- Gejala: muncul hampir setiap hari.
- Terbangun di tengah malam: lebih dari 2 kali dalam satu minggu.
- Menggunakan inhaler: hampir setiap hari.
- Aktivitas terganggu
Orang yang memiliki asma persisten sedang akan diberikan obat untuk mengendalikan gejala-gejala yang dideritanya.
Selain itu, pasien dengan tingkat penyakit ini akan dianjurkan untuk mengikuti terapi bronkodilator.
Bronkodilator adalah terapi yang terdiri dari berbagai obat-obatan untuk melegakan dan memperlancar pernapasan.
4. Asma persisten berat
Tingkat persisten berat memiliki ciri-ciri seperti:
- Gejala: gejala muncul setiap hari, bahkan hampir seharian.
- Terbangun di tengah malam: setiap malam.
- Menggunakan inhaler: beberapa kali dalam satu hari.
- Aktivitas sangat terganggu.
Obat pengendali asma yang diberikan pada penyakit asma persisten berat ini tak cukup satu jenis saja. Untuk mencegah terjadinya komplikasi asma, dokter akan memberikan beberapa kombinasi obat inhaler jenis glukokortikosteroid dalam dosis tinggi.
Perlukah ke UGD ketika gejala serangan asma muncul?

Apabila gejala awal penyakit asma terlambat dikenali dan diobati, terutama jika Anda pertama kali kena asma saat dewasa, kondisi bisa berubah menjadi serangan asma gawat.
Tanda-tanda serangan asma yang parah biasanya muncul bertahap dan perlahan, dalam 6-48 jam sebelum benar-benar berubah menjadi lebih serius. Meski begitu, bagi sebagian orang, gejala asma yang mereka alami dapat memburuk sangat cepat.
Orang dewasa atau anak-anak yang terkena serangan asma parah harus segera dibawa ke unit gawat darurat (UGD) jika pengobatan darurat pertama gagal dilakukan setelah 10-15 menit.
Anda juga perlu segera ke IGD, apabila muncul gejala-gejala serangan asma akut, seperti mengi dan sesak napas semakin memburuk, obat inhaler atau bronkodilator tidak meredakan gejala, serta perubahan warna bibir dan kuku.
Cara diagnosis penyakit asma
Setelah mengetahui apa saja tanda-tanda dan gejala penyakit asma, Anda tidak serta-merta dapat menentukan apakah Anda benar-benar menderita asma. Penyakit ini hanya bisa didiagnosis oleh dokter dan tim medis dengan melakukan serangkaian pemeriksaan.
Dalam proses diagnosis asma, berikut adalah langkah-langkah yang akan dokter ambil:
1. Mengecek riwayat kesehatan

Dokter akan memberikan beberapa pertanyaan terkait riwayat kesehatan Anda untuk memahami gejala-gejala asma yang Anda alami. Pertanyaan-pertanyaan tersebut umumnya meliputi riwayat kesehatan Anda sendiri, anggota keluarga yang lain, obat-obatan yang sedang Anda konsumsi, serta gaya hidup Anda.
Misalnya, jika Anda memiliki riwayat alergi atau penyakit eksim, kondisi tersebut mungkin meningkatkan risiko Anda menderita asma. Selain itu, bila Anda memiliki anggota keluarga dengan asma, alergi, atau eksim, peluang Anda untuk terdiagnosis dengan asma pun cukup besar.
Anda juga perlu memberi tahu dokter mengenai kondisi lingkungan sekitar Anda, mulai dari tempat tinggal hingga lingkungan kerja.
2. Melakukan pemeriksaan fisik

Sebelum menetapkan diagnosis asma, dokter akan meminta Anda melalui serangkaian pemeriksaan fisik. Dokter akan mengecek beberapa bagian tubuh Anda, seperti telinga, mata, hidung, tenggorokan, kulit, dada, dan paru.
Dengan pemeriksaan fisik secara menyeluruh, dokter dapat mengetahui seberapa baik Anda dapat bernapas serta bagaimana kondisi paru-paru Anda. Tes ini terkadang juga dilakukan dengan mesin rontgen untuk melihat bagian dalam paru-paru atau sinus Anda.
3. Melakukan tes fungsi paru

Untuk menegakkan diagnosis asma, dokter mungkin akan melakukan beberapa pemeriksaan penunjang untuk mengetahui fungsi paru Anda.
Tes ini bertujuan mengukur kemampuan bernapas Anda secara lebih mendalam. Biasanya, tes ini dilakukan sebanyak 2 kali, yaitu sebelum dan sesudah Anda menghirup obat bronkodilator.
Dari hasil tes fungsi paru, jika dokter melihat kondisi paru-paru Anda membaik setelah menghirup bronkodilator, kemungkinan Anda memiliki asma.
Berikut adalah beberapa jenis tes fungsi paru untuk mengetahui apakah gejala-gejala yang Anda derita adalah asma:
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar