirin, ibuprofen, atau obat tekanan darah tinggi
- Gangguan tidur atau sleep apnea
Faktor risiko
Apa yang meningkatkan risiko saya mengalami kondisi ini?
Ada banyak hal yang bisa membuat Anda mengalami hidung meler atau tersumbat, di antaranya:
1. Usia
Anak-anak, terutama yang usianya di bawah enam tahun, berisiko tinggi untuk pilek. Hal ini karena sistem imun mereka belum begitu sempurna untuk melakukan perlawanan terhadap banyak virus.
Anak kecil juga cenderung lebih sering untuk berkontak dekat dengan anak-anak lain. Anak-anak umumnya juga tidak menerapkan kebersihan dengan baik, seperti tidak rajin cuci tangan atau menutup mulut ketika batuk atau bersin.
2. Musim
Meski pilek bisa dialami kapan saja, gejala ini leb ih sering muncul saat musim hujan. Selama musim ini, Anda cenderung menghabiskan banyak waktu hanya di dalam ruangan bersama dengan orang-orang lainnya.
Berada di dalam ruangan bersama-sama dengan orang lain juga membuat Anda menghirup udara yang sama dalam jangka waktu lama, termasuk jika ada di antara Anda yang kena pilek.
3. Alergi
Orang dengan alergi umumnya sering mengalami kondisi ini sepanjang hidupnya. Itu artinya, jika orang tersebut terpapar alergen (zat penyebab alergi), gejalanya akan terus muncul.
Gejalanya tidak akan hilang meski sudah minum obat pilek. Satu-satunya cara meringankan gejala adalah dengan menghindari pemicu alergi.
4. Menderita penyumbatan hidung dan infeksi sinus kronis
Kondisi ini mengacu pada penyumbatan (obstruksi) di hidung atau rongga hidung yang menghalangi jalannya pernapasan. Infeksi sinus atau sinusitis sering menyebabkan gejala pilek disertai sakit berdenyut di sekitar mata, dahi, dan hidung.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar