Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri · General Practitioner · Integrated Therapeutic
Periodic limb movement disorder (PLMD) adalah sebuah gangguan tidur dengan gejala berupa gerakan kaki yang terjadi berulang pada kaki saat sedang tidur. Tidak hanya pada kaki, terkadang juga bisa Anda alami pada tangan.
Anda atau orang terdekat mungkin mengalami ini jika melakukan gerakan seperti otot yang berkedut, gerakan menyentak, atau kaki yang menekuk ke atas. Gerakan ini biasanya muncul setiap 20 atau 40 detik dan bisa berlangsung selama beberapa menit atau jam sepanjang malam.
Namun, saat mengalaminya, Anda mungkin tidak akan menyadari jika tidur dalam kondisi menggerakkan kaki secara berulang dan terus-menerus. Alhasil, Anda tidak memiliki kemampuan untuk menghentikannya.
Gangguan ini ini tentu dapat mengganggu kualitas tidur Anda. Bahkan, tak jarang periodic limb movement disorder juga muncul bersama dengan gangguan tidur lainnya, seperti restless legs syndrome dan narkolepsi.
Gangguan tidur yang satu ini tergolong sangat umum, khususnya pada wanita. Meski begitu, periodic limb movement disorder bisa terjadi pada laki-laki.
Selain itu, PLMD merupakan kondisi yang bisa terjadi oleh semua kelompok usia, mulai dari anak-anak hingga lansia.
Tanda-tanda dan gejala dari periodic limb movement disorder adalah:
Gerakan PLMD biasanya muncul setiap 20 sampai 40 kali selama 30 menit dalam satu malam. Meski begitu, frekuensi dan intensitas gerakan ini biasanya tergantung pada tingkat keparahan dari kondisi ini.
Selain itu, Anda juga mungkin menggerakkan lengan. Ini terjadi pada tahap tidur non-REM (yang tidak termasuk tahap rapid eye movement). Bila Anda memiliki kekhawatiran akan sebuah gejala tertentu, konsultasikanlah dengan dokter Anda.
Jika Anda mengalami satu atau lebih gejala (PLMD) atau memiliki pertanyaan apapun, konsultasikanlah pada dokter. Tubuh setiap orang memiliki reaksi yang berbeda-beda.
Daripada melakukan self-diagnose atau diagnosa sendiri, lebih baik untuk mendiskusikan apa yang terbaik untuk keadaan Anda dengan dokter.
PLMD bisa menjadi penyakit tunggal (primer) atau terjadi karena kondisi medis lainnya (sekunder). Sebagai penyakit tunggal, para ahli masih belum dapat mengetahui dengan pasti penyebab dari kondisi ini.
Namun, ada dua kondisi yang mungkin menjadi penyebab dari PLMD primer: defisiensi dopamin dan gangguan saraf yang terjadi pada sumsum tulang belakang.
Sementara itu, PLMD sekunder bisa terjadi akibat berbagai hal, yang biasanya juga menjadi penyebab restless legs syndrome, seperti:
Informasi yang diberikan bukanlah pengganti nasihat medis. SELALU konsultasikan pada dokter Anda.
Biasanya Anda baru menyadari tengah mengalami PLMD setelah anggota keluarga atau pasangan mengeluh sering tertendang oleh kaki Anda saat tidur. Selain itu, Anda mungkin menyadarinya saat bangun dengan bantal, guling, dan selimut yang berantakan.
Untuk mendiagnosis PLMD dapat menggunakan tes polisomnografi atau tes pengamatan tidur. Anda akan menjalani tes pengataman tidur dengan cara bermalam dan tidur pada laboratorium. Tes ini akan mengamati:
Dokter biasanya juga akan meminta rekam medis dan memeriksa kondisi fisik Anda. Hal ini dokter lakukan dengan tujuan untuk memastikan ada atau tidaknya penyakit lain yang berpotensi mengganggu tidur Anda.
Selain itu, dokter mungkin akan menyarankan Anda untuk melakukan tes darah dan tes urine. Tes ini juga penting untuk memeriksa anemia defisiensi besi dan gangguan metabolik lainnya, seperti diabetes.
Pada dasarnya, pilihan pengobatan untuk mengatasi PLMD tidak dapat menghilangkan kondisi ini selamanya. Akan tetapi, pengobatan bisa membantu mengendalikan gejala yang muncul, misalnya dengan membatasi pergerakan Anda selama tidur.
Biasanya, kondisi ini bisa Anda atasi menggunakan beberapa jenis obat-obatan. Namun, penggunaan obat-obatan tetap harus dalam pengawasan dokter. Artinya, Anda boleh menggunakan obat-obatan berikut jika dokter meresepkannya.
Berikut adalah beberapa jenis obat yang bisa Anda gunakan:
Jenis obat-obatan ini bisa membantu Anda menahan kontraksi pada otot sekaligus membantu agar bisa lebih tenang saat tidur. Bahkan, clonazepam (Klonopin) telah menunjukkan efek terhadap periodic limb movement disorder, yaitu berkurangnya gerakan setiap jam.
Obat yang termasuk ke dalam golongan agen dopaminergik dapat membantu Anda dalam meningkatkan kadar salah satu jenis neurotransmitter, atau senyawa kimia yang terdapat pada otak, yaitu dopamin.
Nah, neurotransmitter ini memiliki peranan penting dalam membantu Anda mengendalikan gerakan otot.
Bagi beberapa orang, obat ini mampu mengurangi kontraksi otot. Biasanya, obat dari golongan agen antikonvulsan yang dokter resepkan untuk mengatasi PLMD adalah gabapentin (Neurontin).
Agen-agen ini menghambat pelepasan berbagai neurotransmitter yang memicu kontraksi otot. Oleh sebab itu, kontraksi otot pun akan melemah. Obat GABA agonists yang paling sering dokter resepkan untuk mengatasi PLMD adalah baclofen (Lioresal).
Selain mengg unakan obat, dokter mungkin akan meminta Anda untuk kembali lagi dalam beberapa waktu, setelah menjalani pengobatan atas rekomendasinya. Oleh sebab itu, sebaiknya bawa serta anggota keluarga atau pasangan yang tidur bersama Anda supaya semua pihak mengerti betul soal kondisi ini.
Menurut Sleep Foundation, perubahan gaya hidup juga penting dalam mengatasi atau setidaknya meredakan gejala dari PLMD ini. Berikut adalah beberapa perubahan gaya hidup yang dapat Anda lakukan:
Dengan menerapkan kebiasaan dan pola hidup yang lebih sehat ini, Anda dapat memaksimalkan hasil dari pengobatan untuk PLMD yang Anda jalani. Bila ada pertanyaan, konsultasikanlah dengan dokter untuk solusi terbaik masalah Anda.
Disclaimer
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar