Salah satu keluhan terkait kesehatan organ paru yang cukup sering dikeluhkan yaitu sesak napas (dispnea).
Menurut American Family Physician, sesak napas tidak hanya berasal dari gangguan paru. Hal ini bahkan bisa berkaitan dengan penyakit jantung, anemia, hingga gangguan kecemasan.
Karena terdapat berbagai kondisi yang menyebabkan sesak napas, penting untuk segera melakukan pemeriksaan bila Anda mengalaminya.
Persiapan sebelum tes pernapasan

Sebelum menjalani tes fungsi paru, dokter dan tim medis akan terlebih dahulu bertanya perihal riwayat kesehatan dan melakukan pemeriksaan fisik.
1. Menanyakan riwayat kesehatan pasien
Dengan menanyakan riwayat kesehatan sebelum tes pernapasan, dokter dapat mengetahui beberapa petunjuk yang dapat menjelaskan gejala yang Anda alami.
Dokter akan bertanya mengenai seberapa sering gejala muncul, berapa lama durasinya, kapan waktu terjadinya, dan pertanyaan lain bila diperlukan.
Selain itu, dokter juga akan bertanya perihal kebiasaan sehari-hari, mulai dari gaya hidup hingga obat-obatan yang sedang Anda konsumsi.
Anda juga perlu memberitahu dokter mengenai penyakit yang sedang atau pernah dialami. Hal ini akan mempermudah dokter dan tim medis dalam menentukan diagnosis.
2. Melakukan pemeriksaan fisik
Selanjutnya, dokter akan melakukan pemeriksaan secara menyeluruh pada tubuh Anda.
Pemeriksaan fisik membantu dokter dan tim medis dalam memperoleh diagnosis serta menghindari tes pernapasan yang tidak perlu.
Contohnya, bila Anda mengalami hidung tersumbat dan suara napas berbunyi, ini bisa menjadi tanda-tanda penyakit asma.
Suara paru yang terdengar melalui stetoskop juga dapat menjadi pertanda dari beberapa penyakit yang memengaruhi fungsi paru-paru.
Metode lainnya yaitu mengecek ada-tidaknya pembengkakan pada bagian tubuh tertentu, seperti kelenjar tiroid atau getah bening di leher.
Ragam tes pernapasan
Dokter dan tim medis juga membutuhkan pemeriksaan dengan alat medis untuk mengetahui penyebab sesak napas maupun kondisi lainnya.
Berikut ini merupakan tes pernapasan yang umum dilakukan untuk menguji fungsi paru-paru.
1. Spirometri

Spirometri merupakan tes fungsi paru yang paling umum digunakan untuk mengukur kesehatan organ paru.
Tes ini menggunakan alat yang disebut spirometer untuk mengukur seberapa banyak udara yang dihirup serta seberapa banyak dan cepat pasien mengembuskan napas.
Dokter umumnya akan menyarankan tes pernapasan ini bila mencurigai adanya penyakit paru-paru kronis, seperti asma, PPOK, dan emfisema.
Pemeriksaan spirometri akan dilakukan melalui langkah-langkah berikut ini.
- Dokter akan meminta Anda duduk di kursi senyaman mungkin.
- Kemudian, dokter akan memasang sebuah perangkat klip tepat pada hidung agar Anda bernapas melalui mulut, bukan hidung.
- Sebuah corong (mouthpiece) yang terhubung dengan mesin spirometer akan ditempatkan pada bibir Anda.
- Tarik napas dalam melalui mouthpiece, tahan beberapa detik, dan embuskan kembali sekuat dan secepat yang Anda bisa sesuai instruksi dokter.
- Spirometer lalu akan mengukur jumlah dan laju aliran udara untuk menampilkannya dalam bentuk grafik.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar