Rasa gatal tentu bikin tidak nyaman, apalagi kalau rasa gatal secara spesifik muncul hanya di bokong. Saat Anda duduk pun tidak nyaman karena terus ingin menggaruk pantat. Memang apa saja penyebab pantat gatal dan bagaimana cara mengatasinya? Berikut ini penjelasan selengkapnya.
Apa saja penyebab pantat gatal?
Gatal di pantat dapat diawali dengan gejala kemerahan, rasa terbakar, dan nyeri. Gatal dan iritasi mungkin bersifat sementara atau bertahan lebih lama, tergantung pada penyebabnya.
Di bawah ini beberapa penyebab umum bokong gatal.
1. Infeksi jamur
Gatal di pantat sering disebabkan organisme jamur yang umumnya tumbuh di daerah yang lembap dan hangat. Infeksi jamur ini disebut dengan tinea cruris atau jock itch.
Jamur yang menyebabkan kondisi ini tergolong sebagai kelompok jamur dermatofita yang memakan lapisan keratin (protein) di kulit untuk berkembang biak.
Infeksi jamur ini juga bisa terjadi apabila Anda menggunakan pakaian ketat yang menyebabkan lembap dan panas di area bokong.
Sementara itu, jenis jamur yang paling sering menyebabkan infeksi ini adalah Tricophyton dan Epidermophyton. Jamur ini juga dapat menimbulkan penyakit kutu air.
Gejala yang timbul biasanya disertai dengan ruam kulit yang memiliki pinggiran berwarna merah bersisik. Ciri khas lainnya termasuk gatal dan nyeri di daerah yang terinfeksi.
2. Folikulitis
Folikulitis adalah peradangan folikel-folikel rambut di area bokong akibat infeksi atau timbunan keringat.
Kondisi ini juga disebut dengan jerawat pantat karena bentuknya berupa benjolan merah mirip jerawat di bokong.
Meski bentuknya kecil-kecil dan banyak, kondisi ini justru bisa menjadi penyebab pantat Anda terasa sangat gatal.
Untuk meringankan gejalanya, basuh area bokong yang gatal dengan menggunakan sabun antibakteri dan keringkan hingga benar-benar kering.
3. Herpes
Tidak hanya pada alat kelamin atau mulut, herpes juga dapat terjadi di bagian pantat dan menyebabkan bokong gatal.
Herpes merupakan penyakit menular yang disebabkan infeksi virus herpes. Penyakit ini dikenal dengan herpes kulit lantaran gejalanya yang diawali dengan kemunculan lenting atau lepuhan pada kulit.
Menurut the New Zealand Herpes Foundation, infeksi virus herpes simplex (HSV 1 dan HSV2), penyebab herpes genital dan herpes oral, bisa menyerang area genital dan menyebabkan gatal, termasuk di pantat.
Pantat gatal karena herpes biasanya memiliki gejala seperti ruam disertai lenting berkelompok atau lenting berair dan berubah menjadi kerak kering.
4. Dermatitis kontak
Dermatitis kontak adalah suatu kondisi yang menyebabkan kulit meradang dan memerah selepas kontak langsung dengan iritan (zat pemicu iritasi) atau alergen (zat pemicu alergi).
Berdasarkan penyebabnya, dermatitis kontak terbagi menjadi dua jenis, yaitu dermatitis kontak iritan dan dermatitis kontak alergi.
Zat penyebab terjadinya peradangan kulit dapat berasal dari bahan kimia, tanaman beracun, logam, obat-obatan, atau kontak antara kulit dengan alergen lainnya.
Oleh karena itu, penyebab peradangan dan iritasi dapat berbeda dari orang ke orang.
Pantat gatal karena dermatitis kontak bisa disebabkan oleh iritasi saat memakai celana berbahan lateks atau alergi obat-obatan seperti antibiotik.
5. Dermatitis intertriginosa
Intertrigo atau dermatitis intertriginosa adalah kondisi munculnya ruam pada area lipatan kulit.
Intertrigo disebabkan oleh gesekan dan kelembapan berlebih di area lipatan kulit. Kondisi ini membuat lapisan atas kulit menjadi lebih mudah rusak sehingga timbul ruam kulit kemerahan dan peradangan.
Kulit yang kehilangan lapisan pelindungnya menjadi rentan terinfeksi bakteri, virus, dan jamur. Ini membuat penderita intertrigo menjadi rentan mengalami infeksi kulit.
Gejala yang timbul biasanya ruam merah atau kecokelatan pada lipatan kulit. Ruam ini bisa disertai rasa panas seperti terbakar serta gatal.
Buku Intertrigro (2021) menjelaskan ruam yang sudah terinfeksi virus, jamur, atau bakteri bisa menyebabkan kulit menjadi berbau, retak, dan berdarah.
Gatal di pantat karena intertrigo dapat dipicu terlalu sering memakai pakaian yang ketat, sehingga menimbulkan gesekan dan ruam di lipatan kulit pantat.
6. Dermatitis atopik
Dermatitis atopik atau eksim merupakan penyakit kulit kronis yang menyebabkan kulit bengkak, merah meradang, gatal, dan pecah-pecah.
Gejala penyakit ini biasanya ditandai dengan gatal parah yang bisa mengganggu tidur dan aktivitas sehari-hari. Apabila area gatal digaruk, kulit akan menjadi kering dan bahkan mengelupas.
Eksim biasa terjadi pada orang yang punya riwayat keluarga yang menderita eksim, asma, atau alergi.
Penyakit ini tidak dapat disembuhkan, tetapi perawatan yang tepat dapat meringankan gejalanya.
7. Psoriasis
Psoriasis kerap muncul pada siku dan lutut. Penyakit kulit ini juga bisa muncul di celah bokong dan menyebabkan pantat terasa gatal.
Psoriasis adalah penyakit autoimun yang belum diketahui penyebab pastinya. Penyakit kulit kronis ini ditandai dengan pertumbuhan sel kulit baru yang terlalu cepat.
Pada akhirnya, sel kulit baru akan menumpuk di permukaan kemudian membentuk bercak tebal yang bersisik dan berwarna merah.
Gejala psoriasis di bokong biasanya berupa ruam merah dengan sisik putih. Segera konsultasikan ke dokter jika Anda mengalaminya.
8. Biang keringat
Biang keringat dikenal juga heat rash atau miliaria, yaitu kondisi yang terjadi ketika sel kulit mati, keringat, atau bakteri terperangkap di bawah kulit.
Gejala umum biang keringat seperti munculnya lenting dan benjolan merah dan kecil, gatal-gatal kulit, dan sensasi tertusuk-tusuk atau perih secara intens.
Gejala ini bisa muncul pada bahu, leher, dada, pangkal paha, serta area sekitar lipatan tubuh.
Intensitas gejalanya bisa lebih parah pada bagian tubuh yang kerap tertutup seperti pantat. Ini bisa menyebabkan rasa gatal di pantat. Biang keringat umumnya bisa menghilang dengan sendirinya dalam beberapa hari.