backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan
Konten

Sindrom Kaki Gelisah

Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri · General Practitioner · Integrated Therapeutic


Ditulis oleh Annisa Hapsari · Tanggal diperbarui 5 hari lalu

Sindrom Kaki Gelisah

Pernahkah Anda mendengar istilah sindrom kaki gelisah? Kondisi ini sering terjadi saat seseorang sedang beristirahat atau tidur, sehingga bisa mengganggu kualitas tidur seseorang. Sebenarnya apa yang dimaksud dengan kondisi tersebut? Simak jawabannya di bawah ini.

Apa itu sindrom kaki gelisah?

Restless legs syndrome (RLS) atau sindrom kaki gelisah adalah kondisi neurologis yang menyebabkan orang memiliki keinginan tidak terkontrol untuk menggerakkan kaki mereka.

Biasanya hal ini dilakukan karena rasa tidak nyaman pada kaki. Dengan menggerak-gerakkan kaki, Anda dapat mengurangi perasaan tidak nyaman untuk sementara.

Umumnya, restless leg syndrome terjadi pada malam hari saat Anda tidur atau saat Anda mencoba untuk melakukan relaksasi. 

Jika tidak segera mendapatkan penanganan yang tepat, sindrom ini dapat menyebabkan gangguan tidur. Alhasil, Anda akan menjadi kurang tidur hingga sering merasa ngantuk pada siang hari.

Seberapa umumkah kondisi ini?

Kondisi umum ini memengaruhi 10% dari populasi dunia. RLS juga dapat terjadi pada jenis kelamin apa pun, tetapi cenderung lebih sering terjadi pada wanita. 

Kondisi ini pun lebih sering terjadi pada orang berusia setengah baya atau lebih tua.

Apa tanda dan gejala dari sindrom kaki gelisah?

sakit kaki bagian atas

Sebenarnya, tanda dan gejala utama dari RLS adalah keinginan untuk menggerak-gerakkan kaki.

Namun, ada gejala lain yang biasanya menyertai kondisi tersebut. Gejala tersebut adalah sensasi tidak nyaman yang muncul pada kaki bagian bawah. 

Gejala penyerta dari sindrom ini susah dijelaskan, tetapi rasanya seperti sakit berdenyut-denyut, seakan-akan sedang ditarik, gatal, dan seperti ada sesuatu yang merayap pada kaki.

Sensasi tersebut bisa terasa di area tangan, dada, atau kepala. 

Meski sensasi tersebut sering menyerang salah satu sisi tubuh, Anda mungkin saja merasakannya pada kedua sisi tubuh.

Bahkan, kemunculannya bisa terjadi secara bergantian. Jika hari ini terasa pada sisi kanan, bisa saja besok terasa pada sisi kiri. 

Gejala dari RLS akan semakin parah pada malam hari, tetapi akan benar-benar hilang keesokan paginya.

Hal ini membantu Anda untuk lebih nyaman pada pagi harinya. Namun, akibat dari kondisi ini, Anda memiliki kecenderungan untuk sulit tidur nyenyak pada malam hari.  

Frekuensi dari kemunculan gejala restless legs syndrome ini bergantung pada tingkat keparahan kondisi yang Anda alami.

Semakin parah, gejala akan semakin sering muncul. Jika sudah demikian, kondisi ini akan semakin mengganggu jam tidur dan Anda menjadi tidak bisa produktif pada siang harinya. 

Kapan harus periksa ke dokter?

Anda harus menghubungi dokter apabila Anda merasa memiliki sindrom kaki gelisah atau restless legs syndrome seperti yang disebutkan di atas.

Anda pun perlu memeriksakan diri ke dokter jika gejala-gejala berlanjut meskipun Anda telah menjalani pengobatan.

Apabila Anda mempunyai kekhawatiran mengenai suatu gejala, konsultasikanlah kepada dokter.

Masing-masing tubuh bekerja secara berbeda. Baiknya, Anda mendiskusikan solusi terbaik untuk situasi ini dengan dokter.

Apa penyebab sindrom kaki gelisah?

kaki sakit akibat kolesterol tinggi

Penyebab utama dari kondisi ini masih belum dapat diketahui secara pasti.

Meski demikian, RLS memiliki komponen genetik, yang berarti mungkin saja terjadi secara turun-temurun dalam keluarga.

Tak hanya itu, kadar zat besi yang terlalu rendah pada otak bisa memicu restless legs syndrome

Para ahli juga menduga bahwa RLS berkaitan dengan disfungsi salah satu bagian otak yang bertugas mengontrol pergerakan menggunakan zat kimia pada otak, yaitu dopamin.

Otak membutuhkan dopamin untuk memproduksi aktivitas dan pergerakan otot. 

Jika terdapat gangguan area otak tersebut dengan frekuensi yang cukup sering, RLS bisa terjadi.

Pasien penyakit Parkinson, penyakit yang juga menimbulkan gangguan dopamin pada area otak, juga memiliki risiko tinggi mengalami sindrom kaki gelisah. 

Selain itu, sindrom kaki gelisah atau restless legs syndrome (RLS) juga berkaitan dengan beberapa kondisi berikut ini. 

  • Hemodialisis
  • Defisiensi zat besi. 
  • Hipotiroidisme. 
  • Depresi. 
  • Fibromyalgia
  • Penyakit ginjal. 
  • Diabetes. 
  • Rheumatoid arthritis
  • Neuropati perifer
  • Penggunaan obat-obatan tertentu. 
  • Penggunaan alkohol, nikotin, dan kafein.
  • Kehamilan, khususnya pada trimester ketiga. 

Gangguan tidur, termasuk sleep apnea dapat memperparah gejala yang muncul pada beberapa orang tertentu. Dengan mengatasi gejala-gejala tersebut, kondisi Anda mungkin akan lebih baik. 

Apa yang meningkatkan risiko restless legs syndrome?

telapak kaki sakit

Ada beberapa faktor tertentu yang dapat meningkatkan faktor risiko munculnya restless legs syndrome, seperti berikut ini.

1. Neuropati perifer

Risiko Anda mengalami RLS akan semakin besar jika mengalami kondisi ini.

Pasalnya, neuropati perifer menyebabkan kerusakan sistem saraf pada tangan dan kaki yang terjadi karena kecanduan alkohol atau diabetes.

2. Defisiensi zat besi

Ternyata, kurang asupan zat besi pada tubuh tidak hanya menyebabkan anemia, tetapi juga berpotensi menimbulkan RLS. 

Jika pernah mengalami perdarahan pada perut, menstruasi yang berlangsung lama, atau berkali-kali mendonorkan darah, Anda perlu waspada. 

Mengapa? Ternyata kondisi tersebut bisa menyebabkan tubuh kekurangan zat besi. Alhasil, Anda akan mengalami defisiensi besi yang meningkatkan potensi untuk mengalami restless legs syndrome. 

3. Gagal ginjal

Gagal ginjal adalah kondisi yang dapat memicu defisiensi zat besi dan anemia. Hal ini terjadi karena ginjal yang tidak bekerja dengan baik dapat mengurangi jumlah zat besi yang terdapat dalam darah. 

Kondisi ini, dan berbagai perubahan yang memengaruhi zat kimia pada tubuh, dapat menyebabkan atau memperparah sindrom kaki gelisah. 

4. Kondisi sumsum tulang belakang

Luka yang terdapat pada sumsum tulang belakang akibat cedera sering dikaitkan dengan RLS.

Selain itu, risiko RLS akan semakin meningkat jika Anda pernah melakukan suntik anestesi pada sumsum tulang belakang. 

Tidak adanya faktor-faktor risiko bukan berarti Anda tidak dapat terkena RLS. Faktor-faktor ini hanya referensi, dan Anda perlu berkonsultasi kepada dokter untuk informasi lebih lanjut. 

Artikel terkait

Bagaimana cara mendiagnosis sindrom kaki gelisah?

Sayangnya, tidak ada tes yang secara khusus dapat mendiagnosis restless legs syndrome. Biasanya, dokter akan melakukan diagnosis berdasarkan gejala yang Anda rasakan.

Selain itu, riwayat kesehatan, tes fisik, dan tes darah akan dilakukan untuk mengantisipasi masalah kesehatan lainnya.

Dokter mungkin juga akan melakukan penelitian untuk mencari tahu apakah Anda mengalami gangguan tidur, seperti obstructive sleep apnea

Saat melakukan diagnosis, dokter mungkin juga akan bertanya mengenai riwayat kesehatan keluarga.

Pada saat itu, dokter juga akan menanyakan apakah ada gangguan tidur yang Anda alami, seperti insomnia, yang mungkin memengaruhi aktivitas dan produktivitas harian. 

Apa saja pilihan pengobatan untuk sindrom kaki gelisah?

Sindrom kaki gelisah

Menurut Mayo Clinic, Anda bisa mengatasi kondisi ini menggunakan obat-obatan. Berikut adalah beberapa jenis pengobatan yang bisa Anda lakukan untuk mengatasi sindrom kaki gelisah.

1. Obat yang meningkatkan dopamin otak

Obat-obatan seperti ropinirole, rotigotine, dan pramipeksol dapat membantu meningkatkan dopamin pada otak.

Meski begitu, Anda tetap perlu memperhatikan efek samping jangka pendek yang mungkin muncul. 

Biasanya, obat-obatan ini dapat menimbulkan efek samping seperti mual, kepala terasa ringan, dan kelelahan. Selain itu, kondisi ini bisa menyebabkan rasa mengantuk pada siang hari. 

2. Obat-obatan memengaruhi calcium channel

Anda bisa mengonsumsi gabapentin, gabapentin enakarbil, dan pregabalin untuk mengatasi RLS.

Obat-obatan ini termasuk ke dalam obat yang dapat memengaruhi kadar calcium channel dalam tubuh. 

3. Opioid untuk meredakan gejala

Obat-obatan yang tergolong ke dalam narkotika seperti opioid dapat membantu meredakan gejala dari kondisi ini.

Namun, mengonsumsinya dalam dosis tinggi dapat menyebabkan kecanduan. Oleh sebab itu, Anda tetap perlu berkonsultasi kepada dokter mengenai penggunaan obat ini. 

4. Relaksan otot dan obat tidur

Perpaduan antara obat relaksan otot dan obat tidur dapat membantu Anda untuk tidur nyenyak pada malam hari.

Meski begitu, obat-obatan ini mungkin tidak akan mengatasi sensasi yang muncul pada kaki dan berpotensi membuat Anda mengantuk walau siang hari. 

Jenis obat yang satu ini biasanya menjadi alternatif terakhir saat obat-obatan lain tidak bisa membantu Anda mengatasi kondisi yang sedang dialami. 

Apa pengobatan sindrom kaki gelisah di rumah?

Gaya hidup dan pengobatan rumahan berikut dapat membantu Anda mengatasi restless legs syndrome. 

  • Berlatih kebiasan tidur yang baik. Tidur pada waktu yang sama setiap malam.
  • Olahraga secara teratur.
  • Belajar teknik relaksasi, seperti meditasi, yoga, dan biofeedback untuk mengontrol respons bawah sadar.
  • Coba metode-metode ini untuk meredakan perasaan tidak nyaman untuk sementara pada kaki; berjalan atau stretching, pijat kaki, atau pakai cold atau hot pack.

Bila ada pertanyaan, konsultasikanlah kepada dokter untuk solusi terbaik masalah Anda.

Kesimpulan

  • Sindrom kaki gelisah atau restless leg syndrome (RLS) adalah kondisi neurologis yang memengaruhi banyak orang di seluruh dunia, yang menyebabkan dorongan tidak terkontrol untuk menggerakkan kaki demi mengurangi rasa tidak nyaman.
  • Gejala RLS biasanya muncul saat malam hari atau ketika beristirahat, dan bisa mengganggu tidur serta mengurangi produktivitas siang hari.
  • Meskipun penyebab pasti dari RLS belum diketahui, faktor genetik, defisiensi zat besi, dan kondisi kesehatan tertentu seperti gagal ginjal dan neuropati perifer dapat meningkatkan risiko.
  • Pengobatan bisa berupa obat-obatan yang meningkatkan dopamin otak, mengatur kadar calcium channel, dan penggunaan relaksan otot. Gaya hidup sehat dan teknik relaksasi juga dapat membantu mengatasi gejala.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.



Ditinjau secara medis oleh

dr. Tania Savitri

General Practitioner · Integrated Therapeutic


Ditulis oleh Annisa Hapsari · Tanggal diperbarui 5 hari lalu

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan