backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

4

Tanya Dokter
Simpan

Mengenal Berbagai Gejala Asma, dari yang Ringan Hingga Gawat

Ditinjau secara medis oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H. · General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


Ditulis oleh Risky Candra Swari · Tanggal diperbarui 23/12/2020

    Mengenal Berbagai Gejala Asma, dari yang Ringan Hingga Gawat

    Asma adalah penyakit pernapasan kronis yang dapat menyerang siapa saja dan kapan saja. Gejala penyakit asma sering kali kambuh dan muncul tiba-tiba, sehingga tidak boleh disepelekan. Kenali semua gejala penyakit asma yang mungkin muncul selama serangan, guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

    Gejala asma yang paling khas

    Asma muncul ketika saluran pernapasan meradang kemudian membengkak dan menyempit. Jaringan pelapis saluran napas pun memproduksi lendir yang lebih kental dan banyak dari biasanya, sehingga mempersempit rongganya.

    Akibatnya, pasokan udara segar yang mengalir ke dalam dan luar paru-paru jadi sangat terbatas. Anda pun akan kesulitan untuk mengambil napas.

    Gejala penyakit asma umumnya akan kumat ketika Anda terpapar penyebab yang memicunya. Setiap orang mungkin mengalami gejala yang berbeda dengan tingkat keparahan yang berbeda pula.

    Gejala yang muncul bisa saja ringan dan sebentar. Namun, ada pula yang parah sehingga Anda merasa kepayahan dan merasa lemah. Begitu pula dengan frekuensi waktu kemunculannya. Anda mungkin saja mengalami serangan asma setelah sekian lama tidak pernah kambuh.

    Sementara itu, orang lain mengalami gejala asma setiap hari secara berkala, meski ada juga yang hanya di malam hari, atau hanya ketika melakukan aktivitas tertentu.

    Namun secara umum, berikut adalah beberapa gejala atau tanda penyakit asma yang mudah Anda kenali:

    1. Sesak napas

    tanda hipertensi paru

    Gejala penyakit asma yang paling umum adalah sesak napas. Bahkan, beberapa orang kerap menyamakan keduanya.

    Sesak napas adalah gejala dari adanya masalah pada sistem pernapasan. Umumnya, setiap orang yang memiliki asma pernah merasakan sesak napas.

    Hal ini terjadi karena saluran udara meradang dan tersumbat sehingga tidak dapat mengalirkan udara sebanyak biasanya. Napas Anda pun menjadi pendek-pendek dan dangkal.

    Tanda sesak napas karena asma biasanya muncul setelah terpapar hal yang memicu penyebab asma, seperti asap rokok, debu, dan bulu binatang.

    2. Batuk

    gejala asma

    Gejala lain yang juga khas dari penyakit asma adalah batuk keras yang terus-menerus. Batuk asma dapat berupa batuk kering maupun berdahak.

    Batuk yang jadi ciri-ciri penyakit asma muncul karena saluran udara (bronkus) membengkak dan menyempit sehingga paru-paru tidak mendapat cukup oksigen. Umumnya, batuk karena asma cenderung semakin parah setelah beraktivitas.

    Gejala penyakit asma ini bisa juga kumat pada malam hari sehingga membuat penderitanya sulit tidur nyenyak dan sering terbangun sepanjang malam.

    Kondisi ini membuat penderita asma membutuhkan lebih banyak obat untuk meredakannya.

    3. Mengi

    sesak napas bangun tidur

    Batuk asma seringnya juga disertai dengan mengi. Mengi adalah suara seperti siulan lirih atau bunyi “ngik-ngik” yang terdengar tiap kali Anda bernapas. Bunyi ini muncul akibat udara yang dipaksa keluar melalui saluran udara yang sempit dan tersumbat.

    Suara mengi umumnya akan semakin keras saat Anda mengembuskan atau menghirup napas. Hal ini juga sering terjadi sebelum atau saat tidur.

    Mengi adalah satu dari sekian gejala penyakit asma yang dapat dikenali. Batuk kering kronis yang tidak disertai mengi mungkin menandakan Anda mengalami jenis lain batuk asma.

    Namun, mengi tidak selalu berarti Anda memiliki asma. Mengi dapat pula menjadi gejala dari masalah kesehatan paru lainnya, seperti penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), bronkitis, dan pneumonia.

    4. Dada terasa sesak

    nyeri dada saat olahraga

    Saluran udara (bronkus) Anda diselubungi oleh serabut otot. Peradangan akibat asma dapat membuat otot-otot tersebut kaku atau tegang yang membuat dada terasa sesak tertekan. Sensasi ini sering digambarkan seperti seseorang yang melilitkan tali erat-erat di sekeliling dada atas Anda.

    Gejala penyakit asma ini dapat membuat Anda semakin sulit bernapas dan terasa sakit setiap kali akan mengambil napas. Dada Anda mungkin terasa seperti ditekan atau ditindih dengan benda berat. Gejala batuk dan mengi juga dapat semakin memperburuk sensasi ini.

    Sebuah penelitian yang dimuat dalam Postgraduate Medical Journal melaporkan sekitar 76% pengidap asma mengalami rasa sakit yang tajam menusuk di dadanya. Gejala dapat muncul sebelum atau selama serangan asma.

    Sayangnya, nyeri dada dikenal sebagai gejala yang subjektif. Artinya, gejala ini tidak bisa diukur pasti oleh dokter mengingat kemampuan orang menahan sakit berbeda-beda. Dokter biasanya akan mengandalkan deskripsi rasa sakit yang dikeluhkan pasien.

    Gejala asma yang kurang umum

    gejala oenyakit asma

    Selain yang sudah disebutkan di atas, asma juga bisa kumat memunculkan serangkaian gejala lainnya. Lagi-lagi, gejala penyakit asma ini mungkin dapat bervariasi pada setiap orang.

    1. Kelelahan

    Selama serangan asma, paru-paru tidak mendapatkan suplai oksigen yang cukup. Ini berarti lebih sedikit oksigen yang masuk ke aliran darah dan otot Anda. Tanpa oksigen, tubuh Anda perlahan akan kelelahan.

    Jika gejala asma memburuk di malam hari (asma nokturnal) dan Anda mengalami masalah tidur, Anda mungkin akan merasa kelelahan sepanjang esok harinya.

    2. Sengau

    Sengau adalah pertanda pembesaran atau pembengkakan pada rongga hidung ketika bernapas. Sengau sering menjadi tanda dari kesulitan bernapas. Gejala penyakit asma ini umum terjadi pada anak-anak dan bayi.

    3. Menghela napas

    Menghela napas adalah respons psikologis yang melibatkan perluasan paru-paru hingga kapasitas maksimal. Intinya, menghela napas adalah pengeluaran napas yang dalam dan panjang dalam sekali waktu.

    Anda juga sebaiknya waspada bila sering menguap. Ini dapat menandakan tubuh Anda tidak mendapatkan asupan oksigen yang cukup.

    4. Gelisah

    Gelisah dapat menjadi gejala ataupun pemicu serangan asma. Ketika saluran udara mulai menyempit, dada akan menjadi kaku atau tegang sehingga Anda kesulitan bernapas. Sulit bernapas lega dapat memicu panik dan kegelisahan.

    Di sisi lain, berada dalam situasi yang membuat stres dan penuh tekanan juga dapat memicu gejala asma kumat pada beberapa orang.

    5. Gejala asma kurang umum lainnya

    Beberapa tanda-tanda asma lainnya yang tidak boleh dianggap remeh meliputi:

    • Napas memburu atau cepat
    • Sulit tidur dan berkonsentrasi
    • Tes peak flow berada di zona kuning (yellow zone)
    • Perubahan mood, misalnya jadi lebih banyak diam atau mudah marah
    • Muncul gejala-gejala mirip pilek atau alergi seperti hidung meler atau tersumbat, bersin, batuk, sakit tenggorokan, dan sakit kepala
    • Badan pegal-pegal tidak keruan
    • Dagu terasa gatal
    • Muncul kantong mata berwarna gelap
    • Merasa haus terus
    • Mata gatal atau berair
    • Sakit kepala
    • Demam
    • Eksim kumat
    • Wajah pucat dan berkeringat

    Gejala yang muncul berdasarkan tingkat keparahan asma

    Selain mengenali gejala-gejalanya sebelum keadaan memburuk, penting pula bagi Anda untuk mengetahui tingkat keparahan asma yang Anda miliki. Pasalnya, kemungkinan kambuh biasanya akan tergantung pada seberapa parah kondisi yang Anda miliki.

    Memahami tingkat keparahan asma juga dapat membantu dokter memberikan pengobatan asma yang tepat serta mencegah asma kambuh.

    Untuk mengetahui seberapa parah penyakit asma Anda, cobalah menjawab pertanyaan berikut sesuai dengan yang Anda rasakan:

    • Berapa hari dalam seminggu, Anda merasa dada terasa kencang, batuk, sulit bernapas, dan sesak napas?
    • Apakah Anda sering terbangun di malam hari akibat mengalami gejala asma? Seberapa sering bangun dalam satu minggu?
    • Dalam satu minggu, seberapa sering Anda menggunakan inhaler asma?
    • Apakah asma yang Anda miliki menyebabkan aktivitas Anda terganggu?

    Berikut adalah penjelasan mengenai gejala-gejala asma berdasarkan tingkat keparahannya:

    1. Asma intermiten

    Ciri-ciri tingkat intermiten adalah:

    • Gejala: muncul sebanyak 2 hari atau kurang dalam satu minggu.
    • Terbangun di tengah malam: 2 kali atau kurang dalam satu bulan.
    • Menggunakan inhaler: 2 kali atau kurang per minggu.
    • Tidak mengalami gangguan saat beraktivitas.

    Biasanya jika Anda mengalami asma jenis ini, Anda tidak akan diberikan obat asma. Umumnya, Anda hanya dianjurkan untuk menghindari hal-hal yang memicu asma muncul.

    Namun, jika terjadi serangan asma akut, dokter akan memberi resep obat-obat asma tertentu.

    2. Asma persisten ringan

    Ciri-ciri tingkat persisten ringan meliputi:

    • Gejala: muncul lebih dari 2 hari dalam satu minggu.
    • Terbangun di tengah malam: 3-4 kali dalam satu bulan.
    • Menggunakan inhaler: lebih dari 2 kali per minggu.
    • Aktivitas sedikit terganggu.

    Jika Anda mengalami penyakit asma jenis ini, dokter hanya akan memberikan obat antiradang untuk mengatasi gejala-gejala yang dirasakan.

    3. Asma persisten sedang

    Tingkat persisten sedang memiliki ciri-ciri seperti:

    • Gejala: muncul hampir setiap hari.
    • Terbangun di tengah malam: lebih dari 2 kali dalam satu minggu.
    • Menggunakan inhaler: hampir setiap hari.
    • Aktivitas terganggu

    Orang yang memiliki asma persisten sedang akan diberikan obat untuk mengendalikan gejala-gejala yang dideritanya.

    Selain itu, pasien dengan tingkat penyakit ini akan dianjurkan untuk mengikuti terapi bronkodilator.

    Bronkodilator adalah terapi yang terdiri dari berbagai obat-obatan untuk melegakan dan memperlancar pernapasan.

    4. Asma persisten berat

    Tingkat persisten berat memiliki ciri-ciri seperti:

    • Gejala: gejala muncul setiap hari, bahkan hampir seharian.
    • Terbangun di tengah malam: setiap malam.
    • Menggunakan inhaler: beberapa kali dalam satu hari.
    • Aktivitas sangat terganggu.

    Obat pengendali asma yang diberikan pada penyakit asma persisten berat ini tak cukup satu jenis saja. Untuk mencegah terjadinya komplikasi asma, dokter akan memberikan beberapa kombinasi obat inhaler jenis glukokortikosteroid dalam dosis tinggi.

    Perlukah ke UGD ketika gejala serangan asma muncul?

    gejala PPOK

    Apabila gejala awal penyakit asma terlambat dikenali dan diobati, terutama jika Anda pertama kali kena asma saat dewasa, kondisi bisa berubah menjadi serangan asma gawat.

    Tanda-tanda serangan asma yang parah biasanya muncul bertahap dan perlahan, dalam 6-48 jam sebelum benar-benar berubah menjadi lebih serius. Meski begitu, bagi sebagian orang, gejala asma yang mereka alami dapat memburuk sangat cepat.

    Orang dewasa atau anak-anak yang terkena serangan asma parah harus segera dibawa ke unit gawat darurat (UGD) jika pengobatan darurat pertama gagal dilakukan setelah 10-15 menit.

    Anda juga perlu segera ke IGD, apabila muncul gejala-gejala serangan asma akut, seperti mengi dan sesak napas semakin memburuk, obat inhaler atau bronkodilator tidak meredakan gejala, serta perubahan warna bibir dan kuku.

    Cara diagnosis penyakit asma

    Setelah mengetahui apa saja tanda-tanda dan gejala penyakit asma, Anda tidak serta-merta dapat menentukan apakah Anda benar-benar menderita asma. Penyakit ini hanya bisa didiagnosis oleh dokter dan tim medis dengan melakukan serangkaian pemeriksaan.

    Dalam proses diagnosis asma, berikut adalah langkah-langkah yang akan dokter ambil:

    1. Mengecek riwayat kesehatan

    Ivermectin adalah obat

    Dokter akan memberikan beberapa pertanyaan terkait riwayat kesehatan Anda untuk memahami gejala-gejala asma yang Anda alami. Pertanyaan-pertanyaan tersebut umumnya meliputi riwayat kesehatan Anda sendiri, anggota keluarga yang lain, obat-obatan yang sedang Anda konsumsi, serta gaya hidup Anda.

    Misalnya, jika Anda memiliki riwayat alergi atau penyakit eksim, kondisi tersebut mungkin meningkatkan risiko Anda menderita asma. Selain itu, bila Anda memiliki anggota keluarga dengan asma, alergi, atau eksim, peluang Anda untuk terdiagnosis dengan asma pun cukup besar.

    Anda juga perlu memberi tahu dokter mengenai kondisi lingkungan sekitar Anda, mulai dari tempat tinggal hingga lingkungan kerja.

    2. Melakukan pemeriksaan fisik

    dampak gizi buruk kwashiorkor pada anak

    Sebelum menetapkan diagnosis asma, dokter akan meminta Anda melalui serangkaian pemeriksaan fisik. Dokter akan mengecek beberapa bagian tubuh Anda, seperti telinga, mata, hidung, tenggorokan, kulit, dada, dan paru.

    Dengan pemeriksaan fisik secara menyeluruh, dokter dapat mengetahui seberapa baik Anda dapat bernapas serta bagaimana kondisi paru-paru Anda. Tes ini terkadang juga dilakukan dengan mesin rontgen untuk melihat bagian dalam paru-paru atau sinus Anda.

    3. Melakukan tes fungsi paru

    cara pakai peak flow meter

    Untuk menegakkan diagnosis asma, dokter mungkin akan melakukan beberapa pemeriksaan penunjang untuk mengetahui fungsi paru Anda.

    Tes ini bertujuan mengukur kemampuan bernapas Anda secara lebih mendalam. Biasanya, tes ini dilakukan sebanyak 2 kali, yaitu sebelum dan sesudah Anda menghirup obat bronkodilator.

    Dari hasil tes fungsi paru, jika dokter melihat kondisi paru-paru Anda membaik setelah menghirup bronkodilator, kemungkinan Anda memiliki asma.

    Berikut adalah beberapa jenis tes fungsi paru untuk mengetahui apakah gejala-gejala yang Anda derita adalah asma:

    Disclaimer

    Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

    General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


    Ditulis oleh Risky Candra Swari · Tanggal diperbarui 23/12/2020

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan