Bronkitis adalah penyakit paru-paru yang terjadi akibat peradangan di bronkus, yaitu percabangan saluran udara yang mengarah ke paru-paru. Penyebab utama bronkitis adalah infeksi virus dan iritasi asap rokok.
Infeksi pada bronkus akan menimbulkan peradangan sehingga oksigen yang dihirup menjadi terhambat untuk masuk ke dalam paru-paru. Orang yang sakit paru-paru akibat bronkitis juga akan mengalami batuk berdahak berkepanjangan. Dahak akibat bronkitis biasanya kental dan tidak berwarna.
Penyakit ini bisa berlangsung akut dengan kondisi yang terus membaik setelah 10 hari tanpa meninggalkan kerusakan berarti di paru-paru. Namun, bronkitis juga bisa berlangsung kronis dan menyebabkan kondisi seperti penyakit paru obstruktif kronis.
4. PPOK

PPOK (penyakit paru obstruktif kronis) merupakan penyakit paru-paru yang berkembang dengan progresif. Gejalanya akan semakin memburuk seiring berjalannya waktu. American Lung Association menjelaskan bahwa penyakit ini meliputi dua kondisi, yakni bronkitis kronis dan emfisema.
Jika bronkitis menyerang percabangan paru, yaitu bronkus, emfisema menyerang kantung udara di paru-paru, alias alveolus. Kedua kondisi ini bisa membuat saluran udara di paru-paru tersumbat sehingga penderitanya sangat kesulitan untuk bernapas.
Gejala penyakit ini akan berkembang secara bertahap ditandai dengan batuk yang tak kunjung sembuh dan sesak napas yang sering muncul, terutama saat berkegiatan.
Beberapa penyebab utama sakit paru ini adalah merokok, paparan zat kimia yang mengiritasi paru-paru seperti polusi hasil limbah industri, dan faktor genetik yang menyebabkan tubuh tidak dapat memproduksi protein Alpha-1. Protein ini berguna untuk melindungi paru-paru.
5. Tuberkulosis (TBC)
Tuberkulosis juga termasuk penyakit paru-paru yang umum terjadi. Penularannya tejadi melalui udara dan percikan air liur. Namun, penularan TBC bisa terjadi dari kontak dekat dan interaksi rutin dengan penderita.
Penyakit ini disebabkan oleh infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis yang menyerang paru-paru. Bakteri bisa menetap di dalam tubuh, tapi tidak aktif menginfeksi atau disebut dengan kondisi TB laten. Saat aktif menginfeksi (TB aktif), bakteri akan menimbulkan gejala seperti batuk kronis.
Meskipun bakteri pada awalnya menyebabkan infeksi di paru-paru, bakteri juga bisa menyebar ke berbagai organ tubuh, seperti kelenjar getah bening, tulang, dan menyebabkan komplikasi.
Oleh karena itu, penting bagi Anda untuk menjalani pengobatan tuberkulosis dengan teratur. Pasalnya, risiko kebal antibiotik bisa terjadi jika Anda tidak minum obat sesuai dengan anjuran dokter.
6. Efusi pleura
Istilah paru-paru basah memang sering digunakan pada penyakit pneumonia, tapi terdapat juga gangguan lain yang bisa menunjukkan kondisi yang sama, yakni efusi pleura.
Efusi pleura terjadi ketika ada penumpukan cairan di rongga pleura yang terletak di antara paru-paru dan dinding dada. Kondisi ini bisa terjadi akibat masalah kesehatan tertentu seperti gagal jantung, infeksi paru-paru, kanker, atau pankreatitis.
Pada pleura memang normalnya terdapat cairan yang dapat membantu pergerakan paru-paru dalam proses pernapasan. Akan tetapi, kelebihan cairan di paru-paru justru dapat mengakibatkan seseorang kesulitan bernapas.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar