backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

3

Tanya Dokter
Simpan
Konten

Dermatitis Intertriginosa (Intertrigo)

Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro · General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Diah Ayu Lestari · Tanggal diperbarui 31/10/2022

Dermatitis Intertriginosa (Intertrigo)

Definisi

Apa itu dermatitis intertriginosa?

Dermatitis intertriginosa atau intertrigo adalah ruam yang menyerang area lipatan kulit. Gesekan dan kelembapan berlebih pada lipatan kulit membuat lapisan atas kulit pada area ini lebih mudah rusak. Akibatnya, timbul ruam kulit kemerahan disertai peradangan.

Kulit yang telah kehilangan lapisan pelindungnya lebih rentan terserang pertumbuhan bakteri, virus, dan jamur yang tidak terkendali. Hal ini membuat penderita intertrigo lebih berisiko mengalami infeksi pada kulit.

Gejala awal penyakit kulit ini adalah ruam merah atau kecokelatan yang muncul pada lipatan kulit. Ruam ini terkadang disertai rasa gatal atau panas seperti terbakar. Jika kondisinya parah atau sudah terjadi infeksi, kulit mungkin akan berdarah, retak, atau berbau.

Kondisi ini lebih banyak dialami oleh penderita diabetes atau orang-orang dengan berat badan berlebih. Orang yang menggunakan bidai/bebat, rangka penunjang badan, dan anggota tubuh buatan juga lebih rentan mengalaminya.

Intertrigo yang ringan dapat diatasi dengan perubahan gaya hidup untuk menjaga kulit tetap sehat. Sementara itu, kasus yang parah biasanya turut memerlukan penggunaan obat-obatan guna mencegah infeksi dan kerusakan lebih lanjut.

Gejala

Apa saja tanda-tanda dan gejala intertrigo?

Gejala intertrigo bisa terjadi dalam bentuk akut (muncul dengan cepat), kambuhan, atau kronis (muncul dalam waktu enam minggu atau lebih). Ciri-ciri, durasi, dan keparahan gejala biasanya bergantung pada faktor penyebabnya.

Ciri utamanya adalah kulit meradang yang merupakan gejala dermatitis umum, tampak memerah, dan terasa tidak nyaman. Kulit yang bermasalah mungkin juga terlihat basah, pecah-pecah, serta mengelupas. Apabila terjadi infeksi bakteri, kulit akan mengeluarkan bau tidak sedap.

Dermatitis intertriginosa bisa menyerang lipatan kulit mana pun yang sering bergesekan dan terasa lembap. Akan tetapi, kondisi ini lebih sering dijumpai pada:

  • sela-sela jari tangan dan kaki,
  • ketiak,
  • paha bagian dalam,
  • lipatan dan lekukan leher,
  • lipatan bokong,
  • lipatan perut,
  • bagian bawah payudara, serta
  • selangkangan dan skrotum (kantong zakar).

Gejala dapat muncul pada satu atau beberapa lipatan sekaligus. Pada bayi, intertrigo biasanya terjadi dalam bentuk ruam popok. Kondisi ini bisa bertambah parah akibat kontak langsung antara kulit bayi dengan permukaan popok.

Kapan Anda harus periksa ke dokter?

Anda sebaiknya segera memeriksakan diri ke dokter bila mengalami ruam kemerahan pada kulit yang menandakan intertrigo. Pemeriksaan lebih lanjut dengan dokter akan membantu menentukan penyebab dan diagnosis serta mencegah infeksi pada kulit.

Penyebab

Apa penyebab intertrigo?

Dermatitis intertriginosa adalah kondisi yang disebabkan oleh gesekan terus-menerus pada lipatan kulit. Gesekan membuat lipatan kulit menjadi hangat, lembap, dan mudah teriritasi. Lingkungan seperti ini membuat jamur, bakteri, dan ragi tumbuh subur.

Intertrigo bukanlah penyakit kulit menular. Namun, mikroba pada kulit tetap dapat menginfeksi kulit yang telah kehilangan lapisan pelindungnya. Maka dari itu, penderita intertrigo perlu lebih waspada terhadap risiko infeksi pada kulit mereka.

Selain disebabkan langsung oleh gesekan pada kulit, intertrigo juga bisa berawal dari penyakit kulit berikut ini.

  • Psoriasis inversa. Dikenal juga sebagai psoriasis intertriginosa, gejala penyakit ini muncul pada lipatan kulit.
  • Penyakit Hailey-Hailey. Kelainan genetik membuat sel kulit saling menempel sehingga lapisan kulit menjadi lebih mudah rusak.
  • Pemfigus. Sistem kekebalan tubuh menyerang sel-sel pada lapisan teratas kulit sehingga timbul luka lepuh.
  • Pemfigoid bulosa. Kelainan pada sistem kekebalan tubuh menimbulkan luka lepuh pada bagian tubuh yang sering menekuk.

Siapa yang lebih berisiko mengalami intertrigo?

Dermatitis intertriginosa dapat menyerang segala kelompok usia, tapi kondisi ini lebih banyak ditemukan pada kelompok-kelompok berikut.

  • Balita.
  • Lanjut usia.
  • Pengguna bidai, rangka penunjang badan, atau anggota tubuh buatan.
  • Orang yang sering terkena panas dan kelembapan tinggi.
  • Orang dengan kemampuan gerak yang terbatas.
  • Orang dengan kelebihan berat badan.
  • Orang dengan sistem imun yang lemah.
  • Penderita diabetes.

Diagnosis dan Pengobatan

Bagaimana dokter mendiagnosis intertrigo?

Dermatitis intertriginosa didiagnosis oleh seorang dokter spesialis kulit. Dokter awalnya akan memeriksa kondisi kulit Anda dan bertanya mengenai gejala yang Anda alami, termasuk kapan gejala muncul pertama kali serta seberapa parah kondisinya.

Dokter kemudian akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut bila dicurigai terjadi infeksi. Tidak ada pemeriksaan khusus untuk kondisi ini. Dokter hanya akan mengambil sampel kulit atau cairan untuk menentukan jenis bakteri maupun jamur penyebab infeksi.

Apa pilihan pengobatan yang tersedia?

Penanganan intertrigo meliputi penggunaan obat dan perubahan gaya hidup. Dokter biasanya memberikan salep kortikosteroid untuk digunakan dalam jangka pendek. Obat ini dapat meredakan peradangan pada area kulit yang bermasalah.

Bila terjadi infeksi, dokter biasanya meresepkan obat antibiotik atau antijamur berbentuk salep. Infeksi yang lebih parah kemungkinan perlu ditangani dengan obat antibiotik atau antijamur oral.

Salah satu laporan yang dimuat dalam Journal of the Dermatology Nurses’ Association turut menyarankan perawatan untuk meredakan gejala intertrigo. Berikut tips yang bisa Anda terapkan:

  • Bersihkan area kulit yang bermasalah dengan sampo berkandungan ketoconazole 1% sebagai sabun. Diamkan pada kulit selama 2-5 menit, lalu bilas hingga bersih.
  • Campurkan krim clotrimazole 1% (atau miconazole 1%) dan krim hidrokortison 1% dengan jumlah yang sama, lalu oleskan tipis pada kulit yang bermasalah. Lakukan dua kali sehari hingga ruam berkurang, kira-kira selama 3-8 minggu.
  • Begitu ruam mulai berkurang, terus gunakan sampo ketoconazole 1% sebagai sabun pada kulit yang bermasalah. Lakukan setidaknya satu kali seminggu.
  • Gunakan pengering rambut untuk mengeringkan kulit setelah mandi atau kapan pun terasa lembap. Hanya gunakan panas tingkat rendah.

Pencegahan

Bagaimana cara mencegah intertrigo?

Cara terbaik mencegah intertrigo adalah dengan menjaga kulit tetap kering. Secara umum, simak tips yang dapat Anda lakukan untuk mencegah dermatitis intertriginosa di bawah ini.

  • Memastikan kulit betul-betul kering setelah mandi.
  • Menggunakan bedak antijamur setelah mandi.
  • Menggunakan bahan penyerap keringat pada bagian tubuh yang mudah lembap.
  • Menggunakan antiperspirant untuk ketiak.
  • Mencuci pakaian menggunakan sabun antibakteri.
  • Berupaya menurunkan berat badan bila mengalami obesitas.
  • Tidak menggunakan pakaian atau sepatu yang ketat.

Berbeda dengan jenis dermatitis lainnya, dermatitis intertriginosa adalah peradangan pada lipatan kulit akibat gesekan terus-menerus. Kondisi ini dapat diatasi dengan menjaga kulit senantiasa bersih dan kering.

Catatan

Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

dr. Patricia Lukas Goentoro

General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Diah Ayu Lestari · Tanggal diperbarui 31/10/2022

advertisement iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

advertisement iconIklan
advertisement iconIklan