backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

Sudah Benarkah Cara Anda Membersihkan Bokong Selama Ini? Cek di Sini!

Ditinjau secara medis oleh dr. Yusra Firdaus


Ditulis oleh Adelia Marista Safitri · Tanggal diperbarui 14/08/2020

Sudah Benarkah Cara Anda Membersihkan Bokong Selama Ini? Cek di Sini!

Bagian pantat atau bokong adalah salah satu bagian pribadi tubuh yang juga perlu dijaga kebersihannya, tapi sayangnya sering terlupakan. Padahal, menjaga kebersihan pantat itu penting, lho. Terlebih setelah Anda buang air besar, Anda wajib membersihkan pantat dengan benar untuk mencegah bakteri tumbuh dan bau tak sedap. Lantas, sudah benarkah cara Anda dalam membersihkan pantat? Yuk, simak panduannya berikut ini.

Kenapa harus membersihkan pantat dengan benar?

Kotoran alias feses yang dikeluarkan saat buang air besar mengandung ribuan kuman. Jika Anda sedang diare lalu tidak membersihkan pantat dengan benar, maka bakteri penyebab diare ini dapat menempel ke tangan dan meningkatkan risiko kontaminasi silang. Terlebih bila Anda langsung menyentuh makanan, bakteri yang ada di tangan akan berpindah ke makanan dan menyebabkan keracunan makanan.

Selain menyebarkan penyakit, pantat juga dapat mengalami iritasi jika tidak dibersihkan dengan benar. Dr. Joel Krachman, MD, seorang kepala bidang gastroenterologi di New Jersey-based AtlantiCare Regional Medical Center, mengungkap kepada Men’s Health bahwa iritasi pada bokong atau pantat dapat memicu ambeien (wasir) dan abses anal. Lama-lama, hal ini dapat menyebabkan perdarahan dan pantat gatal.

Begini cara membersihkan pantat yang benar

Berikut ini panduan membersihkan pantat yang benar dan aman, yaitu:

1. Usap dari arah depan ke belakang

penyebab pantat gatal

Kebanyakan orang sering salah langkah saat membersihkan area pantat, yaitu mengusapnya dari arah belakang ke depan. Meskipun memang lebih mudah dilakukan, tapi cara ini justru dapat menyebabkan perpindahan bakteri dari anus ke vagina dan memicu infeksi saluran kencing.

Jika Anda salah satunya, maka mulai sekarang segera ubah dengan mengusapnya ke arah yang berlawanan, yakni dari arah depan ke belakang. Anda dapat menggunakan tisu basah untuk mempermudah saat menyeka area sekitar bokong.

Akan tetapi, perhatikan lagi bahan kimia yang terkandung dalam tisu basah. Hindari kandungan methylisothiazolinone yang dapat menyebabkan reaksi alergi pada beberapa orang.

Pilihlah tisu basah yang mengandung bahan-bahan alami, misalnya lidah buaya atau witch hazel, yang cenderung aman untuk kulit bokong yang sensitif dan mencegah iritasi.

2. Pakai sabun bebas pewangi

sabun mandi merusak kulit

Kunci terpenting untuk menjaga kebersihan pantat adalah membilasnya dengan air. Namun tunggu dulu, hal ini nyatanya tidak semudah mengguyur sela-sela bokong dengan air, menggosoknya dengan sabun, lalu mengeringkannya begitu saja, ya.

Perhatikan jenis sabun yang Anda gunakan sebelum mulai membersihkan pantat. Pasalnya, tidak semua sabun itu aman untuk kulit bokong yang sensitif. Pilihlah sabun bebas pewangi, lalu gosokkan secara perlahan pada lubang anus untuk membersihkan sisa-sisa bakteri yang menempel.

3. Bilas dengan air

Setelah menggosok lembut area bokong dengan sabun, segera bilas dengan air. Pastikan tidak ada sisa-sisa sabun yang menempel pada lipatan bokong yang dapat memicu pertumbuhan bakteri.

Tepuk-tepuk area bokong dengan tisu kering atau handuk lembut untuk mengeringkannya. Ingat, pastikan seluruh bagian pantat benar-benar kering hingga ke sela-selanya. Kondisi pantat yang lembap menjadi lingkungan favorit bagi bakteri untuk berkembang biak dan menyebabkan pantat gatal.

4. Cuci tangan hingga bersih

sabun cuci tangan antiseptik

Setelah Anda selesai mengeringkan area sekitar pantat dengan baik, jangan lupa cuci tangan pakai sabun hingga benar-benar bersih. Lagi-lagi, ini bertujuan untuk mencegah kontaminasi silang yang mungkin terjadi saat Anda menyentuh makanan atau bersalaman dengan orang lain setelah buang air besar.

Bila memungkinkan, gunakan air hangat yang lebih efektif membunuh sisa-sisa bakteri yang mungkin masih berkumpul di permukaan tangan Anda. Jangan lupa keringkan tangan Anda terlebih dahulu sebelum mulai menyentuh makanan atau mulai beraktivitas lagi, ya.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.



Ditinjau secara medis oleh

dr. Yusra Firdaus


Ditulis oleh Adelia Marista Safitri · Tanggal diperbarui 14/08/2020

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan