Sementara itu, cara pakai oximeter di rumah sakit mungkin membutuhkan langkah-langkah khusus, seperti yang dijelaskan di bawah ini.
- Oksimeter akan ditempatkan di jari atau daun telinga Anda.
- Selanjutnya, alat tersebut mungkin akan dibiarkan untuk pemantauan berkelanjutan.
- Oksimeter akan langsung dilepas jika digunakan untuk satu kali pemeriksaan singkat.
Pada pasien COVID-19 yang isolasi mandiri, dokter mungkin menyarankan Anda untuk memeriksa kadar oksigen selama dua kali sehari.
Anda juga perlu mencatat hasil pemeriksaan mandiri tersebut dan menunjukkannya pada dokter yang menangani Anda.
Bagaimana cara membaca hasil di oksimeter?

Umumnya, oximeter menunjukkan dua atau tiga angka pada hasil pemeriksaannya yang mencakup:
- tingkat saturasi oksigen atau oxygen saturation level (SpO2) yang disajikan dalam bentuk persentase,
- denyut nadi atau pulse rate (PR), angka
- angka ketiga untuk menggambarkan kekuatan sinyal.
Kadar oksigen normal dalam darah biasanya berkisar 95% atau lebih tinggi.
Sementara itu, sebagian orang dengan penyakit paru-paru kronis atau sleep apnea biasanya punya kadar oksigen dalam darah sekitar 90%.
Segera hubungi dokter jika hasil oksimeter menunjukkan kadar oksigen yang lebih rendah dari 95%. Selain itu, Anda juga disarankan segera mengunjungi rumah sakit terdekat jika:
- gejala Anda semakin memburuk,
- kondisi Anda tidak lebih baik seperti yang diharapkan.
Adakah keterbatasan oximeter?
Oximeter memiliki keterbatasan dan risiko ketidaktepatan dalam keadaan tertentu. Umumnya, ketidaktepatan tersebut tergolong kecil dan tidak berarti apa-apa.
Meskipun begitu, tetap ada risiko bahwa pengukuran yang tidak akurat mengakibatkan tingkat saturasi oksigen sangat rendah tidak terdeteksi hingga mengakibatkan hal fatal.
Ketidaktepatan hasil oksimeter dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor termasuk:
- masalah peredaran darah, seperti tangan yang sangat dingin dan fenomena Raynaud,
- memakai cat kuku atau kuku palsu berwarna gelap, seperti hitam atau biru,
- mempunyai kebiasaan merokok.

Sebuah penelitian yang disebutkan dalam situs Food and Drug Administration menunjukkan adanya perbedaan keakuratan hasil oksimeter pada orang dengan kulit gelap dan terang.
Penelitian tersebut memperlihatkan bahwa pasien kulit hitam mengalami tiga kali lebih banyak hipoksemia tersembunyi dibandingkan pasien kulit putih.
Namun, studi itu dinilai juga memiliki berbagai keterbatasan. Oleh karena itu, penelitian lanjutan mungkin diperlukan untuk memastikan hasil tersebut.
Jika Anda memiliki keraguan tentang cara membaca hasil oximeter, segera hubungi dokter. Dokter akan memberikan saran dan solusi terbaik.
Jika merasa mengalami gejala COVID-19, Anda juga disarankan segera menghubungi dokter atau petugas kesehatan terdekat di tempat tinggal Anda.
Meski bisa digunakan untuk memantau kondisi pasien COVID-19, alat ini tidak bisa dijadikan alat pendeteksi atau diagnosis penyakit tersebut.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar