Obat ini paling efektif menghentikan migrain pada menit-menit ketika gejala awal mulai terasa, tetapi sakit kepala cluster juga bisa diatasi dengan sumatriptan. Jika gejala migrain membaik dan muncul kembali setelah dua jam menggunakan sumatriptan, Anda boleh mengonsumsi dosis kedua selama Anda mendapatkan izin dari dokter.
Namun, jika gejala tidak membaik meski telah mengonsumsi sumatriptan, jangan menggunakan obat ini kembali tanpa seizin dari dokter. Selalu ikuti instruksi dari dokter mengenai penggunaannya. Pasalnya, jika sumatriptan dikonsumsi secara berlebihan, yaitu lebih dari 10 hari dalam sebulan, sakit kepala Anda bisa semakin memburuk atau mungkin terjadi lebih sering.
6. Naproxen
Naproxen adalah obat lainnya dalam golongan NSAID yang digunakan untuk meredakan nyeri. Obat ini sering digunakan sebagai penghilang sakit kepala ringan hingga sedang, terutama jenis tension headache dan migrain.
Meski memiliki cara kerja yang sama dengan golongan NSAID lain, naproxen tergolong kurang efektif untuk meredakan sakit kepala. Oleh karena itu, obat ini sering digunakan sebagai pendamping dengan obat lainnya. Namun, sama seperti aspirin dan ibuprofen, naproxen pun bisa dibeli bebas di apotik, meski dokter juga bisa meresepkan obat ini untuk kondisi tertentu.
7. Ketorolac
Ketorolac (Toradol) merupakan obat golongan NSAID yang bermanfaat mengatasi sakit kepala sedang hingga berat, termasuk migrain dan tension headache. Obat ini diklaim memiliki kerja yang relatif cepat pada tubuh dengan durasi sekitar enam jam.
Jenis obat ini tersedia dalam dua bentuk, yaitu injeksi (suntik) dan oral. Ketorolac injeksi disebut lebih efektif dibandingkan oral, karena itu bentuk injeksi sering digunakan untuk pasien di ruang gawat darurat yang mengalami sakit kepala parah. Adapun ketorolac oral biasanya digunakan untuk pasien rawat jalan, tetapi hanya untuk jangka pendek, yaitu sekitar lima hari.
Meski relatif cepat, ketorolac pun bisa menimbulkan berbagai efek samping, seperti mual serta gangguan pada perut dan lambung. Pada jangka panjang, obat ini pun berisiko menimbulkan kerusakan ginjal.
8. Zolmitriptan
Zolmitriptan dapat digunakan untuk mengobati sakit kepala migrain karena membantu meredakan mual, sensitivitas mata terhadap cahaya, serta gejala migrain lainnya. Meski demikian, obat resep dokter ini hanya akan mengobati rasa sakit yang baru terjadi dan tidak bisa mencegah terjadinya sakit kepala atau mengurangi jumlah serangan.
Cara kerjanya adalah dengan mempersempit pembuluh darah di sekitar otak dan mengurangi produksi zat pemicu radang dalam tubuh. Sama seperti sumatriptan, jika gejala membaik setelah mengonsumsi obat ini dan serangan kembali lagi setelah 2 jam, Anda dapat mengonsumsi tabletnya kembali. Namun, jika gejala tidak membaik setelah mengonsumsi obat ini, jangan konsumsi kembali tanpa seizin dokter.
Perlu diketahui pula, zolmitriptan sebaiknya tidak digunakan bila Anda memiliki tekanan darah tinggi, masalah jantung, stroke, atau masalah yang menyebabkan gangguan sirkulasi darah di dalam tubuh. Konsultasikan dengan dokter untuk jenis obat yang tepat.
Jenis obat lainnya untuk mencegah serangan sakit kepala

Selain obat untuk meredakan sakit kepala, beberapa jenis mungkin perlu Anda konsumsi untuk mencegah serangan nyeri pada masa berikutnya. Pemberian obat ini pun bisa berbeda tergantung pada jenis yang dialami serta kondisi masing-masing pasien. Berikut adalah beberapa jenis obat tersebut:
- Obat tekanan darah, seperti beta blockers (metoprolol atau propranolol) dan calcium channel blockers (verapamil), terutama untuk migrain dan cluster headache kronis.
- Antidepresan, seperti tricyclic antidepressants (amitriptyline) untuk mencegah migrain dan tension headache, serta jenis antidepresan lain, seperti venlafaxine dan mirtazapine untuk mencegah serangan tension headache.
- Obat antikejang, seperti valproate dan topiramate untuk mengurangi jumlah serangan migrain serta mencegah sakit kepala tegang dan cluster.
- Kortikosteroid, seperti prednisone untuk mencegah serangan sakit kepala cluster, terutama jika periode sakit kepala Anda baru dimulai atau memiliki periode nyeri yang singat dan dengan remisi yang lama.
Beberapa obat lainnya untuk mencegah serangan sakit kepala mungkin akan diberikan dokter sesuai kondisi Anda. Pastikan Anda selalu memberi tahu mengenai gejala yang Anda alami, berapa lama gejala tersebut berlangsung, dan faktor apa saja yang mungkin menyebabkannya, untuk mendapat jenis pengobatan yang tepat.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar