Fibrosis paru bisa terjadi tanpa gejala yang disadari, dan bagi beberapa orang perubahan pada pernapasan atau rasa lelah terus menerus kerap dianggap remeh. Namun, pernahkah Anda berpikir bahwa gejala tersebut bisa menjadi tanda dari kondisi paru-paru yang lebih serius seperti fibrosis paru? Sebenarnya, apa itu fibrosis paru dan apa penyebabnya? Ketahui di bawah ini.
Apa itu fibrosis paru?
Fibrosis paru adalah penyakit paru yang diakibatkan oleh terbentuknya jaringan parut di paru-paru.
Kondisi ini menyebabkan paru-paru menjadi kaku dan tidak bisa berfungsi secara normal.
Akibatnya, paru-paru tidak mendapatkan oksigen secara maksimal sehingga membuat Anda jadi kesulitan bernapas, terutama saat beraktivitas.
Jika jaringan parut yang terbentuk semakin banyak, hal ini dapat menyebabkan penyakit paru interstisial.
Jaringan parut ini terbentuk akibat adanya luka di paru-paru. Namun, umumnya, sulit menentukan penyebab kondisi ini.
Itu sebabnya kondisi ini dikenal dengan fibrosis paru idiopatik (tidak diketahui penyebabnya).
Kerusakan paru-paru akibat fibrosis tidak bisa disembuhkan, tapi obat-obatan dan terapi bisa membantu meredakan gejala-gejalanya.
Untuk sebagian pasien, transplantasi (cangkok) mungkin dibutuhkan.
Seberapa umumkah kondisi ini?
Jenis idiopatik adalah kondisi yang paling umum dari fibrosis paru. Dikutip dari American Lung Association, diperkirakan terdapat 50.000 kasus baru fibrosis paru idiopatik setiap tahunnya.
Kebanyakan pasien kondisi ini merasakan gejala pada usia 50 dan 70 tahun. Fibrosis paru adalah kondisi yang lebih umum terjadi pada pria dibandingkan dengan wanita.
Apa saja tanda-tanda dan gejala fibrosis paru?
Beberapa gejala fibrosis paru adalah:
- sesak napas dengan ciri napas yang terengah-engah,
- lemas atau kelelahan,
- batuk kering,
- berat badan menurun tanpa sebab,
- nyeri otot dan sendi, serta
- ujung jari kaki dan tangan membengkak.
Perkembangan kondisi dan tingkat keparahan penyakit ini berbeda-beda pada setiap orang.
Ada yang langsung mengalami gejala parah, ada juga yang penyakitnya berkembang pelan-pelan dalam waktu beberapa bulan hingga tahunan.
Pasien tertentu mungkin mengalami gejala yang terus bertambah parah, misalnya sulit bernapas selama beberapa hari atau minggu.
Dalam kondisi ini, pasien membutuhkan alat bantu pernapasan seperti mesin ventilator.
Kapan saya harus periksa ke dokter?
Jika Anda memiliki tanda-tanda atau gejala-gejala di atas atau pertanyaan lainnya, bicarakan dengan dokter Anda.
Tubuh masing-masing orang berbeda. Selalu konsultasikan kepada dokter untuk menangani kondisi kesehatan Anda.
Apa penyebab fibrosis paru?
Dalam kebanyakan kasus, fibrosis paru tidak diketahui penyebabnya. Namun, menurut jenisnya, fibrosis paru dapat disebabkan oleh beberapa hal ini.
- Memiliki penyakit autoimun, seperti rheumatoid arthritis dan Sjorgen’s syndrome.
- Gastroesophageal reflux disease (GERD).
- Iritasi akibat material berbahaya, seperti asbes atau silika.
- Peradangan paru akibat menghirup spora jamur, bakteri, atau kotoran hewan.
- Menjalani perawatan radiasi untuk paru-paru, kanker, dan luka pada paru-paru.
- Mengonsumsi jenis obat tertentu, seperti obat-obatan dalam pengobatan kemoterapi dan obat untuk mengatasi ritme jantung abnormal yaitu amiodarone, dan obat antiradang methotrexate dan antibiotik nitrofurantoin.
Apa yang meningkatkan risiko terkena kondisi ini?
Beberapa faktor risiko yang membuat seseorang rentan kena fibrosis paru adalah sebagai berikut.
- Berusia paruh baya atau lanjut usia.
- Perokok aktif.
- Pasien dengan emfisema.
- Profesi tertentu yang berbahaya bagi paru-paru, seperti pekerja tambang, petani atau peternak, pekerja konstruksi, atau siapa saja yang berisiko terpapar polusi.
- Pengobatan kanker, terutama radiasi di area dada dan obat-obatan kemoterapi.
- Keturunan (genetik).
Bagaimana kondisi ini didiagnosis?
Beberapa penyakit paru-paru adalah penyebab fibrosis paru.
Itu sebabnya, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan menanyakan riwayat kesehatan Anda dan keluarga, pekerjaan, kesibukan sehari-hari, hingga gaya hidup seperti apakah Anda merokok.
Pemeriksaan lain untuk mendiagnosis fibrosis paru adalah sebagai berikut.
- X-ray (rontgen) dada.
- Tes pernapasan, seperti spirometri, untuk memeriksa fungsi paru.
- Tes darah untuk memeriksa kadar oksigen dalam darah, penyakit autoimun, dan kemungkinan infeksi.
- CT Scan resolusi tinggi (HRCT) pada dada.
- Biopsi paru.
- Tes olahraga untuk memeriksa seberapa baik kemampuan paru memindahkan oksigen dan karbon dioksida masuk dan keluar aliran darah.
Apa saja pilihan pengobatan untuk fibrosis paru?
Belum ada obat yang bisa menyembuhkan kondisi ini sepenuhnya. Pengobatan yang diberikan hanya bisa membantu meringankan gejala serta meningkatkan kualitas hidup pasien.
Pilihan pengobatan untuk mengatasi fibrosis paru adalah berikut ini.
1. Obat-obatan
Dokter Anda mungkin menawarkan obat-obatan generasi baru, seperti pirfenidone (Esbriet) and nintedanib (Ofev).
Obat-obatan ini mampu memperlambat fibrosis. Namun, obat-obatan bisa memberikan efek samping seperti mual, muntah, hingga munculnya ruam.
Dokter pun mungkin memberikan obat asam lambung untuk mengobati refluks asam lambung (GERD), yaitu gangguan pencernaan yang sering dialami orang dengan kondisi ini.
2. Terapi oksigen
Terapi oksigen tidak bisa menghentikan kerusakan paru sepenuhnya. Namun, bisa membantu Anda untuk:
- bernapas lebih lancar,
- mengurangi risiko komplikasi dari kekurangan oksigen dalam darah,
- mengurangi tekanan darah di sisi kanan jantung, dan
- meningkatkan kualitas tidur dan rasa nyaman
Anda mungkin harus menggunakan oksigen saat tidur atau berolahraga, sedangkan sebagian orang harus menggunakannya tanpa henti sepanjang hari.
3. Rehabilitasi paru
Rehabilitasi paru dilakukan untuk membantu Anda mengendalikan gejala dan meningkatkan kenyamanan beraktivitas sehari-hari. Beberapa cara yang bisa dilakukan untuk rehabilitasi paru, antara lain:
- olahraga atau latihan fisik untuk meningkatkan ketahanan,
- melatih teknik pernapasan untuk membantu kerja paru,
- konseling ahli gizi, dan
- edukasi soal penyakit.
4. Transplantasi (cangkok) paru
Transplantasi paru bisa jadi pilihan bagi orang dengan fibrosis baru. Ini bisa membantu meningkatkan angka harapan hidup serta kualitas hidup secara umum.
Namun, terdapat risiko penolakan organ atau infeksi akibat prosedur ini. Bicarakan dengan dokter untuk segala kemungkinannya.
Bagaimana cara mencegah fibrosis paru?
Beberapa langkah sederhana yang dapat membantu Anda mencegah kondisi fibrosis paru adalah sebagai berikut.
- Berhenti merokok. Bicarakan dengan dokter soal cara terbaik berhenti merokok. Begitu juga kalau orang terdekat atau anggota keluarga Anda ada yang merokok, ada baiknya minta anggota keluarga untuk berhenti merokok karena asapnya pun bisa merusak paru-paru orang yang tidak merokok. Cara ini dapat membantu Anda menjaga kesehatan paru-paru secara keseluruhan.
- Perhatikan asupan makanan. Tidak usah memaksakan diri langsung makan banyak. Batasi saja sedikit-sedikit tapi sering. Tingkatkan juga konsumsi sayur dan buah.
- Berolahraga rutin. Baik untuk kesehatan, termasuk meningkatkan fungsi paru dan mengendalikan stres. Tanyakan kepada dokter olahraga seperti apa yang cocok buat Anda.
- Istirahat yang cukup.
- Imunisasi. Melakukan vaksinasi untuk pneumonia dan influenza, termasuk anggota keluarga Anda membantu Anda mencegah berbagai infeksi yang bisa memperburuk gejala yang Anda alami.
Pastikan Anda selalu mengikuti anjuran dokter atau tim ahli yang menangani Anda untuk mendapatkan saran terbaik.
Kesimpulan
- Fibrosis paru adalah kondisi serius yang ditandai dengan terbentuknya jaringan parut di paru-paru, sehingga membuat paru-paru kaku dan menghambat kemampuan mereka untuk berfungsi secara normal.
- Kondisi ini sering kali tidak memiliki gejala yang jelas di awal, sehingga banyak orang mengabaikan tanda-tanda awalnya seperti sesak napas, batuk kering, atau kelelahan yang berlebihan.
- Penyebabnya bisa berasal dari faktor-faktor tertentu seperti paparan zat berbahaya, penyakit autoimun, infeksi, atau riwayat keluarga, dan sering kali penyebab pastinya tidak diketahui secara pasti.
- Pengobatannya meliputi pemberian obat, terapi oksigen, rehabilitasi paru, dan dalam kasus yang parah, transplantasi paru. Meskipun fibrosis paru tidak dapat disembuhkan, berbagai perawatan dapat membantu meringankan gejala serta meningkatkan kualitas hidup pasien.