Selain karena penyakit kelamin dan infeksi saluran kemih, ada beberapa penyebab epididimitis lainnya yang sama sekali tidak berhubungan dengan organ reproduksi. Contohnya penyakit gondok, tuberkulosis, cedera pangkal paha, gangguan ginjal, dan kandung kemih bawaan. Sayangnya, para ahli belum tahu secara pasti kaitan antara hal-hal tersebut.
Tanda dan gejala epididimitis

Saat bakteri mulai masuk ke saluran sperma, epididimis akan mulai meradang dan membengkak. Anda biasanya akan merasakan sakit pada salah satu testis, ketimbang dua-duanya.
Selain nyeri, tanda dan gejala epididimitis adalah:
- Kantung buah zakar (skrotum) membengkak dan kemerahan
- Sering buang air kecil
- Muncul benjolan pada testis
- Nyeri saat buang air kecil atau ejakulasi
- Demam
- Kencing berdarah
- Rasa tidak nyaman pada perut bawah
- Pembengkakan kelenjar getah bening pada selangkangan
Tidak semua pria akan mengalami tanda dan gejala epididimitis yang sama, sebab ini tergantung dari penyebab epididimitis itu sendiri. Contohnya begini. Bila epididimitis Anda disebabkan oleh infeksi saluran kencing, maka bisa jadi Anda akan mengalami nyeri saat buang air kecil. Sementara jika disebabkan oleh penyakit kelamin, maka kemungkinan akan ada cairan berbau menyengat yang akan keluar dari penis Anda.
Apa pun tanda dan gejala yang Anda rasakan, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter untuk memastikan penyebabnya. Semakin cepat Anda mendeteksi gejalanya, maka semakin cepat pula penanganannya.
Bagaimana cara mengatasi epididimitis?

Sebagai langkah awal, dokter akan memberikan antibiotik untuk meredakan gejala epididimitis. Meskipun Anda sudah merasa lebih baik setelah minum antibiotik, sebaiknya tetap lanjutkan sampai antibiotiknya habis supaya infeksinya benar-benar tuntas.
Namun, jika kantung buah zakar Anda masih saja terasa sakit dan membengkak, cobalah konsumsi obat pereda nyeri seperti ibuprofen untuk meredakannya. Anda juga dapat mengompres area selangkangan dengan kain berisi es batu dan menggunakan celana dalam khusus selama beberapa hari.
Yang tak kalah penting, hindari seks tanpa pengaman dan kebiasaan gonta-ganti pasangan. Ingat, hal-hal ini dapat meningkatkan risiko Anda tertular penyakit kelamin dan meningkatkan risiko epididimitis.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar