Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro · General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)
Eksim adalah penyakit kulit kronis (menahun) yang membuat kulit merah meradang, bengkak, gatal, dan pecah-pecah. Eksim secara umum dikenal sebagai penyakit kulit dermatitis atopik.
Penyakit kulit ini ditandai dengan gatal yang amat parah sehingga mengganggu tidur dan aktivitas sehari-hari. Jika digaruk, area kulit yang terasa gatal akan menjadi kering dan bahkan mengelupas.
Dermatitis atopik biasanya muncul pertama kali pada bayi berusia di bawah satu tahun. Penyakit yang juga dikenal sebagai eksim kering ini bisa terus kambuh hingga dewasa, meski bagi sebagian anak gejalanya dapat membaik atau bahkan hilang.
Eksim lebih umum terjadi pada orang yang memiliki riwayat keluarga yang mengidap eksim, alergi, atau asma. Penyakit ini tidak bisa disembuhkan, tapi perawatan yang tepat bisa membantu mengendalikan dan meringankan gejalanya.
Peradangan kulit akibat dermatitis atopik biasanya muncul pada bagian tubuh yang berlipatan, seperti siku bagian dalam, belakang lutut, dan bagian depan leher.
Meski demikian, American Academy of Dermatology mengatakan gejala eksim pada bayi, anak-anak, dan orang yang lebih tua mungkin saja berbeda.
Berikut berbagai gejalanya sesuai kelompok usia.
Gejala eksim pada bayi umumnya pertama kali muncul saat usia 2 sampai 3 bulan dalam bentuk berikut.
Gejala eksim pada anak kecil biasanya muncul di usia 2 tahun hingga masa pubertas. Adapun berbagai gejala dermatitis atopik yang biasanya muncul pada anak sebagai berikut.
Dermatitis atopik jarang muncul pertama kali saat dewasa. Kebanyakan orang dewasa dengan penyakit eksim biasanya sudah pernah terserang di masa kanak-kanak.
Berikut gejala-gejala eksim pada orang dewasa yang kerap muncul.
Eksim yang telah menjadi penyakit menahun dapat membuat kulit tampak lebih tebal dan gelap dibanding bagian kulit lain. Kulit yang menebal juga bisa terasa gatal setiap saat.
Kemungkinan ada tanda-tanda dan gejala eksim yang tidak disebutkan di atas. Bila Anda memiliki kekhawatiran akan sebuah gejala tertentu, konsultasikanlah dengan dokter.
Anda harus segera periksa ke dokter bila mengalami gejala-gejala di bawah ini.
Jika Anda atau buah hati mengalami berbagai gejala tersebut, sebaiknya jangan tunda untuk memeriksakannya ke dokter.
Para peneliti belum mengetahui pasti apa penyebab dermatitis atopik. Namun, mereka percaya bahwa kemunculan dan kekambuhan eksim dapat dipicu oleh faktor genetik dan banyak hal eksternal lainnya.
Eksim kering bisa muncul sewaktu-waktu, terutama saat Anda berada dekat dengan pemicunya. Pemicu utama eksim yakni:
Ada banyak faktor yang meningkatkan risiko Anda terkena dermatitis atopik, yaitu:
Sementara itu, faktor-faktor lain yang meningkatkan risiko eksim pada anak-anak meliputi:
Diagnosis untuk penyakit dermatitis atopik cukup sederhana. Dokter spesialis kulit umumnya mengawali diagnosis dengan memeriksa penampilan kulit Anda.
Dokter juga dapat memeriksa apakah Anda merasakan sakit saat area kulit disentuh dan melakukan pemeriksaan mata untuk melihat apakah mata Anda terpengaruh.
Selain itu, dokter juga akan bertanya tentang riwayat kesehatan keluarga Anda untuk mengetahui apakah ada yang memiliki eksim.
Tes laboratorium biasanya tidak diperlukan untuk mendiagnosis eksim atopik. Dokter mungkin dapat melakukan tes menggunakan sampel kulit untuk mengesampingkan kemungkinan infeksi lain atau alergi yang Anda miliki.
Tidak ada pengobatan yang dapat menyembuhkan eksim secara tuntas. Namun, ada beberapa pilihan pengobatan eksim yang dapat meringankan gejala dermatitis atopik.
Adapun tujuan dari perawatan penyakit eksim yaitu sebagai berikut.
Program pengobatan dapat meliputi kombinasi terapi obat, perawatan kulit, serta perubahan gaya hidup. Terapi obat untuk dermatitis atopik biasanya meliputi atau salep yang dapat mengendalikan rasa gatal, peradangan, dan memperbaiki kulit.
Dokter biasanya tidak memberikan banyak obat untuk bayi. Anda mungkin disarankan untuk sering melumasi kulit bayi dengan minyak, krim, atau salep. Jika kondisinya cukup parah, dokter akan meresepkan krim yang aman dan tidak mengiritasi kulit.
Berikut berbagai pilihan obat eksim yang biasanya diresepkan dokter.
Krim untuk penyakit eksim biasanya diberikan supaya rasa gatal yang dirasakan berkurang. Dengan begitu, keinginan untuk menggaruk bisa dikendalikan.
Menggaruk kulit yang eksim tidak akan menyembuhkan penyakit, melainkan hanya memperparah kondisi. Selain mengakibatkan infeksi, hal ini juga bisa memperburuk tampilan kulit.
Biasanya krim atau salep kortikosteroid akan diresepkan untuk membantu meredakan gatal. Anda wajib mengoleskannya sesuai anjuran, sebab terlalu sering menggunakan obat ini bisa menyebabkan efek samping termasuk penipisan kulit.
Selain kortikosteroid, krim mengandung inhibitor kalsineurin seperti tacrolimus serta pimecrolimus juga bisa membantu mengendalikan gatal dan peradangan. Keduanya mampu meredakan reaksi pada kulit dengan cara memengaruhi sistem imun.
Jika eksim sudah mengalami infeksi yang ditandai dengan kemunculan luka terbuka atau retakan yang bernanah, antibiotik jadi salah satu obat yang akan diresepkan.
Biasanya dokter akan meresepkan antibiotik oles dan minum untuk melawan bakteri penyebab infeksi agar tak menyebar luas. Antibiotik minum kemungkinan diresepkan saat obat oles tak mampu bekerja dengan efektif.
Untuk kasus yang lebih parah, dokter akan meresepkan kortikosteroid minum seperti prednison. Obat ini cukup efektif, tapi sayangnya tidak bisa dikonsumsi dalam jangka panjang karena efek sampingnya cukup serius.
Efek samping prednison yang paling sering terjadi adalah mual, muntah, mulas, susah tidur, hilang nafsu makan, dan tumbuhnya jerawat. Apabila efek tersebut berlangsung dalam waktu yang lama atau bertambah buruk, segera hubungi dokter.
Dupilumab termasuk obat yang disetujui oleh Badan Administrasi Pengawas Makanan dan Obat di Amerika Serikat untuk mengatasi eksim parah. Obat ini ditujukan untuk orang-orang yang penyakitnya tak lagi merespon obat-obatan lain.
Perawatan ini dilakukan dengan cara membungkus area kulit yang bermasalah dengan kortikosteroid oles dan perban basah. Biasanya prosedur ini dilakukan secara intensif untuk orang dengan dermatitis atopik yang sudah parah.
Di awal pengobatan, dokter atau petugas medis akan membantu memasangkan perban ini pada Anda. Namun, nantinya Anda juga akan diajari cara memasangnya supaya bisa melakukannya sendiri di rumah.
Prosedur ini dianjurkan untuk orang-orang yang yang kulitnya tidak kunjung membaik meski sudah diberikan obat oles. Selain itu, orang yang eksimnya mudah kambuh setelah perawatan juga biasanya disarankan untuk melakukan terapi cahaya.
Bentuk terapi cahaya yang paling sederhana yaitu fototerapi. Terapi dilakukan dengan memberikan kulit paparan sinar matahari alami secara terkendali.
Selain itu, terapi juga bisa menggunakan sinar ultraviolet UVA dan UVB buatan yang terkadang dikombinasikan dengan obat tertentu.
Meski cukup efektif, terapi cahaya jangka panjang bisa menyebabkan penuaan dini pada kulit dan meningkatkan risiko kanker kulit. Oleh karena itu, terapi cahaya biasanya jarang digunakan untuk bayi dan anak-anak.
Berikut adalah gaya hidup dan pengobatan rumahan yang dapat membantu Anda mengatasi eksim atopik.
Dermatitis atopik adalah penyakit kambuhan. Oleh karena itu, Anda perlu tahu apa saja bahan, kondisi, atau apa saja yang bisa memicu gejalanya. Coba awali dengan mencatat tiap produk atau makanan yang menjadi pantangan eksim.
Selain mencegah kambuhnya eksim, cara ini juga akan membantu Anda menemukan pemicu eksim yang mungkin selama ini tidak Anda sadari.
Kulit penderita eksim perlu diberi pelembap setidaknya dua kali sehari. Waktu terbaik memakai pelembap adalah setelah mandi agar kulit dapat mengunci kelembapannya dengan lebih baik.
Pilihlah minyak atau krim pelembap sesuai jenis kulit Anda. Jika ragu, tanyakan pada dokter kira-kira produk apa yang cocok untuk kondisi kulit Anda.
Menggaruk kulit hanya akan membuat kondisi penyakit menjadi makin parah. Sebisa mungkin, tahanlah keinginan untuk menggaruk kulit. Anda sebaiknya juga memakai pakaian tertutup agar kulit terhindar dari gesekan atau garukan yang bisa melukainya.
Jangan lupa untuk menggunting kuku dan jangan membiarkannya panjang. Pasalnya, di malam hari ada kemungkinan bahwa Anda akan menggaruk kulit tanpa sadar. Pakai sarung tangan bila perlu agar kulit tidak terluka atau lecet akibat digaruk dengan kuku.
Mengompres kulit dengan air dingin atau hangat menjadi salah satu solusi agar rasa gatal bisa berkurang. Anda hanya perlu menyiapkan sebaskom kecil air panas atau dingin lengkap dengan handuk kecilnya.
Kemudian, kompreslah kulit kapan pun terasa gatal. Jangan gunakan air yang terlalu panas karena bisa membuat kulit menjadi semakin kering.
Mandi air hangat membantu meredakan kulit yang terasa gatal. Agar lebih efektif, masukkan baking soda atau oatmeal mentah (koloid) ke dalam bak mandi. Kemudian, berendamlah sekitar 10 hingga 15 menit.
Setelahnya, jangan lupa untuk mengoleskan pelembap ke seluruh tubuh saat kondisi kulit masih lembap.
Saat kulit bermasalah akibat eksim, ada baiknya mencari sabun berbahan ringan. Hindari sabun yang mengandung pewarna atau parfum karena bisa mengiritasi kulit. Pastikan Anda membilas sabun dengan bersih dan jangan sampai ada yang tersisa.
Humidifier membantu melembapkan udara di rumah Anda. Dengan menjaga udara tetap lembap, kulit Anda tidak akan menjadi kering sehingga gejala eksim juga tidak bertambah parah.
Pakaian dengan bahan yang halus dan menyerap keringat mencegah kulit dari iritasi. Saat terkena dermatitis atopik, kulit sangat rentan terluka. Jika kulit terluka, bakteri akan dengan mudah menginfeksi dan membuat eksim menjadi semakin parah.
Stres dan kecemasan menjadi salah satu pemicu penyakit eksim yang bisa membuat kondisinya semakin parah. Anda bisa mencoba mengelola stres dengan melakukan teknik meditasi ringan seperti menarik napas dalam-dalam.
Anda juga bisa mencari komunitas orang dengan eksim untuk saling bertukar cerita dan pengalaman. Dengan mengetahui bahwa Anda tidak sendirian, kekhawatiran akan kondisi yang menjadi pemicu stres biasanya otomatis akan berkurang.
Eksim merupakan penyakit kulit yang menyebabkan peradangan kronis pada kulit. Meski tak bisa disembuhkan, obat-obatan dan perubahan gaya hidup bisa membantu mengatasi gejala dan mencegah kekambuhan.
Disclaimer
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Ditinjau secara medis oleh
dr. Patricia Lukas Goentoro
General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar